Review Tekken Bloodline, Versi Anime Dari Tekken 3!
1. Sinopsis pendeknya!
Jin Kazama tinggal hanya berdua berssama ibunya, Jun hingga insiden kedatangan Ogre membuat Jun menghilang. Dengan penuh rasa dendam, Jin datang berguru kepada kakeknya, Heihachi Mishima yang memiliki rencananya sendiri terhadap sang Ogre!
2. Versi entengnya Tekken 3!
Kalau kamu tidak asing dengan kisah ini, kamu pasti pernah bermain Tekken 3 atau paling tidak pernah mendengar kisahnya. Kisah dalam Bloodline yang ditulis oleh Gavin Hignight ini mengkalengkan dan melakukan reboot singkat cerita Tekken 3 dengan bonus sedikit sentuhan Tekken 7.
Soal kualitas ceritanya? Jauh lebih baik kita berfokus pada adegan bertarungnya, karena tampak jelas Gavin sudah mengadaptasi kisah tersebut sebisanya menjadi cerita yang lebih koheren ketimbang game aslinya.
3. Pilih versi suara yang mana!
Baik versi pengisi suara bahasa Inggris maupun bahasa Jepang memiliki daya tarik yang unik satu sama yang lainnya dan sama rata bagusnya. Bagaimana tidak? Pengisi suara game-nya seperti Leroy Smith dan Paul Phoenix ada di versi bahasa Inggris, dan begitu pula Jin Kazama dan Ling Xiaoyu di versi bahasa Jepangnya!
4. Pilihan animasi yang cukup?
Animasi yang dominan memanfaatkan 3D cel-shading yang dimanfaatkan Studio Hibari dan Larx Entertainment semestinya menjadi unggulan anime ini, apalagi di adegan bertarungnya. Namun potongan-potongan adegan yang masih membingkai anime ini sebagai animasi 2D agak memotong keseruan koreografi pertarungannya, apalagi pertarungan Jin menghadapi Heihachi di turnamen!
5. Musiknya yang khas?
Meskipun menggunakan lagu yang lebih original, musik di dalam versi anime ini menyusul tren lagu-lagu di dalam game tersebut yang lebih agresif dan cepat.
Dengan seolah kurang berminat untuk mengubah total cerita game aslinya yang konyol nan kompleks, anime ini cocok diberi nilai 2/5 untuk mencoba memoles aspek-aspek lainnya!
Apa opinimu sendiri terhadap Tekken Bloodline? Sampaikan melalui kolom komentar
