Monkey D. Dragon (dok. Toei Animation/One Piece)
Meski kita sudah membahas konteks yang membuat Dragon tampak “lebih lemah” saat 17 tahun, tetap ada satu fakta menarik yang tidak bisa diabaikan:
Luffy di usia 17 tahun sudah memiliki fondasi kekuatan yang jelas. Ia sudah memakan Gomu Gomu no Mi sejak kecil, dan meski belum menguasai Haki atau teknik lanjutan, ia sudah: bertarung dengan gaya yang khas, mengembangkan berbagai teknik berbasis karet, dan terbukti bisa menghadapi musuh kuat sejak awal perjalanan.
Sementara Dragon saat berusia 17 tahun di Insiden God Valley belum menunjukkan kemampuan besar apa pun, dan belum terlihat memiliki kekuatan khas seperti yang ia tunjukkan saat dewasa (misalnya hembusan angin misterius yang menyelamatkan Luffy di Loguetown, atau yang membuka jalan bagi warga Grey Terminal).
Dengan kata lain: Dragon muda mungkin belum “meledak” potensinya.
Dan masuk akal jika pemicunya adalah trauma God Valley.
Insiden itu jelas meninggalkan luka batin yang dalam. Dia menyaksikan kebusukan Angkatan Laut dari jarak dekat, ia melihat bagaimana Tenryuubito memperlakukan manusia, ia menyadari bahwa keadilan yang ia percayai ternyata dibangun di atas kebohongan, ia gagal menyelamatkan Shanks dan Shamrock, lalu ia sendiri dipenjara setelah mencoba melakukan hal yang benar.
Semua itu bisa menjadi bahan bakar yang mendorong Dragon untuk berubah dari prajurit muda biasa menjadi:
-pendiri Pasukan Revolusioner,
-sosok yang ditakuti Pemerintah Dunia,
-dan seseorang dengan kekuatan misterius yang bahkan kita belum sepenuhnya pahami sampai sekarang.
Jadi, memang terasa masuk akal jika: Dragon baru mengembangkan kekuatan sejatinya setelah God Valley, bukan sebelumnya.
Jika Luffy 17 tahun sudah berada di jalur yang jelas, Dragon 17 tahun justru masih berada di titik nol, titik di mana hidupnya berubah arah secara drastis.