Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
Monkey D. Dragon  dan Luffy
Monkey D. Dragon dan Luffy (dok.Toei Animation/One Piece)

Intinya sih...

  • Dragon pernah mengikuti jejak ayahnya dan merasakan kekejaman dunia, yang membentuk sikapnya terhadap Luffy kelak.

  • Dragon tidak ingin Luffy sekedar mengikuti jejaknya, melainkan memilih jalan hidup sendiri tanpa menjadi bayangan ayahnya.

  • Garp dan Dragon sama-sama membenci Pemerintah Dunia, tetapi cara mereka menghadapi sistem tersebut bertolak belakang.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Monkey D. Dragon adalah pemimpin Pasukan Revolusioner, salah satu organisasi paling berbahaya bagi Pemerintah Dunia.

Meski meninggalkan putranya sejak kecil, kilas balik Kuma mengungkap bahwa Dragon sebenarnya diam-diam memperhatikan Luffy. Kalau Revolusioner singgah ke di Goa Kingdom, dia akan memantau Luffy dari jauh, memastikan anak itu tetap selamat.

Namun itu justru memicu pertanyaan besar:

Jika Dragon begitu peduli, kenapa ia tidak sekalian mengajak Luffy bergabung menjadi Revolusioner?

Apakah karena ideologi mereka berbeda? Atau karena Dragon sudah melihat potensi lain pada Luffy?

Mari kita bedah berbagai kemungkinannya.

1. Dragon pernah mengikuti jejak ayahnya dan kemudian malah merasakan kekejaman dunia

Monkey D. Dragon berduka. (Dok. Shueisha, Eiichiro Oda/One Piece)

Monkey D. Dragon pernah jadi Angkatan Laut, mengikuti jejak ayahnya itu Monkey D. Garp.

Mengingat bagaimana dulu Garp membesarkan Luffy, cucunya, untuk jadi Angkatan Laut, bisa dibayangkan bahwa Garp mungkin melakukan hal yang sama pada Dragon. Hanya saja beda dari Luffy, Dragon mau.

Tapi 38 tahun lalu, Dragon malah melihat langsung ketidakadilan dunia.

Dragon muda, yang masih idealis, dipaksa menyaksikan sisi paling gelap dari dunia. Tenryuubito menjadikan God Valley sebagai arena perburuan manusia. Penduduk asli ditangkap, dibius, lalu dilepaskan hanya untuk dibantai demi hiburan para Naga Langit.

Yang membuat Dragon benar-benar muak?

Angkatan Laut justru bekerja sama dalam kekejaman itu.

Prajurit seperti Dragon sendiri dikerahkan untuk membius dan “menyiapkan” para penduduk agar lebih mudah dijadikan target. Kapal Angkatan Laut lalu memastikan para penduduk God Valley dihancurkan jika ingin kabur.

Ditambah tragedi pribadi, Dragon menyangka dirinya gagal menyelamatkan bayi Shanks dan Shamrock, semua itu mendorongnya pada titik putus asa. Pada akhirnya, ia nekat membangkang, bahkan menodong seorang perwira demi memaksa Angkatan Laut menolong penduduk God Valley yang tersisa.

Pengalaman traumatis inilah yang kemungkinan besar membentuk sikap Dragon terhadap Luffy kelak.

2. Saya curiga Dragon tidak ingin Luffy sekedar mengikuti jejaknya

cuplikan Luffy lolos dari Smoker di Loguetown (dok. Eiichiro Oda, Toei Animation/One Piece)

Dragon pernah mengikuti jejak ayahnya, Garp, dan pengalaman itu justru membuatnya muak dengan apa yang ia temui di dalam Angkatan Laut.

Karena itu, sangat mungkin Dragon tidak ingin Luffy mengulang kesalahan yang sama, mengikuti pilihan hidup ayahnya tanpa benar-benar memahami konsekuensinya. Terlebih, jalan Revolusioner adalah jalan yang jauh lebih berbahaya dibanding Marinir.

Kita bisa melihat petunjuk sikap Dragon ini dari insiden di Loguetown, bahkan sebelum identitasnya sebagai ayah Luffy terungkap. Setelah membantu Luffy lolos dari Smoker, Dragon berkata:

“Fufu, pergilah! Kalau itu memang keinginanmu!”

Ketika Smoker bertanya kenapa Dragon membiarkannya kabur, Dragon membalas dengan pertanyaan yang menohok:

“Apa alasanmu untuk mencegahnya pergi?”

Padahal pada momen itu, Luffy sudah berbakat, sudah punya bounty 30 juta Berry, dan jelas memancarkan potensi besar. Kalau Dragon mau, ia bisa langsung merekrut putranya menjadi salah satu pion penting Pasukan Revolusioner.

Namun Dragon memilih tidak melakukannya.

Ia melihat bahwa Luffy punya jalan hidup sendiri, menjadi bajak laut, dan ia menghormati pilihan itu, meski tidak sama dengan jalannya sendiri.

Ini memberi indikasi kuat bahwa Dragon tidak ingin Luffy hidup sebagai bayangan ayahnya. Dia ingin Luffy berjalan dengan kehendaknya sendiri, bukan sekadar mewarisi perjuangan Revolusioner.

3. Lucunya meski jalan hidupnya beda, ayah dan anak ini jadi punya musuh sama

Imu One Piece Anime

Garp dan Dragon sama-sama membenci Pemerintah Dunia, tetapi cara mereka menghadapi sistem tersebut bertolak belakang.

Garp memilih tetap berada di dalam Angkatan Laut demi melindungi prajurit-prajurit kecil dari kebrutalan para atasan dan Tenryuubito. Sementara itu, Dragon memilih keluar dan melawan langsung para penguasa puncak, para Tenryuubito dan struktur tirani di balik mereka.

Yang menarik, meski Dragon tidak pernah memaksa Luffy mengikuti jalannya (bahkan tidak pernah mendidik Luffy secara langsung), jalur kebebasan yang Luffy pilih sendiri justru membawanya ke musuh yang sama.

Tanpa sadar, Luffy sudah lebih dulu:

  • Baku hantam dengan Gorosei, sesuatu yang bahkan banyak Revolusioner belum pernah lakukan.

  • Berpotensi akan menghadapi Imu, sosok rahasia di puncak kekuasaan dunia.

  • Menumbangkan berbagai rezim tirani seperti Enel dan yang paling jelas, Doflamingo, yang berdiri langsung di bawah struktur Pemerintah Dunia.

Dengan kata lain, keputusan Dragon untuk membiarkan Luffy bebas justru membuat putranya menapaki jalan yang mirip dengannya, menantang kekuasaan korup dan membebaskan orang-orang tertindas, meski Luffy melakukannya sebagai seorang bajak laut.

4. Kesimpulan sementara?

Monkey D. Dragon One Piece

Masa lalu Dragon, bukti bahwa ia diam-diam memperhatikan Luffy, serta dialognya di Loguetown memberi gambaran yang konsisten: Dragon sayang pada Luffy, tetapi ia tidak ingin putranya mengikuti jejaknya secara buta.

Kemungkinan besar Dragon sendiri dulu mengikuti ayahnya masuk Angkatan Laut, lalu justru diseret ke tragedi God Valley yang merusak idealismenya. Ia tidak ingin hal serupa menimpa Luffy.

Jadi ketika Luffy memilih menjadi bajak laut, Dragon tidak mencegahnya, bahkan menolongnya lolos dari Smoker dan membiarkannya menapaki jalan yang ia inginkan.

Ironisnya, jalan kebebasan Luffy justru membuatnya bertemu dengan musuh yang sama: Gorosei, Imu, dan struktur tirani Pemerintah Dunia. Dua generasi, dua jalur berbeda, tapi berakhir menghadapi titik konflik yang sama.

Tentu, ini baru teori berdasarkan potongan informasi dan dialog Dragon yang Oda ungkap sejauh ini.

Masih mungkin ada alasan yang jauh lebih dalam menunggu untuk diungkap.

Menurutmu bagaimana?

Coba tulis pendapatmu di kolom komentar!

Editorial Team