Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
Promo Panji Tengkorak (2025) di Halte Transjakarta Pancoran. Fotografer: Fahrul Nurullah. (Dok. Falcon Pictures/Panji Tengkorak, Duniaku.com/Fahrul Nurullah)
Promo Panji Tengkorak (2025) di Halte Transjakarta Pancoran. Fotografer: Fahrul Nurullah. (Dok. Falcon Pictures/Panji Tengkorak, Duniaku.com/Fahrul Nurullah)

Intinya sih...

  • Diadaptasi dari komik legendaris, Panji Tengkorak menghadirkan kualitas visual dan materi promosi yang menarik perhatian penonton.

  • Animasi bernuansa dewasa dengan adegan baku hantam bersenjata, memberikan angin segar bagi penonton remaja hingga dewasa.

  • Produksi melibatkan lebih dari 250 pekerja animasi dengan niat untuk menghadirkan karya berkualitas utuh, serta didukung oleh jajaran pemeran papan atas Indonesia.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ada satu prinsip yang selalu saya pegang: animasi Indonesia harus kita dukung karena kualitasnya, bukan semata-mata karena label “buatan lokal.”

Dengan prinsip itu, saya tak ragu menyebut Panji Tengkorak sebagai film animasi Indonesia layar lebar yang wajib kamu tonton di Agustus 2025. Dari visual yang memukau hingga materi promosi yang menggugah rasa penasaran, semuanya mengarah pada satu kesimpulan: ini bukan sekadar animasi biasa, melainkan karya yang berpotensi besar mengangkat standar industri kita.

Kenapa saya begitu optimistis? Inilah beberapa alasan kuat mengapa Panji Tengkorak (2025) layak masuk daftar tontonanmu bulan ini!

1. . Diadaptasi dari komik legendaris

cuplikan film Panji Tengkorak (Instagram.com/falconpictures_)

Dari sumber materinya saja, Panji Tengkorak jelas bukan judul sembarangan.

Film ini diangkat dari komik legendaris yang berjaya pada era 1960–1980-an, karya yang pernah menjadi ikon budaya pop Indonesia.

Bahkan pada tahun 1971, Panji Tengkorak sudah sempat diadaptasi menjadi film live-action garapan A. Harris, dengan Deddy Sutomo sebagai pemeran utama.

Dengan legacy dan reputasi sekuat itu, wajar jika kisah ini kembali dihidupkan. Namun kali ini, Falcon Pictures mengambil langkah berani: membawanya ke layar lebar dalam format animasi.

Jika diolah dengan tepat, dan tanda-tandanya sudah terlihat dari gaya visual serta materi promosi, Panji Tengkorak berpotensi membuktikan bahwa animasi layar lebar bisa menjadi medium yang sahih dan memukau untuk menghidupkan kisah komik legendaris.

2. Animasi bernuansa dewasa

Screenshot trailer Panji Tengkorak. (Dok. Falcon Pictures/Panji Tengkorak)

Ngomong-ngomong, sudahkah kamu menonton trailer Panji Tengkorak?

Dari cuplikan yang dirilis, kita disuguhi adegan baku hantam bersenjata yang mulus, intens, dengan darah yang tumpah.

Jelas, ini bukan tontonan untuk penonton di bawah umur. Namun bagi remaja hingga dewasa yang haus akan animasi lokal bernuansa kelam dan penuh aksi, Panji Tengkorak adalah angin segar.

Mendukung film ini juga berarti mengirim pesan positif kepada industri: bahwa penonton Indonesia siap dan antusias untuk menyambut animasi dengan tone yang lebih berani, gelap, dan dewasa.

Jumbo sebelumnya sudah menyajikan pesan kuat bahwa jika digarap dengan benar, animasi juga bisa jadi film terlaris di Indonesia.

Panji Tengkorak bisa memberi pesan selanjutnya bahwa animasi bernuansa dewasa pun bisa memikat penonton.

3. Dibuat dengan niat

Film animasi Panji Tengkorak di Kawasan Duren Tiga, Jakarta, pada Senin (19/12/2022) (IDN Times/Erfah Nanda)

Pada Desember 2022, IDN Times melaporkan bahwa produksi animasi Panji Tengkorak melibatkan lebih dari 250 pekerja animasi. Saat itu, durasi pengerjaan diperkirakan hanya 12 bulan. Namun, pada Agustus 2025, sutradara Daryl Wilson mengungkapkan bahwa kenyataannya proses produksi memakan waktu tiga tahun.

Dilansir Antara, Daryl menegaskan bahwa target mereka bukan sekadar “merilis film,” melainkan menghadirkan karya dengan kualitas utuh yang mampu memuaskan ekspektasi penonton.

Bagi para penggemar, ini bukan hal yang mengejutkan. Animasi berkualitas memang butuh waktu dan tenaga besar, seperti film Jumbo yang melibatkan 420 pekerja kolektif dan memakan waktu lima tahun pengerjaan.

Dan dari yang sudah terlihat di materi promo, terutama trailer, semua kerja keras itu mulai terbayar: animasi perkelahiannya tampak mulus, penuh detail, dan memanjakan mata.

4. Castnya gak main-main

Film animasi Panji Tengkorak (Dok. Falcon Pictures)

Panji Tengkorak juga diperkuat deretan aktor dan aktris papan atas Indonesia yang sudah terbukti kualitasnya.

Denny Sumargo akan jadi pengisi suara Panji Tengkorak, didampingi Donny Damara sebagai Bramantya dan Cok Simbara sebagai Lembugiri.

Nama-nama kuat lain ikut meramaikan, seperti Aghniny Haque (Gantari), Tanta Ginting (Kalawereng), dan Aisha Nurra Datau (Murni). Tak ketinggalan Donny Alamsyah sebagai Panglima Wirabaya, Pritt Timothy sebagai Nagamas, Revaldo sebagai Kakak Pertama, dan Candra Mukti sebagai Kuwuk.

Dengan jajaran pemeran sekuat ini, filmnya jelas terasa bakal menyajikan penjiwaan karakter yang kuat dan dialog yang hidup.

5. Sutradaranya sudah berpengalaman

Screenshot trailer Panji Tengkorak. (Dok. Falcon Pictures/Panji Tengkorak)

Daryl Wilson, sutradara Panji Tengkorak, sudah memiliki rekam jejak yang kuat di dunia animasi Indonesia. Ia pernah menangani Si Juki the Movie: Harta Pulau Monyet dan Si Juki the Movie: Panitia Hari Akhir, yang kedua itu adalah film animasi layar lebar yang sebelum Jumbo sempat memegang rekor penonton terbanyak dengan total lebih dari 642 ribu orang.

Wilson jelas bukan nama baru di industri ini, dan pengalaman itu jadi modal penting untuk menggarap Panji Tengkorak.

Yang menarik, Panji Tengkorak menghadirkan nuansa lebih gelap dan dewasa dibanding karya-karyanya sebelumnya. Jadi, mari kita tunggu bagaimana Wilson mengolah cerita dan visual dengan gaya yang berbeda ini.

Itulah lima alasan mengapa Panji Tengkorak wajib masuk daftar tontonanmu bulan ini.

Menurutmu bagaimana?

Tulis pendapatmu di kolom komentar!

Editorial Team