Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
Ghost in the Cell Joko Anwar. (Dok. Come and See Pictures/Ghost in the Cell)
Ghost in the Cell Joko Anwar. (Dok. Come and See Pictures/Ghost in the Cell)

Intinya sih...

  • First look teaser Ghost in The Cell dibawakan oleh dua aktor cilik yang bertindak sebagai narator, menonjolkan tone unik film, gelap tapi kocak, menegangkan tapi ringan.

  • Poster perdananya menampilkan seluruh ansambel besar yang terdiri dari Abimana, Morgan Oey, Mike Lucock, Danang Suryonegoro, Yoga Pratama, hingga para “penghuni penjara” berseragam kuning.

  • Joko Anwar dan Come and See Pictures menggambarkan film ini sebagai eksperimen besar dalam menggabungkan dua genre paling kontras, horor dan komedi dengan rekam jejak kolaborasi sukses.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Joko Anwar resmi merilis official first look teaser dan teaser poster Ghost in The Cell, film horor-komedi yang akan tayang pada 2026.

Sebagai film ke-12 dalam kariernya, proyek ini menandai kembalinya Joko ke akar komedi setelah Janji Joni dan Quickie Express, sambil tetap mempertahankan sentuhan horor khasnya.

Teaser dan poster yang dirilis memberikan gambaran awal soal perpaduan tawa, kekacauan, dan kengerian yang akan memenuhi layar lebar.

1. Ghost in The Cell perlihatkan teaser pertama

First look teaser Ghost in The Cell dibawakan oleh dua aktor cilik yang bertindak sebagai narator.

Dengan gaya jenaka, mereka menggambarkan kekacauan dan keseraman yang terjadi di dalam sel penjara, sekaligus mengingatkan bahwa anak kecil tidak boleh menonton film ini.

Pendekatan ini menonjolkan tone unik film, gelap tapi kocak, menegangkan tapi ringan, sebuah ciri khas yang jarang ditemui dalam portofolio horor Indonesia.

2. Posternya perlihatkan para karakter dari berbagai generasi aktor Indonesia!

Ghost in the Cell Joko Anwar. (Dok. Come and See Pictures/Ghost in the Cell)

Poster perdananya menampilkan seluruh ansambel besar yang terdiri dari Abimana, Morgan Oey, Mike Lucock, Danang Suryonegoro, Yoga Pratama, hingga para “penghuni penjara” berseragam kuning yang terpaku melihat serpihan tubuh di depan mereka.

Daftar pemerannya semakin meluas dengan nama-nama seperti Bront Palarae, Lukman Sardi, Endy Arfian, Aming, Kiki Narendra, Rio Dewanto, hingga pendatang baru Magistus Miftah.

Kehadiran talenta lintas generasi dan lintas negara Indonesia dan Malaysia, menegaskan skala produksi Ghost in The Cell.

3. Perpaduan horor dan komedi ala Joko Anwar

Joko Anwar dan Come and See Pictures menggambarkan film ini sebagai eksperimen besar dalam menggabungkan dua genre paling kontras, horor dan komedi.

Selain membangun suasana gelap dan menegangkan, film ini menuntut timing komedi yang presisi. Joko menegaskan bahwa para aktor tidak hanya piawai dalam kedua genre, tetapi juga memahami isu sosial yang menjadi latar film.

Dengan rekam jejak kolaborasi sukses seperti Siksa Kubur dan Pengepungan di Bukit Duri, Ghost in The Cell menjadi langkah baru untuk memperluas horor-komedi Indonesia di ranah lokal maupun internasional.

Editorial Team