Rocks D. Xebec. (Dok. Shueisha, Eiichiro Oda/One Piece)
Apakah Rocks D. Xebec buas?
Oh, tentu saja. Itu bukan kesalahpahaman. Dia bisa menghajar Loki kecil hanya karena bocah raksasa itu membuatnya kesal, dan ketika klan Davy (keluarganya sendiri) dibalik menjadi iblis, Rocks memilih membantai mereka semua daripada membiarkan dirinya terbunuh oleh tangan orang-orang yang dulu ia sayangi.
Namun, yang tidak disadari banyak orang selama ini adalah bahwa Rocks juga memiliki sisi manusiawi yang kuat. Sisi yang, ironisnya, membuatnya terasa lebih terhormat daripada putranya sendiri, Marshall D. Teach alias Kurohige.
Rocks bukan hanya pemimpin kejam yang haus kekuasaan. Ia adalah pria yang punya keluarga, punya istri dan anak yang ia lindungi, dan bahkan menolak menggunakan kekuatan untuk memaksa sahabatnya tunduk.
Meski brutal, Rocks tetap memiliki prinsip: dia ingin pengikut yang memilih berjalan bersamanya, bukan budak yang ditaklukkan. Bahkan meski calon pengikut ini (Harald) sangat vital untuk rencananya, dia tidak akan memaksa ketika dia tidak mau.
Di sisi lain, Shirohige ternyata juga punya utang budi besar pada Rocks. Dalam bab 1162, ia mengaku bahwa selama ini dia sering “ngutang minum” ke Rocks.
Sekilas tampak seperti lelucon, tapi maknanya jauh lebih dalam.
Itu berarti bahkan di masa mudanya, Shirohige sudah mengirimkan sebagian besar uangnya ke kampung halamannya, Sphinx, sehingga ia hidup sederhana bahkan di tengah kru bajak laut paling berbahaya di dunia. Dan menariknya, Rocks membiarkan hal itu.
Apakah karena dia tidak peduli, atau karena dia memahami alasan sejati Shirohige dan menghormatinya seperti halnya Marco kelak di masa depan? Oda belum menjelaskannya secara gamblang.
Namun hasilnya jelas: lahirlah loyalitas tulus yang langka di Bajak Laut Rocks.
Pada akhirnya, Shirohige memilih untuk tetap berdiri di sisi kaptennya, menemani Rocks melawan “dunia” sendiri, meski Rocks sudah menegaskan sejak awal bahwa Shirohige tidak akan mendapat apa-apa dari pertempuran itu.