Gol D. Roger One Piece. (Dok. Toei Animation/One Piece)
Jika dibandingkan, perjalanan Monkey D. Luffy menuju Laugh Tale terasa seperti mimpi buruk penuh peperangan.
Begitu sampai di New World ia harus menghancurkan Donquixote Family, menjatuhkan beberapa Yonko, dan kini cepat atau lambat bakal bentrok dengan God’s Knight serta Imu.
Sementara itu, dari kilas balik Gol D. Roger, perjalanan menuju pulau terakhir terasa… nyaris santai.
Bentrok terbesar Roger justru adalah pertarungan tiga hari tiga malam melawan Bajak Laut Shirohige. Namun ironisnya, itu bukan perang hidup-mati. Tidak ada korban jiwa, tidak ada ambisi perebutan tujuan, dan setelahnya mereka malah bertukar hadiah seperti kawan lama.
Perbedaan ini bukan karena Roger lebih “mudah,” melainkan karena konteks zamannya berbeda total.
Di era Roger tidak ada insentif bagi bajak laut untuk mencari Laugh Tale, tidak ada legenda One Piece, dan bahkan nama pulau itu belum dikenal siapa pun.
Fakta pentingnya: Roger-lah yang memberi nama “Laugh Tale.”
Sebelum itu, dalam sejarah dunia pasca-Void Century, pulau terakhir tersebut bahkan belum diyakini benar-benar ada.
Akibatnya, tidak ada perlombaan brutal, perburuan Poneglyph massal, atau perang global demi mencapai pulau terakhir.
Roger berlayar untuk menjelajah. Luffy berlayar di dunia yang sudah tahu bahwa ada besar di ujung Grand Line.