Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
perkembangan-nico-robin-one-piece.jpg
Perkembangan Nico Robin di One Piece

Intinya sih...

  • Tragedi Ohara dan lahirnya "Anak Iblis"Robin selamat dari kehancuran Ohara dan dianggap sebagai "Anak Iblis" oleh dunia, membentuk hidupnya penuh penderitaan.

  • Pelarian setelah pengorbanan Saul dan memakan Hana Hana no MiRobin menjadi pribadi tertutup dan sinis setelah insiden Ohara, bahkan bergabung dengan Baroque Works untuk bertahan hidup.

  • Bergabung dengan Baroque Works untuk Bertahan HidupSebagai Miss All Sunday, Robin mencari kebenaran sejarah dan bertahan hidup demi tujuan tersebut.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Nico Robin adalah salah satu karakter One Piece dengan perjalanan paling tragis sekaligus paling bermakna. Ia tidak tumbuh lewat petualangan ceria, melainkan lewat trauma, pengkhianatan, dan pelarian seumur hidup.

Dari “Anak Iblis” yang diburu dunia hingga menjadi sosok kunci yang menentukan nasib sejarah dunia, perkembangan Robin bukan soal kekuatan fisik semata, melainkan soal keberanian untuk hidup dan mempercayai orang lain serta membongkar kebusukan dunia!

Ini perkembangan Nico Robin di One Piece!

1. Tragedi Ohara dan lahirnya "Anak Iblis"

Potret dari insiden Ohara di anime One Piece (1999) (dok. Toei Animation)

Sejak kecil, Robin hidup dalam kesendirian di Ohara, bahkan tak menemukan kehangatan lewat ibunya, Nico Olvia, namun para arkeolog menemaninya dan mengajarinya membaca Poneglyph.

Segalanya runtuh saat Pemerintahan Dunia menghancurkan Ohara melalui Buster Call karena penelitian Poneglyph, menghabisi pulau tempat tinggalnya, Clover, Nico Olvia, dan bahkan penduduk lainnya.

Robin selamat sendirian, namun langsung dicap sebagai “Anak Iblis” dan buronan dunia di usia delapan tahun. Sejak titik ini, hidup Robin penuh dengan penderitaan.

2. Pelarian setelah pengorbanan Saul dan memakan Hana Hana no Mi

Jaguar D Saul (dok. Toei Animation/One Piece)

Di insiden Ohara, Robin harusnya ikut mati bersama arkeolog Ohara lainnya, tapi Jaguar D. Saul yang jadi sahabat Robin membantunya, Kuzan pun memberikan pengampunan sehingga Robin bisa kabur dari insiden Ohara.

Tahun-tahun setelah Ohara membentuk Robin menjadi pribadi tertutup dan sinis. Ia berpindah-pindah organisasi, bersekutu dengan siapa pun yang menguntungkan, lalu ditinggalkan atau dikhianati.

Dalam perjalanannya ini sendirian, dia memakan Hana Hana no Mi yang membuat Robin bisa menduplikat bagian tubuhnya, bahkan saat ini bisa membuat kloning atau versi besar dari tubuhnya.

3. Bergabung dengan Baroque Works untuk Bertahan Hidup

Miss All Sunday aka Nico Robin ( Eiichirou ODA, Toei Animation Co., Ltd.)

Sebagai Miss All Sunday di Baroque Works, Robin bukan sekadar bawahan Crocodile, melainkan otak di balik banyak operasi penting terutama membaca Poneglyph dan mencari Pluton yang diincar oleh Crocodile.

Namun di sisi Robin, ini bukan karena ambisi kekuasaan, melainkan demi satu tujuan, mendekati Poneglyph dan mencari kebenaran sejarah dan tentu untuk bertahan hidup. Bahkan di sini, Robin sudah siap mati jika misinya gagal,menunjukkan betapa tipisnya keinginannya untuk terus hidup saat itu.

4. Bertemu Luffy dan awal perubahannya

Luffy tertarik pada buku yang dibaca Robin (dok. Toei Animation/One Piece)

Nantinya Crocodile dikalahkan oleh Luffy, dan seperti biasa demi bertahan hidup, Robin akan berpindah ke tempat lain yang bisa memberikannya perlindungan, kali ini adalah Topi Jerami. Dia punya situasi unik, dia Nakama yang awalnya main masuk bergabung saja, Luffy sih tak masalah meski kru lain sempat menolak karena dia dulunya musuh.

Pertemuannya dengan Luffy mengubah arah hidup Robin secara perlahan. Setelah Arabasta, Luffy menerima Robin tanpa menuntut penjelasan masa lalu serta tak memanfaatkan kemampuannya, sesuatu yang tidak pernah ia alami sebelumnya.

Meski bergabung dengan kru, Robin masih menjaga jarak emosional, menganggap kebersamaan ini hanya sementara sebelum dunia kembali merenggut segalanya darinya.

5. Enies Lobby di mana Robin memilih untuk hidup

Robin di Arc Enies Lobby (dok. Toei Animation/One Piece)

Robin sudah melewati beberapa petualangan bersama Topi Jerami, namun hatinya belum benar-benar bergabung karena kebiasaannya untuk sulit percaya dengan orang lain, plus semangat hidupnya yang rendah karena trauma masa lalu.

Sampai suatu titik, Robin berhasil ditangkap CP9 dan Pemerintahan Dunia untuk dieksekusi dan dibawa ke Enies Lobby.

Puncak perkembangan Robin terjadi di Enies Lobby. Saat ia ditolong oleh Luffy dan lainnya, dia pun berteriak “Aku ingin hidup!”, Robin akhirnya jujur pada dirinya sendiri, ia ingin terus hidup bersama orang-orang yang menerimanya. Momen ini bukan hanya simbol perlawanan terhadap Pemerintahan Dunia, tetapi juga kemenangan Robin atas trauma dan rasa bersalah yang ia pikul sejak kecil.

6. Robin resmi jadi kru Topi Jerami setelah itu, memanggil nama krunya tidak dengan istilah lagi

Nico Robin (dok. Toei Animation/One Piece)

Setelah Enies Lobby, Robin berubah drastis secara emosional. Ia mulai tersenyum, bercanda gelap, dan benar-benar berperan sebagai anggota kru, bukan penumpang sementara. Yang cukup ikonik adalah, sejak itu Robin memanggil kru Nakama-nya dengan nama mereka.

Tak ada lagi "Kapten" untuk Luffy atau "Tuan ahli pedang" untuk Zoro, atau "Navigator" untuk Nami, sekarang dia menyebut mereka dengan nama. Kepercayaan yang ia bangun bersama Topi Jerami membuatnya perlahan melepaskan naluri untuk mengorbankan diri sendiri demi orang lain.

7. Dua tahun berpisah, tumbuh bersama Pasukan Revolusi

Nico Robin dan Pasukan Revolusi

Sama seperti kru lainnya, Robin juga dipisahkan dengan Topi Jerami lain oleh Kuma di Sabaody, yang mana nantinya mereka akan berlatih masing-masing selama 2 tahun, termasuk dengan Robin.

Saat kru terpisah, Robin bergabung dengan Pasukan Revolusioner. Di sini, ia tidak hanya memperdalam ilmu sejarah dan Poneglyph, tetapi juga memahami bagaimana kebenaran bisa menjadi senjata melawan tirani dunia.

Robin juga melatih gaya bertarungnya dengan belajar Fish-Man Karate bersama Hack dan Koala. Di sini Robin juga berteman dengan Sabo dan mengenal Monkey D. Dragon.

8. Robin yang lebih percaya diri di New World

Nico Robin (dok. Toei Animation/One Piece)

Setelah timeskip di New World, Robin tidak lagi bersembunyi di balik bayang-bayang.

Ia aktif membantu strategi kru, mengungkap sejarah pulau-pulau besar, dan menghadapi musuh kuat tanpa keraguan. Perannya semakin vital karena hanya dialah yang bisa membaca Road Poneglyph, menjadikannya target besar sekaligus aset tak tergantikan.

9. Robin dan bayangan masa lalunya di Wano

Ilustrasi kata bijak Nico Robin. (Pinterest/Veinkmann)

Di konflik Wano dan Onigashima, Robin berhadapan langsung dengan CP0, bayangan masa lalu yang mewakili ketakutannya sejak Ohara.

Namun kali ini, Robin tidak lari. Ia bertarung, melindungi kru, dan berdiri sebagai Nico Robin yang baru, bukan korban dunia, tapi seseorang yang siap melawan demi orang-orang yang ia sayangi dan melindungi krunya, termasuk mendukung mimpi kapten yang telah menyelamatkan nyawanya.

Selain itu di Onigashima, Robin menggunakan Demonio Fleur, di mana kekuatan barunya ini ia gunakan untuk mengalahkan Black Maria dan sebagai penanda kalau Robin tak masalah disebut sebagai anak iblis, selama dia menjadi iblis untuk melindungi Nakama-nya.

10. Robin di Final Saga jadi kunci membongkar rahasia dunia!

Nico Robin (dok. Toei Animation/One Piece)

Memasuki Final Saga, Robin berdiri di pusat konflik dunia. Pengetahuannya tentang Poneglyph, bisa membaca tentang Void Century, dan senjata kuno menjadikannya salah satu karakter paling berbahaya bagi Pemerintahan Dunia.

Bedanya, kini Robin tidak lagi sendirian. Ia bukan “Anak Iblis” yang diburu, melainkan sejarawan yang dilindungi oleh kru yang siap menantang dunia demi dirinya. Di Elbaph dia bertemu kembali dengan Saul, sahabatnya semasa kecil yang menyelamatkannya.

Robin masih diincar Pemerintahan Dunia, semakin diincar bahkan, tapi kali ini dia lebih kuat dan ada kru Topi Jerami yang siap melindunginya. Itu dia perkembangan Nico Robin!

Editorial Team