Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam membuat serial One Piece live action di Netflix, tentu saja banyak tantangan yang tidak mudah dalam prosesnya.
Eksekutif Produser seri ini, Marty Adelstein dan Becky Clements menceritakan proses dan tantangannya dalam wawancara dengan Deadline, apa saja tantangannya?
1. Mencari Luffy versi live action dengan senyuman yang menyegarkan adalah tantangan pertama
Menurut mereka, tantangan pertama dalam produksi One Piece live action adalah mencari sosok Luffy.
Luffy di live action haruslah dia yang punya senyuman yang lebar dan membawa keceriaan di layar seperti di manga dan animenya.
Menurut Clements, setelah mereka menemukan Iñaki yang cocok, mereka bisa bernapas lega.
2. Mencari tokoh utama (kru Topi Jerami) juga menjadi tantangan
Mencari tokoh utama dari kru Topi Jerami lainnya juga menjadi tantangan, meskipun tidak sesulit menemukan sosok Luffy.
Karena para tokoh utama ini akan selalu muncul di hampir setiap episode, maka pemilihannya juga tidak mudah.
Mackenyu sebagai Zoro dan Emily Rudd sebagai Nami memang dua nama yang sudah diperkirakan oleh tim produksi untuk perankan karakter masing-masing karena kemampuan akting mereka.
3. Membuat dunia fantasi dengan penuh Bajak Laut menjadi tantangan pastinya
Tantangan berikutnya yang sulit jelas membuat dunia One Piece yang luas dan penuh dengan bajak laut dan karakter-karakternya.
Salah satu produser, Chris Symes fokus ke sisi spesial efek namun tetap membuatnya terasa realistis.
Hal baiknya adalah Chris Symes pernah jadi produser untuk serial Black Sails, sehingga banyak kapal bajak laut sisa produksi seri itu yang bisa digunakan.
Untungnya dengan semua tantangan itu, berhasil dilewati dan menghasilkan seri yang memuaskan. Bagaimana menurutmu?
Baca Juga: Produser One Piece Live Action Berharap Serinya Sampai 12 Season!