https://mangaplus.shueisha.co.jp/Jujutsu Kaisen
Panda yang telah terbebaskan oleh Kusakabe pun bergegas menuju lokasi pertempuran. Namun malang tak dapat ditolak, dia terlambat karena Yaga sendiri sudah keburu tewas di tangan Gakuganji. Kakek gitaris pun seketika memasang pose tempur begitu mengetahui Panda telah tiba.
Akan tetapi, Panda hanya mengacuhkannya dan pergi menuju Yaga. Gakuganji pun terheran dan bertanya mengapa Panda tidak terjatuh ke dalam kebencian. Di sinilah, Panda pun memberi quote epik bahwa dia tidak bisa disamakan dengan manusia dan tidak akan terikat pada stereotipe yang disebut dengan kebencian.
Dia juga memahami kalau Gakuganji juga sebenarnya hanya menjalankan perintah dari para petinggi. Namun, Panda hanya menginginkan satu hal dari mantan rekan penciptanya.
Dia hanya ingin Gakuganji tahu bahwa makhluk sepertinya bisa menangis.
Bab 147 pun diakhiri dengan tangisan Panda yang menggema dan penampakan bangkai ngengat yang tergeletak di jalan. Hal itu sungguh ironis mengingat nama Yaga sendiri juga juga memiliki arti ngengat burung hantu.
Itulah pembahasan bab 147 Jujutsu Kaisen pada hari ini. Bisa dibilang, meskipun singkat tetapi mampu menyentuh emosi karena para fans harus kehilangan salah satu karakter favorit mereka.
Jika ada tambahan, sampaikan di kolom komentar, yah!