The Phantasm. (Dok. Warner Bros., DC Comics/Batman: Mask of the Phantasm)
Andrea Beaumont, atau yang dikenal sebagai The Phantasm, pertama kali diperkenalkan lewat film animasi Batman: Mask of the Phantasm. Tidak seperti musuh Batman pada umumnya, Andrea bukanlah penjahat biasa, ia tadinya adalah mantan tunangan Bruce Wayne, wanita yang pernah membuatnya berpikir untuk meninggalkan jalan menjadi Batman demi kehidupan normal yang penuh cinta.
Dalam film tersebut, kita melihat bagaimana Bruce dan Andrea jatuh cinta, hingga Bruce sempat ragu pada sumpahnya untuk membela Gotham. Namun, hubungan mereka hancur ketika ayah Andrea, Carl Beaumont, seorang pengusaha kaya yang memiliki keterkaitan dengan mafia, dipaksa melarikan diri bersama putrinya. Kepergian mendadak ini memutus kisah cinta mereka dan meninggalkan luka yang dalam bagi Bruce.
Bertahun-tahun kemudian, Andrea kembali ke Gotham, kali ini sebagai The Phantasm, seorang sosok misterius bertopeng mirip malaikat maut, yang memburu dan menghabisi para mafia yang bertanggung jawab atas kematian ayahnya. Kehadirannya memicu konflik emosional yang berat bagi Batman: ia berhadapan bukan hanya dengan musuh, tetapi dengan wanita yang dulu ia cintai, yang kini memilih jalan balas dendam yang bertentangan dengan prinsip Batman.
Jika Matt Reeves ingin mendalami sisi psikologis Bruce Wayne sekaligus menghadirkan villain yang belum pernah muncul di layar lebar, Phantasm bisa menjadi pilihan segar dan out-of-the-box. Kisah cinta Bruce dan Andrea menghadirkan tragedi yang bahkan bisa terasa lebih memilukan daripada hubungan Bruce Wayne (Christian Bale) dengan Talia al Ghul di The Dark Knight Rises, karena Andrea, pada dasarnya, memiliki tujuan yang sama dengan Batman: memberantas kejahatan. Bedanya, Andrea menempuh jalan berdarah yang tak bisa diterima oleh filosofi sang Dark Knight.
Dengan The Batman yang sudah menyorot dalam-dalam sisi korupsi dan dunia kriminal Gotham, kehadiran The Phantasm akan menyatu mulus dengan tema itu, sekaligus memperlihatkan sisi paling rapuh dari Bruce Wayne.
Nah, itu dia lima kemungkinan villain yang bisa muncul di The Batman Part II berdasarkan petunjuk dari Matt Reeves.
Dari kelimanya, Court of Owls menurut saya yang paling seru sekaligus paling masuk akal untuk diangkat ke layar lebar. Tapi tentu saja, Reeves dikenal suka memberi kejutan, jadi bukan tidak mungkin ia akan menghadirkan sesuatu yang benar-benar tak terduga.
Kalau menurut kamu, villain mana yang paling cocok jadi lawan Batman berikutnya? Tulis pendapatmu di kolom komentar!