Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
Berbagai sumber/artwork by. duniaku.com
Berbagai sumber/artwork by. duniaku.com

Intinya sih...

  • Film Indonesia semakin mendunia dengan rilis film-film yang meraih kesuksesan di level internasional.

  • Berbagai film seperti Pengabdi Setan, Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak, dan Sekala Niskala berhasil memenangkan penghargaan di festival-festival internasional.

  • Kesuksesan film Indonesia juga terlihat dari pencapaian seperti masuknya Senyap sebagai nominasi Best Documentary Feature dalam Academy Awards.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tahun ke tahun industri perfilman Indonesia terlihat semakin maju. Terbukti dari beberapa film yang terus rilis setiap tahunnya. Tidak hanya rilis di tanah air, berbagai film Indonesia itu pun bahkan muncul di luar negeri lewat festival-festival bergengsi.

Berbagai film yang tayang di luar negeri itu pun praktis menjadi pencapaian tersendiri bagi industri perfilman tanah air. Nah, dalam rangka memperingati Hari Film Nasional, berikut kami tampilkan deretan-deretan film Indonesia yang mendunia. Simak dibawah ini ya!

1. Pengabdi Setan (2017)

Berbagai sumber/artwork by. duniaku.com

Film pertama diisi oleh Pengabdi Setan yang merupakan film bergenre horor karya sutradara Joko Anwar. Film yang dirilis pada 2017 ini pun menuai kesuksesan besar sejak perilisan perdananya. Tidak hanya di level nasional, “Pengabdi Setan” juga berjaya di level internasional. Film yang dirilis pada 2017 ini pun menuai kesuksesan besar sejak perilisan perdananya. Tidak hanya di level nasional, “Pengabdi Setan” juga berjaya di level internasional.

2. Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak (2017)

Cuplikan film Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak (dok. Kaninga Pictures/Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak)

Film Indonesia yang mendunia urutan selanjutnya ada Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak. Film ini berhasil membuat penonton kancah internasional terkagum-kagum berkat keindahan Sumba dan jalan ceritanya yang menarik. Selama penayangannya di level internasional, film ini berhasil mendapat 17 piala penghargaan. Bahkan film ini sempat masuk dalam 24 nominasi di berbagai ajang penghargaan dunia.

3. Sekala Niskala (2017)

Cuplikan film Sekala Niskala (dok. Fourcolours Films/Sekala Niskala)

Film Indonesia yang mendunia urutan ke-3 ini kurang mendapat tempat di tanah air. Berjudul Sekala Niskala, film ini justru mampu membuat sineas level internasional terkagum-kagum.Tidak hanya itu, film ini juga berhasil mendapat beberapa penghargaan bergengsi di ajang festival-festival level international. Salah satunya adalah berhasil memenangi penghargaan Best Feature di Asia Pacific Screen Awards dan Tokyo FILMeX pada tahun 2017 lalu.

4. Kucumbu Tubuh Indahku (2018)

id.bookmyshow.com

Selanjutnya ada film garapan Garin Nugroho yang berjudul Kucumbu Tubuh Indahku. Film ini pertama kali dirilis pada tahun 2018 dan langsung mendapat respon positif dari penonton level nasional serta internasional. Kucumbu Tubuh Indahku tercatat telah memenangi 5 piala penghargaan di festival level internasional. Tiga penghargaan diantaranya diraih pada tahun 2018, tepatnya pada Venice Independent Film Critic, Festival Des 3 Continents dan Asia Pacific Screen Awards.

5. Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (2021)

Cuplikan film Seperti Dendam (dok. Palari Films/ Seperti Dendam)

Film Indonesia yang mendunia selanjutnya baru saja rilis tahun kemarin dengan judul Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas. Film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Film Seperti Dendam berhasil mengalahkan berbagai film berkualitas lainnya dalam meraih Piala penghargaan yang dinamai Golden Leopard itu.

6. Senyap (2014)

Cuplikan film Senyap (dok. Koch Media/Senyap)

Di urutan ke-6 ada film dokumenter yang digarap oleh sutradara berkebangsaan Amerika Serikat, Joshua Oppenheimer. Berjudul Senyap atau The Look of Silence, film dokumenter ini berhasil memenangkan beberapa penghargaan internasional. Bahkan pada tahun 2016, Senyap terpilih sebagai nominasi Best Documentary Feature dalam Academy Awards.

7. Yuni (2021)

Potret film Yuni (dok. Fourcolours Films/ Yuni)

Film Indonesia yang mendunia urutan selanjutnya diisi oleh film bertemakan isu perempuan. Film yang diberi judul Yuni ini berhasil meraih penghargaan bergengsi di level internasional. Salah satunya berhasil mendapat penghargaan Platform Prize di Toronto International Film Festival.

8. Turah (2016)

Cuplikan film Turah (dok. Fourcolours Films/ Turah)

Selanjutnya ada film drama berjudul Turah yang disutradarai oleh Wicaksono Wisnu Legowo. Sejak perilisan perdananya, film ini mendapat sambutan positif dari penonton kancah nasional dan internasional. Maka tidak heran jika Turah berhasil memenangkan beberapa penghargaan dari ajang festival film internasional. Salah satunya Special Mention Silver Award di Singapore International Film Festival.

9. Prenjak (2016)

Cuplikan film Prenjak (dok. Wikipedia/Prenjak)

Di urutan ke-9 ada film pendek berjudul Prenjak karya dari sutradara Wregas Bhanuteja. Sebagai film pendek, Prenjak cukup berhasil mendapat antusias dari penonton dalam negeri dan luar negeri. Bahkan Prenjak berhasil memenangkan penghargaan bergengsi yaitu Leica Cine Discovery Prize pada Cannes Film Festival tahun 2016.

10. Penyalin Cahaya (2021)

Potret film Penyalin Cahaya (dok. Rekata Studio/ Penyalin Cahaya)

Satu lagi film besutan sutradara Wregas Bhanuteja yang mampu tembus ke kancah level internasional. Adalah film berjudul Penyalin Cahaya atau Photocopier yang diproduksi di tengah pandemi. Walau begitu, filmnya ini cukup mendapat antusias lebih sehingga berhasil tayang di Busan International Film Festival pada tahun lalu.

11. Paranoia (2021)

Potret film Paranoia (dok. Miles Films/Paranoia)

Film Indonesia yang mendunia urutan selanjutnya bergenre thriller dengan judul Paranoia. Film yang diproduksi oleh Miles Films ini berhasil tembus ke level internasional, tepatnya Korea. Paranoia melakukan penayangan perdananya di Bucheon International Fantastic Film Festiv

12. Nussa (2021) - Menjadi film Indonesia yang mendunia dari film animasi

nussaofficial.com

Selain Paranoia, film Indonesia lain yang tayang di Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN) adalah Nussa. Film animasi karya Bony Wirasmono itu juga berhasil mendapat sambutan positif di level internasional. Dalam festival itu, Nussa tampil pada kategori Family Zone. 

13. Jumbo (2025)

Still cut film Indonesia Jumbo (Instagram.com/jumbofilm_id)

Jumbo menjadi film Indonesia yang mendunia karena berhasil ditonton lebih dari 9,7 juta orang di Indonesia dengan pendapatan sekitar $20 juta, menjadikannya film animasi terlaris di Asia Tenggara sekaligus film terlaris di Indonesia sepanjang masa.

Kesuksesannya mendunia karena dirilis di 17 negara, termasuk Malaysia, Singapura, Brunei, Rusia, Ukraina, kawasan Baltik, dan Asia Tengah, serta mendapat sambutan positif berkat cerita lokal yang kuat dan kualitas produksi yang tinggi.

14. Perempuan Tanah Jahanam (2019)

Perempuan Tanah Jahanam (dok. Rapi Films/Perempuan Tanah Jahanam)

Perempuan Tanah Jahanam (2019), judul internasionalnya Impetigore, adalah film horor karya sutradara Joko Anwar yang mendapat pengakuan internasional atau mendunia Impetigore diputar perdana di Sundance Film Festival 2020, menjadi satu-satunya film Asia yang terpilih dalam program tersebut.

Selanjutnya, film ini juga diputar di festival bergengsi lainnya seperti Rotterdam dan Gothenburg, serta dirilis di beberapa negara termasuk Malaysia, Hong Kong, Singapura, dan Thailand. Pada Juli 2020, Impetigore tersedia di platform streaming Shudder di Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris.

15. Pabrik Gula (2025)

Poster film Indonesia Pabrik Gula (Instagram.com/pabrikgulafilm)

Pabrik Gula adalah film horor Indonesia yang mendunia dengan sukses meraih lebih dari 4,7 juta penonton di dalam negeri dengan pendapatan sekitar $7 juta sebelum debut internasional. Film ini tayang perdana di Los Angeles dan kemudian di 14 bioskop di lima negara bagian AS, serta tersedia di Netflix dan platform horor Shudder, sehingga mendapatkan perhatian global.

16. Sore: Istri dari Masa Depan (2025)

Sore: Istri dari Masa Depan (dok. Imajinari/Sore: Istri dari Masa Depan)

Sore: Istri dari Masa Depan adalah film sains fiksi romantis yang disutradarai oleh Yandy Laurens, dibintangi oleh Dion Wiyoko dan Sheila Dara Aisha. Film ini merupakan adaptasi dari web series tahun 2017 dengan judul yang sama.

film ini mendunia karena dipilih sebagai perwakilan Indonesia untuk kategori Best International Feature Film di Academy Awards 2026.

Industri film Indonesia terus menunjukkan perkembangan pesat dengan deretan karya yang sukses menembus pasar internasional dan meraih penghargaan bergengsi. Mulai dari horor populer seperti Pengabdi Setan dan Impetigore, drama kuat seperti Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak, Sekala Niskala, Kucumbu Tubuh Indahku, hingga Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas yang memenangkan Golden Leopard.

Film dokumenter Senyap berhasil masuk nominasi Oscar, sementara Yuni, Turah, dan film pendek Prenjak mengharumkan nama Indonesia di berbagai festival dunia. Karya baru seperti Penyalin Cahaya, Paranoia, dan animasi Nussa juga mendapat sambutan internasional, dengan Jumbo bahkan mencetak rekor sebagai film animasi terlaris Asia Tenggara. Keberhasilan ini menegaskan bahwa film Indonesia kini mampu bersaing di level global dan layak mendapat apresiasi lebih dari masyarakatnya sendiri.

Dengan banyaknya film Indonesia yang mendunia dan meraih penghargaan di kancah internasional, sudah sepantasnya kita sebagai warga negara mengapresiasi karya anak bangsa. Dalam rangka memperingati Hari Film Nasional ini apa harapanmu untuk industri film Indonesia? Share di kolom komentar ya!

Diterbitkan pertama tanggal 30 Maret 2022, diterbitkan kembali 20 September 2025.

Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:

Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku

Tele: https://t.me/WargaDuniaku

Editorial Team