Mengenal Teknik Diable Jambe Milik Sanji di One Piece

25 Jan 2025, 14:00 WIB

dok. Toei Animation/ One Piece

Sanji adalah salah satu kru Topi Jerami yang sekaligus berperan sebagai koki untuk kelompok bajak laut yang dipimpin oleh Luffy dalam serial One Piece tersebut. Selain ahli dalam memasak, koki yang genit terhadap perempuan ini tentunya juga dapat diandalkan dalam pertempuran.

Tak perlu diragukan lagi, mengingat titelnya sebagai bagian dari Trio Monster Topi Jerami bersama Luffy dan Zoro, Sanji memang llayak diakui sebagai petarung yang terampil, di mana salah satu ciri khasnya adalah pertarungan menggunakan kedua kaki saja karena tangannya hanya ia peruntukkan untuk memasakkan teman-temannya hidangan lezat.

Berkat latihan yang Sanji jalani di bawah Arah Zeff, ia berhasil mengembangkan teknik bela diri bernama Black Leg Style yang diciptakan berdasarkan teknik tendangan serta filosofi yang diwariskan oleh sang mentor.

Seiring waktu, kekuatan tendangan Sanji semakin meningkat, hingga akhirnya ia berhasil mengembangkan jurus baru, yakni Diable Jambe.

Dianggap sebagai teknik yang mematikan, inilah penjelasan mengenai Diable Jambe Sanji yang harus kamu ketahui.

1. Tentang teknik Diable Jambe Sanji

Diable Jambe Sanji. Dok. Toei Animation

Diable Jambe Sanji adalah teknik yang memungkinkan Sanji menciptakan suhu panas yang ekstrem pada salah satu kaki maupun kedua kakinya secara bersamaan setelah berputar dengan sangat cepat. Berkat pembakaran yang terjadi, ia mampu menghasilkan api pada kakinya, lalu membakar lawannya dengan memanfaatkan tendangannya.

Dalam bahasa Prancis dan Catalan, Diable diartikan sebagai 'iblis', sedangkan Jambe berarti 'kaki'. Nama jurus satu ini mungkin mengacu pada sebuah masakan Prancis, à la Diable. Masuk akal, mengingat Sanji selalu menyimpan teknik-tekniknya berdasarkan menu khas negara tersebut.

Teknik ini pertama kali Sanji ciptakan saat konfrontasinya dengan Jabra di Enies Lobby Arc. Saat itu, ia perlu mengatasi teknik Tekkai Kenpo milik Jabra yang hampir tak tertembus. Diable Jambe -lah yang akhirnya berhasil membuat agen CP0 tersebut bertekuk lutut.

Diable Jambe milik Sanji sempat menimbulkan beberapa pertanyaan dari para penggemar yang bertanya-tanya mengapa si pengguna teknik bisa ikut terbakar ketika api di kakinya muncul.

Menurut Oda-sensei selaku mangaka One Piece seperti yang disampaikan di SBS, api tersebut tak membakar kaki Sanji, karena hal tersebut merupakan manifestasi hati atau gairahnya. Informasi ini sekaligus menjelaskan bahwa api itu tercipta karena semangatnya yang membara. Jadi, saat tekniknya aktif, hati Sanji lah yang justru jauh lebih terbakar.

Terlepas dari itu, sifat sebenarnya dari teknik andalan Sanji yang satu ini masih belum diketahui sepenuhnya.

2. Perkembangan teknik Diable Jambe sebelum dan setelah time skip

dok. Toei Animation/ One Piece

Seperti yang diketahui penggemar One Piece, selama jeda time skip, seluruh kru Topi Jerami berhasil meningkatkan kekuatan mereka secara signifikan berkat menjalani pelatihan intensif.

Khususnya Sanji, ia terbukti telah menyempurnakan Diable Jambe-nya menjadi lebih fleksibel, di mana dirinya bisa mengaktifkannya secara instan tanpa perlu memutar tubuhnya terlebih dahulu.

Tak hanya itu, jika sebelumnya Sanji tak dapat memakai Diable Jambe dengan leluasa karena menghindari efek samping yang bisa berakibat fatal pada tubuhnya, kini ia justru dapat menggunakannya sesuka hati tanpa perlu khawatir bahwa tubuhnya akan cedera.

Belum lagi, versi baru Diable Jambe-nya pun dapat dipakai saat di bawah air tanpa kehilangan efektivitas penggunaan sedikit pun.

Sebelum time skip, Sanji telah memiliki variasi beberapa teknik yang digunakan beriringan dengan aktifnya Diable Jambe. Diantaranya ada Premiere Hachis, Flambage Shot, Extra Hachis, Frites Assorties, serta Diable Mouton Shot.

Kemudian, setelah time skip, Sanji juga menciptakan variasi serangan baru untuk menyeimbangkan Diable Jambe-nya yang lebih berbahaya.

Teknik serangan tersebut meliputi Bien Cuit: Grill Shot, Poele a Frire: Spectre, Collier Strike, Flanchet Strike, Joue Shoot, Concasse, Cross Strike, Party Table Kick Course, Rotisserie Strike, dan Ondo Rare Strike.

Konon, versi baru Diable Jambe ini terikat dengan trauma yang Sanji alami selama 2 tahun pelatihan. Saat ingatan tersebut muncul, kemarahannya membara dan memunculkan api.

Efek yang dihasilkan dari versi Diable Jambe yang telah disempurnakan ini pun berbeda dengan versi awalnya, di mana warnanya terlihat lebih terang.

Sanji pernah menggunakan Diable Jambe-nya yang lebih mematikan ini saat berhadapan dengan Doflamingo.

3. Varian terkuat dari Diable Jambe

(Dok. Toei Animation/One Piece)

Sanji tak juga puas begitu saja dengan Diable Jambe. Selama pertempuran Onigashima yang terjadi di Wano, Sanji yang mengenakan Raid Suit-nya membangkitkan modifikasi genetik pada tubuhnya.

Berkat itu, Sanji menerima kekuatan yang mirip seperti saudara-saudaranya. Tubuhnya menjadi sulit untuk dilukai, bahkan dirinya dapat segera pulih dari cedera serius seperti patah tulang.

Sanji juga menggabungkan kekuatan barunya dengan kekuatan lama dan Busoshoku Haki-nya demi mengembangkan teknik yang jauh lebih mematikan.

Hasilnya, kaki Sanji dapat menahan panas yang lebih dahsyat dan menghasilkan kobaran api yang jauh lebih panas dari sebelumnya, di mana warna api tersebut telah berubah menjadi biru.

Teknik yang disebut Ifrit Jambe ini memiliki variasi serangan yang mengerikan, seperti Collier, Basse Cote, Paleron, Jumeau a Bifteck, Tendron, Flanchet, Queue, Poire, Jarret, Boeuf Burst, Hell Memories, serta Epaule Strike.

Jadi itulah penjelasan mengenai Diable Jambe Sanji di One Piece yang sudah Duniaku coba ringkaskan, yakni teknik tendangan yang memunculkan api pada kaki Sanji dan mampu membakar musuhnya.

Bagaimana tanggapanmu?

Untuk lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link informasi berikut:

Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku