mangaplus.shueisha.co.jp/One Piece
Ini berhubungan dengan poin ketiga.
Karena fans telanjur sulit percaya seorang karakter beneran mati, maka kalau ada pengorbanan epik, momennya kadang kerasa berkurang impact-nya karena persepsi pertama kita adalah si karakter bisa saja selamat.
Ini terjadi saat Kiku dan Kanjuro sepertinya tewas di bab 1014, lalu Kinemon ditusuk di bab 1015.
Luka mereka tampaknya fatal. Tapi karena Oda terlalu sering membuat kematian palsu, pembaca jadi belum yakin apakah mereka beneran mati atau tidak.
Saya pribadi ketimbang terpukul dengan pengorbanan mereka malah jadi lebih memikirkan, "Ini sudah beneran mati apa masih bangun lagi nanti?"
Akhirnya impact adegannya jadi terasa tidak sebesar seharusnya. Ada yang masih bakal mikir kalau karakter-karakter ini mungkin bisa bangkit lagi nanti. Seperti rekan-rekan Wyper yang disangka mati disetrum Enel, tapi begitu perang selesai semuanya bangun lagi.
Pada akhirnya, Izo dan Ashura Doji memang terungkap mati.
Tapi Kinemon kemudian terungkap masih hidup, dengan penjelasan yang kurang memuaskan pula, jadinya tren ini masih berlanjut.
Nah, itu empat dampak buruk kebiasaan Oda bikin kematian palsu di One Piece.
Gimana menurut kamu? Setuju gak? Sampaikan di kolom komentar!
Pertama diterbitkan 11 Juni 2021, diterbitkan kembali 29 Juni 2024.