Rocks D. Xebec. (Dok. Shueisha, Eiichiro Oda/One Piece)
Kalau kita mengingat negeri kuno itu disebut Ancient Kingdom, secara alami muncul satu pertanyaan: Jika ini benar-benar kerajaan, siapa yang menjadi rajanya? Dan siapa yang memegang kekuasaan di bawahnya?
Masuk akal bila kerajaan sebesar itu memiliki struktur bangsawan dan garis keturunan penguasa. Lalu ketika 20 Kerajaan bersatu untuk menumbangkannya, tidak hanya kota dan teknologi mereka yang dimusnahkan, tapi juga darah keluarga kerajaan supaya tidak ada satu pun pewaris yang bisa menuntut tahta dunia yang baru terbentuk.
Di sinilah teori soal Davy D. Jones menjadi menarik.
Bagaimana jika Davy D. Jones adalah salah satu bangsawan atau mungkin raja terakhir dari Ancient Kingdom, sosok yang duduk di takhta dunia sebelum struktur dunia baru diciptakan oleh 20 Kerajaan?
Namun, jika kita percaya pada bantahan Imu, bahwa “Davy D. Jones tidak pernah menjadi raja”, maka ada interpretasi lain yang sama menariknya.
Mungkin Davy D. Jones bukan penguasa formal, tapi sosok aristokrat besar, penguasa yang disegani pihak lain. Ia bukan raja yang diakui secara hukum, tapi tetap memiliki otoritas dan pengaruh. Bahkan mungkin ia adalah sosok yang meski tak duduk di tahta, dianggap sebagai raja oleh banyak orang di negerinya.
Jadi sementara Joy Boy mungkin seperti Luffy dan Roger, sosok yang mengincar kebebasan, Davy D. Jones adalah sosok yang meski bukan raja sejati, tetap memiliki otoritas.
Dan keduanya berujung ditakuti oleh Imu.