13 Pemain Tim Bastard Munchen Blue Lock Paling Berpengaruh

Noel Noa pertama kali diperkenalkan dalam serial sebagai pemain favorit sang karakter utama Yoichi Isagi. Noel Noa merupakan striker terbaik dunia yang bermain untuk Timnas Prancis dan Liga Jerman Bastard Munchen.

Noel Noa adalah rival Jinpachi Ego, trainer sekaligus penggagas proyek Blue Lock. Sebagai striker nomor satu dunia, Noel Noa adalah pemain yang sangat tenang dan serius.

Kalau soal keterampilan bermain bola, biar pengalaman saja yang berbicara! Yang pasti, Noel Noa menguasai semua hal yang diperlukan untuk bisa menjadi yang terbaik di seluruh dunia.

Sebagai mentor, Noel Noa dapat dikatakan cukup kompeten dan tegas. Dia bisa memberikan arahan yang sesuai untuk peserta Blue Lock yang membutuhkan bantuannya untuk bisa berkembang.

Setelah Noel Noa, ada Michael Kaiser yang bisa dikatakan memiliki skill setingkat di bawah striker terbaik dunia tersebut. Kaiser merupakan seorang jenius dan ace bagi tim Bastard Munchen. Dia juga tergabung dalam New Generation World XI.

Dikenal sangat angkuh dan selalu merendahkan orang lain, Kaiser tetap mampu mengendalikan dirinya jika berhadapan dengan pemain yang diakui lebih kuat darinya.

Kaiser dikenal dengan beberapa keterampilan andalannya, meliputi kesadaran spasial, metavision, gerakan off-the-ball, hingga Kaiser Impact, yang menjadi senjata utamanya sehingga mampu mencetak banyak skor untuk timnya.

Alexis Ness adalah salah satu gelandang dari Timnas U-20 Jerman yang berpartisipasi dalam Neo Egoist League bersama Tim Bastard Munchen.

Ness merupakan pemain yang cukup unik, terutama berkat pergelangan kakinya yang sangat fleksibel. Berkat itu, Ness cukup unggul dalam menggiring bola serta melakukan passing.

Sejauh ini, pemain Tim Bastard Munchen Jerman U-20 yang mengisi posisi gelandang yang satu ini rasanya tak begitu disorot selama serial Blue Lock. Meski begitu, dapat dipastikan bahwa Benedict Grim adalah pesepak bola andal.

Keterampilannya terlihat saat pertandingan melawan FC Barcha, di mana dia berusaha kuat untuk mendukung sang ace, Kaiser. Keunggulan Grim terletak pada fisiknya, yang memungkinkannya unggul saat dribbling dan crossing.

Berikutnya ada forward untuk Bastard Munchen, Erik Gesner. Sama halnya dengan Grim, Gesner juga kurang mendapat perhatian dalam serial Blue Lock.

Akan tetapi, Gesner juga menjadi salah satu pemain yang perlu diperhitungkan keberadaannya. Terutama, karena dia adalah pemain yang cukup unggul dalam hal mengontrol bola serta trapping.

Sejak awal serial, telah dijelaskan bahwa sang protagonis Yoichi Isagi menjadikan Noel Noa sebagai motivasinya untuk bisa menjadi striker terbaik dunia. Itulah mengapa setelah kemenangan Blue Lock Eleven atas Timnas U-20 Jepang, Isagi memutuskan untuk bergabung dengan Bastard Munchen dalam Neo Egoist League.

Di tim Liga Jerman tersebut, Isagi mengisi posisi sebagai gelandang ofensif. Dalam tim tersebut, Isagi termotivasi untuk menyaingi Kaiser, striker yang keterampilannya setingkat di bawah idolanya.

Meski awalnya kesulitan, berkat kegigihan dan arahan dari Noel Noa, Isagi mulai mampu mengimbangi sang ace Bastard Munchen, membuat Kaiser tak boleh mengalihkan pandangannya sedikit pun dari Isagi.

Dinyatakan gagal selama seleksi kedua Blue Lock, Rensuke Kunigami mendapat kesempatan lain dari Jinpachi Ego melalui Wild Card. Sosok barunya yang berbeda dihadirkan kembali setelah kemenangan Blue Lock Eleven atas Timnas U-20 Jepang.

Kunigami yang bergabung dengan Bastard Munchen sangat jauh berbeda dengan Kunigami yang diperkenalkan pada awal serial. Latihan keras yang dia lalui selama di Wild Card sukses mengembangkan kemampuannya secara drastis.

Seperti Isagi dan Kunigami, Ranze Kurona juga merupakan peserta proyek Blue Lock yang turut bergabung bersama Blue Lock Eleven sebagai cadangan, lalu melanjutkan perjalanannya dengan bergabung bersama Bastard Munchen.

Mengisi posisi sideback, Kurona adalah salah satu pemain yang dipercaya oleh sang mentor Noel Noa untuk menjadi bagian dari inti Bastard Munchen. Ini merupakan berkat senjata andalannya, yakni kecepatan serta passing yang akurat.

Mengikuti proyek Blue Lock dengan tujuan menjadi striker terbaik, Gin Gagamaru justru berakhir mengabdikan dirinya sebagai seorang kiper. Bukannya tanpa alasan, ini semua didasarkan pada keterampilannya yang sesuai untuk mengisi posisi penjaga gawang.

Selama bermain untuk Blue Lock Eleven dan bergabung dengan Bastard Munchen pun, Gagamaru terus dipercaya untuk menjadi kiper. Refleks tubuhnya yang luar biasa benar-benar menunjukkan bahwa Gagamaru sangat berpotensi menjadi kiper yang tak terkalahkan.

Berikutnya adalah pemain berkacamata yang juga dipercaya untuk menjadi pemain inti Bastard Munchen, yakni Kenyu Yukimiya.

Pemain yang mengisi posisi bek dan sayap kiri mempunyai tinggi yang cukup ideal. Dia diperkuat dengan beberapa senjata andalannya, seperti dribbling, flow state, serta tendangan Gyro Shot.

Meski kondisi atau gangguan pada matanya mungkin cukup mengganggu, tetapi itu tak dijadikan hambatan oleh Yukimiya demi mencapai tujuan utamanya untuk menjadi striker terbaik.

Jingo Raichi diperkenalkan sebagai peserta Blue Lock yang sangat pemarah. Dia mudah terpancing dan berkelahi dengan peserta lainnya. Meski begitu, dia adalah salah satu pesepak bola yang mumpuni.

Raichi bermain sebagai defensive midfielder untuk Bastard Munchen. Dia adalah pemain dengan daya tahan tubuh serta stamina luar biasa. Dalam situasi tertentu, Noel Noa menganggap Raichi sebagai kartu andalan yang bisa menghancurkan tim lawan.

Yo Hiori adalah peserta Blue Lock yang turut bergabung dengan Bastard Munchen selama Neo Egoist League. Dia merupakan salah satu pemain berwawasan luas yang mampu memberikan saran-saran bermanfaat selama pertandingan.

Hiori adalah pesepak bola dengan kemampuan kontrol bola yang baik. Tak hanya itu, dia mampu menganalisis situasi berdasarkan kemampuan pengamatannya. Hiori juga dikenal sebagai pemain dengan refleks serta passing yang akurat.

Siapa yang mengira bahwa Gurimu Igarashi bisa bertahan dalam proyek Blue Lock sampai sejauh ini?

Bermodal tekad agar terhindar dari tanggung jawab untuk menjadi seorang biksu, Igarashi berusaha keras supaya bisa menjadi striker terbaik.

Igarashi merupakan salah satu pemain yang cakap dalam melakukan diving serta dribbling khasnya, Malica Dribbling, di mana Igarashi akan menjebak lawannya agar melakukan pelanggaran.

Selain nama-nama yang telah disebutkan sebelumnya, Bastard Munchen juga diperkuat dengan keberadaan jajaran pemain lainnya. Mereka adalah Bachman, Mensah, Theo Sachs, Ndiaye, Birkenstock, Ali, Igor Schneider, Teppei Neru, serta Jin Kiyora.

Itulah daftar pemain Tim Bastard Munchen Blue Lock paling berpengaruh serta jajaran anggota cadangannya. Siapa pemain andalanmu?

Artikel pertama terbit pada 16 Juni 2023 dan dipublikasi ulang pada 26 Agustus 2024 dengan sejumlah pembaruan.

Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:

Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku