Neji, Sasori, Tsunade, Sasuke, Kakashi, Gaara, Obito, Nagato, Naruto, Itachi
Masa lalu tragis membentuk karakter mereka dalam bertindak di masa depan.
Kehilangan orang yang dicintai dan penderitaan mendalam menjadi bagian dari kisah hidup mereka.
Di balik kisah epik pertarungan dan persahabatan dalam serial Naruto, ada sisi kelam yang penuh luka, kehilangan, dan penderitaan. Banyak karakter yang harus menghadapi masa lalu tragis, kehilangan orang yang mereka cintai, bahkan memikul beban berat demi melindungi orang lain.
Masa lalu yang tragis dan penderitaan yang para karakter ini alami, membentuk sikap dan sifat mereka dalam bertindak di masa depan. Siapa saja 8 Karakter yang Paling Menderita di Anime Naruto? Berikut daftarnya!
Neji adalah salah satu karakter yang kisah hidupnya dipenuhi dengan penderitaan sejak kecil. Sebagai anggota cabang Klan Hyuga, ia dipaksa menerima takdirnya sebagai pelindung keluarga utama. Lebih buruk lagi, ia kehilangan ayahnya, Hizashi, yang mengorbankan diri demi melindungi Hiashi, saudara kembar sekaligus kepala klan.
Neji juga dipasangi “Caged Bird Seal” sebuah kutukan di dahinya yang membuatnya terikat sepenuhnya pada keluarga utama. Segel itu bisa diaktifkan kapan saja untuk melumpuhkannya.
Namun, pertemuannya dengan Naruto mengubah pandangannya, membuatnya percaya bahwa ia bisa menciptakan takdirnya sendiri, hingga akhirnya ia mengorbankan nyawanya demi melindungi orang-orang yang penting baginya di Perang Dunia Shinobi Keempat.
Sasori mungkin dikenal sebagai anggota Akatsuki yang dingin dan tanpa emosi, tetapi masa lalunya menjelaskan mengapa ia menjadi seperti itu. Kedua orang tuanya tewas saat ia masih kecil, membuatnya tumbuh dengan rasa kehilangan yang mendalam.
Ia kemudian belajar membuat boneka dari neneknya, Chiyo, untuk mengisi kehampaan itu, bahkan menciptakan boneka berbentuk orang tuanya agar merasa tidak sendirian. Namun, seiring waktu, rasa sakit itu berubah menjadi obsesi. Sasori menjadikan tubuhnya sendiri boneka agar tidak pernah rapuh dan terluka lagi.
Tsunade mungkin terlihat seperti sosok Hokage yang gemar mabuk, yang malas dan hanya suka berjudi, tetapi masa lalunya menyimpan tragedi yang membentuk siapa dirinya. Dua orang terpenting dalam hidupnya direnggut oleh perang yaitu adiknya, Nawaki, tewas di usia muda, dan kekasihnya, Kato.
Kato meninggal di pelukannya setelah upayanya menyelamatkan nyawa Dan dengan ninjutsu medis gagal. Trauma itu membuat Tsunade mengidap hemofobia (ketakutan yang ekstrem terhadap darah) dan menjauhi dunia shinobi.
Baru setelah bertemu Naruto, tekadnya untuk percaya pada masa depan kembali tumbuh, memulihkan luka batinnya sedikit demi sedikit.
Sasuke tumbuh dengan keluarga yang penuh kasih, sehingga tragedi yang menimpa klan Uchiha menjadi pukulan yang menghancurkan hidupnya. Kenyataan bahwa pembantaian itu dilakukan oleh kakaknya sendiri, sosok yang ia kagumi, membuat hatinya dipenuhi amarah dan kebencian.
Sejak saat itu, Sasuke hidup hanya untuk membalas dendam, bahkan ketika kebenaran akhirnya terungkap. Meski telah mengetahui alasan di balik tragedi itu, kebenciannya pada Konoha membawanya semakin jauh dari jalan yang benar.
Butuh keteguhan hati Naruto untuk menariknya kembali, hingga akhirnya Sasuke memilih untuk melepaskan dendamnya dan memulai kembali dari awal.
Kakashi dikenal sebagai ninja yang tenang dan kharismatik, tetapi di balik topengnya tersembunyi masa lalu yang dipenuhi luka. Ia kehilangan ayahnya sejak kecil dalam tragedi yang membekas dalam hidupnya, lalu harus menyaksikan sahabatnya, Obito, mengorbankan diri demi menyelamatkannya.
Belum berhenti di situ, Rin yang merupakan seseorang yang sangat ia sayangi harus tewas di tangannya sendiri dalam situasi yang tragis. Semua kehilangan itu hampir menghancurkannya, namun Kakashi memilih untuk menghormati kenangan mereka dengan menjadi lebih kuat.
Gaara awalnya terlihat seperti sosok tanpa emosi yang hanya hidup untuk melukai orang lain, tetapi masa lalu nyalah yang dipenuhi penderitaan yang membentuk dirinya. Ia kehilangan ibunya saat lahir, lalu dijadikan Jinchuuriki Shukaku dan diperlakukan sebagai alat oleh ayahnya sendiri.
Trauma itu semakin dalam ketika satu-satunya orang yang ia percayai, Yashamaru, diperintahkan untuk membunuhnya sambil mengatakan bahwa ia tak pernah dicintai. Peristiwa ini mematahkan hatinya dan membuatnya menutup diri dari dunia.
Baru setelah bertemu Naruto, Gaara mulai memahami arti persahabatan dan kembali menemukan kemanusiaannya.
Obito adalah salah satu karakter dengan transformasi paling tragis di Naruto. Ia memulai hidup sebagai shinobi ceria dengan impian menjadi Hokage, tetapi segalanya berubah ketika tubuhnya hancur akibat runtuhan saat misi.
Diselamatkan oleh Madara, ia perlahan dipulihkan hanya untuk menyaksikan momen paling traumatis dalam hidupnya, saat Kakashi, sahabat yang ia percayai, menusuk Rin hingga tewas.
Tanpa mengetahui kebenaran di balik peristiwa itu, Obito meyakini dunia terlalu kejam untuk dibiarkan apa adanya. Rasa sakit dan keputusasaannya membuatnya menerima ide Madara tentang Tsukuyomi Tak Terbatas sebuah rencana untuk menciptakan dunia ilusi tanpa penderitaan.
Nagato adalah sosok yang mewakili betapa kerasnya dunia shinobi bisa membentuk seseorang. Sejak kecil, ia hidup di Amegakure yang dilanda perang dan harus menyaksikan kematian kedua orang tuanya. Dibimbing oleh Jiraiya, ia menemukan harapan bersama Yahiko dan Konan dengan membentuk Akatsuki untuk menciptakan perdamaian.
Namun, tragedi kembali menimpanya ketika Hanzo menjebak mereka dan memaksa Nagato membunuh Yahiko demi menyelamatkan Konan. Kehilangan itu membuatnya jatuh ke dalam keputusasaan, memicu lahirnya “Pain” yang menganggap penderitaan adalah satu-satunya cara untuk menciptakan pemahaman dan kedamaian sejati.
Naruto lahir membawa beban yang tak pernah ia pilih, yaitu menjadi Jinchuriki Kurama dan kehilangan kedua orang tuanya di hari kelahirannya. Sejak kecil, ia dijauhi dan dibenci oleh penduduk desa yang melihatnya sebagai monster, membuat masa kecilnya dipenuhi kesepian.
Dengan tekad dan sifat keras kepalanya, ia perlahan mendapatkan teman, guru, dan akhirnya pengakuan dari seluruh desa. Perjalanannya tidak mudah karena ia harus menanggung kehilangan orang-orang penting seperti Jiraiya dan Neji. Tetapi semua penderitaan itu justru membentuknya menjadi shinobi terkuat dan Hokage yang membawa perdamaian.
Itachi Uchiha mungkin awalnya dipandang sebagai penjahat terbesar di Naruto, tetapi kebenaran yang terungkap setelah kematiannya mengubah segalanya. Ia bukanlah pembunuh tanpa hati, melainkan sosok yang rela mengorbankan segalanya demi melindungi adiknya, Sasuke.
Itachi menerima perintah untuk membantai klan Uchiha demi mencegah perang saudara, dengan satu syarat yaitu Sasuke harus diampuni. Air mata yang ia tumpahkan sebelum membunuh orang tuanya menunjukkan betapa besar penderitaan yang dirasakan.
Meski rela dicap sebagai penjahat demi masa depan adiknya, rencananya berbalik arah ketika kebencian Sasuke justru semakin membara. Itachi harus menanggung beban sendirian, hingga mati dengan reputasi yang salah demi memberi Sasuke kesempatan hidup bebas.
Jadi, itulah 10 Karakter yang Paling Menderita di Anime Naruto, Bagaimana menurutmu?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku