5 Villain One Piece yang Paling Menderita di Masa Lalunya! Senor Pink?
- Gecko Moria: Kehilangan krunya dalam pertempuran epik mengubahnya menjadi Shichibukai yang sinis dan pemalas.
- Senor Pink: Kisah cinta tragis dengan Russian membuatnya memakai pakaian bayi sebagai penghormatan pada anak mereka.
- Alber (King): Ras Lunariannya hampir punah, dijadikan bahan eksperimen oleh Pemerintah Dunia, dan mendukung Kaido untuk mengubah dunia.
Dalam dunia One Piece, para penggemar sudah terbiasa dengan berbagai jenis villain.
Ada yang sejak kemunculan pertamanya langsung terasa sebagai monster keji, seperti Tenryuubito yang menikmati kekuasaan absolut dan hidup dalam kemewahan.
Namun, ada pula villain yang jauh lebih kompleks. Di balik kekuatan dan kekejaman mereka, tersimpan kisah kelam yang penuh penderitaan dan tragedi. Kisah-kisah ini terkadang membuat kita bertanya, apakah mereka memang terlahir jahat atau hanya korban dari keadaan?
Mari kita telusuri siapa saja villain One Piece yang memiliki masa lalu paling memilukan dan tragis.
1. Gecko Moria
Jauh sebelum menjadi Shichibukai yang malas dan kejam, Gecko Moria adalah sosok kapten yang sangat peduli pada krunya. Ia bahkan sukses membawa mereka bertarung langsung melawan Kaido di Wano. Sayangnya, pertempuran epik itu berakhir dengan tragedi: Moria kehilangan seluruh krunya.
Kejadian traumatis itu mengubah Moria sepenuhnya. Untuk menghindari rasa sakit kehilangan, ia mulai mengumpulkan pasukan zombie. Kepribadiannya yang sinis dan pemalas diduga adalah cerminan dari luka batin yang tak pernah sembuh.
Namun, sisa-sisa sisi baiknya tetap terlihat, terutama dalam perlakuannya terhadap Perona dan Absalom, seolah ia tak mampu sepenuhnya menutup hatinya. Perona pun sangat peduli pada Moria, sampai dia senang menyadari Moria masih hidup.
Ironisnya, luka lama itu kembali terbuka saat ia harus merasakan duka kehilangan lagi setelah mengetahui Absalom tewas dan Buah Iblisnya dicuri oleh Catharina Devon.
2. Senor Pink
Di antara semua villain, Senor Pink memiliki salah satu kisah masa lalu yang paling menyedihkan. Di balik penampilannya yang aneh, tersembunyi cerita cinta tragis. Pink jatuh cinta pada seorang wanita bernama Russian, namun ia menyembunyikan identitas aslinya sebagai bajak laut karena tahu Russian sangat membenci mereka.
Mereka hidup bahagia dan dikaruniai seorang anak, tetapi kebahagiaan itu tak berlangsung lama. Anak mereka meninggal, dan tak lama kemudian Russian mengetahui kebohongan Pink. Hatinya hancur, dan ia melarikan diri hingga terjebak dalam tanah longsor. Russian selamat, tetapi ia menjadi vegetatif dan tidak lagi bisa merespons dunia.
Di tengah keputusasaan, Pink menemukan satu-satunya hal yang bisa memancing respons dari Russian: memakai pakaian bayi, yang mengingatkannya pada putra mereka. Sejak saat itu, Pink memilih untuk terus memakai pakaian aneh itu sebagai satu-satunya cara untuk terhubung dengan sang istri. Pilihan ini adalah perpaduan ironis antara pengorbanan yang tulus dan penampilan yang absurd.
Meskipun tindakannya tidak jujur sejak awal dan ia tetap setia pada Doflamingo yang kejam, kisah hidup Pink yang memilukan, ditambah pertarungan "macho" yang kocak melawan Franky, berhasil membuat banyak pembaca menaruh simpati padanya. Ia membuktikan bahwa di balik sosok bajak laut yang tangguh, bisa ada hati yang penuh luka.
3. Alber (King)
Sebagai tangan kanan Kaido, King (Alber) terlibat dalam banyak kekejian yang dilakukan di Wano. Namun, di balik loyalitasnya yang ekstrem, tersembunyi masa lalu yang penuh penderitaan dan ketidakadilan.
Rasnya, Lunarian, diburu hingga hampir punah. Pemerintah Dunia bahkan menawarkan hadiah sebesar 100 juta Berry hanya untuk informasi keberadaan mereka. Alber adalah satu-satunya yang diketahui selamat, tetapi ia pun sempat dibelenggu dan dijadikan bahan eksperimen oleh Pemerintah Dunia. Eksperimen yang kemudian tampaknya berujung ke Vegapunk bisa membuat Seraphim punya kemampuan Lunarian.
Kaido-lah yang menemukannya dalam kondisi itu. Setelah semua yang ia alami, tidak heran jika Alber membenci dunia yang telah menindasnya. Ia sepenuhnya mendukung Kaido, sosok yang ia yakini dapat mengubah dunia dan menjadi Joy Boy baru.
3. Donquixote Doflamingo
Masa lalu Donquixote Doflamingo adalah contoh tragedi yang berakar dari kesombongannya sendiri. Ayahnya, Donquixote Homing, memilih untuk meninggalkan status Tenryuubito demi hidup normal, sebuah keputusan yang tak pernah diterima oleh Doflamingo.
Meskipun telah kehilangan statusnya, Doflamingo tetap bersikap arogan dan semena-mena. Sikap inilah yang dengan cepat mengungkap identitas mereka sebagai mantan Tenryuubito kepada masyarakat biasa yang membenci kaum tersebut. Akibatnya, keluarga Donquixote Homing harus mengalami penderitaan yang luar biasa. Mereka kehilangan rumah, harta benda, dan harus hidup dalam kemiskinan ekstrem. Bahkan, Doflamingo, Rosinante, dan ayah mereka pernah digantung dan disiksa oleh massa yang dipenuhi kebencian.
Kejadian ini membentuk Doflamingo menjadi pribadi yang kejam dan penuh kebencian. Ia menyalahkan ayahnya atas semua penderitaan yang mereka alami, padahal pemicu utama dari semua masalah itu adalah perilakunya sendiri yang tidak mau melepaskan status lamanya.
4. Bartholomew Kuma
Sekarang kita tahu, Kuma jelas bukan villain. Bahkan sejak awal, ia menunjukkan rasa hormat pada Bajak Laut Topi Jerami. Namun sebelum time skip, pembaca sama sekali belum menyadari hal itu.
Bagi kita saat itu, ia hanyalah sosok bak Terminator, dingin, nyaris tak berperasaan, dan mampu menumbangkan Topi Jerami di Thriller Bark tanpa kesulitan. Momen ketika ia memindahkan seluruh rasa sakit dan lelah Luffy ke tubuh Zoro bahkan menjadi salah satu adegan paling ikonik meski terasa kejam.
Lalu di Kepulauan Sabaody, ia dengan mudah “menerbangkan” seluruh kru, membuat Luffy jatuh ke titik putus asa terendahnya.
Semua berubah ketika masa lalunya terungkap dan kita sepenuhnya tahu siapa itu Kuma. Kuma lahir dengan darah Buccaneer, dan karena itu ia diperbudak oleh Tenryuubito. Sosok yang ia cintai, Ginny, diculik dan dijadikan istri salah satu bangsawan langit, hanya untuk berakhir mati mengenaskan.
Demi pengobatan Bonney, anak Ginny, Kuma rela mengorbankan kemanusiaannya dan menjalani proses menjadi manusia mesin, ironisnya, di bawah pengawasan Saint Saturn, orang yang justru menjadi dalang tragedi itu.
Kini jelas, Kuma adalah salah satu “antagonis” dengan masa lalu paling memilukan di One Piece, seseorang yang dulu pernah berdiri di hadapan Luffy sebagai lawan, namun sebenarnya adalah pahlawan dalam diam.
5. Charlotte Linlin
Charlotte Linlin, alias Big Mom, terlahir berbeda. Meski orang tuanya manusia, tubuhnya jauh lebih besar dan kekuatannya jauh melampaui anak-anak seusianya. Alih-alih dianggap anugerah, keistimewaan itu justru membuatnya ditinggalkan di Elbaf.
Di sana, ia diasuh oleh Mother Carmel, sosok yang ia anggap sebagai ibu penyayang... meski tanpa sepengetahuan Linlin, Carmel sebenarnya adalah pedagang anak raksasa yang menjual mereka ke Angkatan Laut.
Tendensi buas Linlin muncul sejak kecil, meledak dalam bentuk amukan di luar kendalinya. Puncaknya terjadi ketika ia menghancurkan desa Elbaf dan bahkan membunuh Jorul, salah satu tokoh penting bangsa raksasa.
Tragedi terbesarnya datang saat pesta ulang tahunnya. Seluruh teman yang ia cintai lenyap di tengah pesta makan yang penuh kebahagiaan. Banyak yang menduga Linlin tanpa sadar telah memakan mereka, namun momen itu dibiarkan ambigu, menyisakan misteri yang menghantui hingga kini.
Setelah itu, Linlin ditemukan oleh Streusen, sosok licik yang memanfaatkan potensinya dan mendorongnya semakin jauh ke jalan kekejaman. Dari situlah lahir Big Mom yang brutal, penguasa salah satu wilayah terkuat di lautan.
Ironisnya, saat ia kehilangan ingatan di Wano, sesaat kita bisa melihat sisi polos Linlin yang mungkin akan tumbuh menjadi pribadi yang baik jika nasibnya berbeda. Namun, saat ingatannya kembali, ia kembali ke sosok monster tanpa belas kasihan, hingga kekalahannya di tangan Kid dan Law.
Nah itu lima villain One Piece yang paling menderita di masa lalu mereka.
Menurutmu gimana?
Sampaikan di kolom komentar!
