Duniaku.net - Deku dan Shigaraki Tomura adalah dua sosok berseberangan. Mereka berpotensi menjadi All Might dan All For One baru di era masa depan.
Deku adalah sosok yang emosinya sempat terhambat karena menjadi korban
bullying
, namun pada akhirnya mulai tumbuh menjadi hero ideal, mengikuti jejak All Might.
Sementara itu Shigaraki adalah penjahat kekanakan dengan potensi kehancuran mengerikan.
Namun
My Hero Academia
235 menunjukkan kalau Shigaraki sebenarnya mirip Deku.

Seperti Deku, Shigaraki Tomura kecil ternyata sama-sama sempat telat memiliki Quirk.
Bedanya? Walau tidak memberikan jawaban yang benar untuk Deku, ibu Deku setidaknya masih suportif kepada anaknya dan sama sekali tidak abusif.
Ayah Tomura, tampaknya didorong oleh wasiat Nana Shimura, berusaha untuk menjauhkan Shigaraki dari gagasan menjadi hero.
Sayang, dia melakukan itu dengan cara yang keras, termasuk memukuli anaknya dan memaksa dia di luar.
Ini tampaknya menjadi salah satu akar kebencian Shigaraki terhadap segalanya.
Tapi mau tahu yang tragis?

Ayah Shigaraki tampak menyesali perbuatannya menjelang akhir bab ini.
Namun ada indikasi kalau penyesalan itu benar-benar terlambat.
Saya mendapat gelagat buruk dari adegan akhir ini, di mana Shigaraki memegangi anjingnya dengan lima jari, lalu panel terakhir menunjukkan kegelapan.
Gimana kalau dalam upaya untuk membuat Shigaraki mengurungkan niat jadi hero, ayahnya justru membuat Shigaraki memulai langkah pertamanya menjadi penerus All For One, pembunuh Nana Shimura?
Gimana kalau trauma pahit ini yang menjadi akar kekuatan Shigaraki bangkit pertama kali?

