Pada bab 156, usaha Megumi dan Panda sukses menundukkan Kirara. Mereka sendiri bermaksud bernegosiasi dengan rekan terdekat Hakari tersebut agar urusan dengan penguasa lahan tarung illegal itu mau membantu.
Bagaimana dengan Yuji sendiri? Berhasilkah ia mendapatkan bantuan dari seniornya? Simak pembahasannya berikut ini!
Di bab sebelumnya, Megumi dengan gemilang berhasil mengungkap teknik kutukan milik Kirara dan berhasil membalikkan keadaan. Sambil membelenggu tangan gadis (?) itu, Megumi memintanya untuk mendengar apa yang ingin dikatakan.
Kirara sempat memprovokasi bahwa tekniknya bisa saja menghantam Megumi kapan saja. Sayangnya, ia sudah mengetahui hal itu sehingga rekan Hakari tersebut hanya bisa pasrah saja.
Secara mengejutkan, Megumi malah langsung bersujud. Kirara yang mulai merasa tak enak hati pun mengabulkan keinginan juniornya.
Tepat menjelang negosiasi dimulai, tiba-tiba ketiganya dikejutkan oleh suara keras yang muncul dari ruang monitor, bersamaan Yuji yang terpental keluar. Hakari yang kemarin berpakaian lengkap malah sudah berganti ke kaos tanktop, menyiratkan bahwa ia sudah sangat serius menghabisi Yuji.
Anehnya, Yuji malah meminta Megumi dan Panda untuk tidak ikut campur dulu. Ia bahkan tak melawan sedikitpun meski Hakari sudah melayangkan bogem mentah yang bisa saja memecahkan kepala manusia biasa.
Hebatnya, Yuji tetap mampu berdiri tanpa melawan. Di sinilah, kita bisa melihat perkembangan Yuji secara mental di mana ia mulai mengandalkan otaknya demi meraih tujuan.
Yuji yang dulunya kita kenal cukup barbar kini bisa memakai otaknya.
Dari yang asal adu otot, kini sang protagonis memilih cara tersendiri demi membuat Hakari menerimanya. Yuji sadar bahwa Hakari tidak serta merta akan membantu mereka jika ditundukkan dengan kekerasan.
Oleh karena itu, ia membiarkan seniornya menghajar sepuas hati. Sedangkan Hakari yang terus mendominasi mulai merasa bingung hingga menanyakan alasan mengapa Yuji begitu mempercayai kekuatannya.
Yuji sempat memberi jawaban klasik: bahwa Yuuta sendiri yang mengatakan bahwa seniornya sangat kuat. Gara-gara itu, ia pun menerima bogem mentah lagi dari Hakari. Sang penguasa arena judi pun kembali memprotes mengapa juga ia harus membantu.
Tapi lagi-lagi Yuji berhasil bangkit lagi. Dia pun mengungkapkan bahwa ia cuma "batuk". Maksudnya, Yuji sadar bahwa perannya di dunia ini adalah membasmi kutukan. Namun Hakari menganggap itu membosankan dan memberikan hantaman terakhir yang sangat kuat.
Setelah memberikan pukulan terakhir, Hakari langsung menyuruh para juniornya tersebut untuk membawa Yuji pergi.
Sayangnya, ia meremehkan ketahanan juniornya tersebut. Hakari kembali dikagetkan oleh Yuji yang lagi-lagi kembali bangun. Ia sendiri membalas perkataan Hakari bahwa ia tak akan menyerah mendapatkan bantuan Hakari yang memang diperlukan para penyihir jujutsu.
Gara-gara itu, Hakari mulai tersentak saat Yuji menanyakan apa fungsi seniornya. Dia mulai sadar bahwa tatapan sang junior tidak memiliki kebohongan sedikitpun. Kirara pun sepertinya merasakan hal yang sama hingga ia menghentikan Hakari memukuli Yuji.
Dari perkataan Kirara, terungkap bahwa rasa demam yang dirasakan Hakari justru muncul pada saat menolong orang-orang selama masih di sekolah jujutsu.
Itulah pembahasan Jujutusu Kaisen bab 157. Apa kalian penasaran apa yang dilakukan Yuji dan teman-temannya setelah membuat kesepakatan dengan Hakari? Jangan lupa tulis pendapat kalian di kolom komentar, yah!