Alexander Matius di kantor IDN. Fotografer: Fahrul Nurullah. (Duniaku.com/Fahrul Razi Uni Nurullah)
Pembuka dan penutup JAFF tahun ini sama-sama film Indonesia.
Pembukanya adalah Samsara, penutupnya adalah 1 Kakak 7 Ponakan.
Ketika ditanyai soal pilihan pembuka dan penutup ini oleh IDN Times, Alexander Matius (Program Director JAFF Festival) mengungkap beberapa hal menarik.
Dia mengakui setiap tahun memilih film opening dan closing acara itu lumayan challenging. Ada pertanyaan gimana cara membuka dan menutup festival, dengan nuansa seperti apa.
Biasanya JAFF bahkan selang-seling, dalam arti jika pembukanya film Indonesia maka penutupnya adalah non-Indonesia atau sebaliknya.
Tahun ini berbeda karena pihaknya ingin merayakan JAFF Market yang fokusnya adalah sinema Indonesia. Maka dipilihlah dua judul itu sebagai pembuka dan penutup.
Lalu kenapa Samsara jadi pembuka?
"Karena kita mau memberi tahu juga ke publik bahwa sinema Indonesia gak bentuknya itu-itu doang," demikian kata Alexander Matius. "Ini bentuk yang berbeda gitu."
Karena sekali lagi, filmnya tidak ada dialog dan tersaji hitam putih.
Jadi memang itu rasa yang berbeda dari film Indonesia yang awam.
"Kayaknya tepat ya untuk kasih, oh ini bentuk sinema Indonesia yang lain gitu. Fresh nih gitu," lanjut Alexander Matius.