Nanatsu no Taizai 332 memperlihatkan kalau ancaman untuk para pahlawan kita sudah berakhir. Tapi gimana dengan nasib satu pahlawan tertentu? Saat dia memutuskan bertarung lagi, dia terancam mati.
Akankah dia bisa diselamatkan dengan keajaiban dari kekuatan Meliodas atau Elizabeth?Ternyata tidak.
Escanor sempat kehilangan Sunshine, Grace yang aslinya milik Mael sang Archangel. Dia seharusnya senang terhadap hal itu. Meski membuatnya jadi manusia terkuat di dunia, Sunshine juga menjadi kutukan yang membuat dia terbuang dan ditakuti.
Saat ancaman Raja Iblis masih terasa, Escanor kemudian meminta diberikan Sunshine lagi oleh Mael. Tapi Mael mengatakan kalau Escanor menggunakan Sunshine lagi, dia akan mati.
Itu benar-benar terjadi di Nanatsu no Taizai 333. Tubuh Escanor perlahan terurai hingga akhirnya dia sirna.
Keajaiban macam apapun memang tampaknya tidak akan mampu menyelamatkan Escanor. Sejak awal, menerima Sunshine sudah berbahaya. Tapi Escanor pun memaksa Sunshine sampai ke batas maksimal saat melawan Raja Iblis. Nasibnya sudah tak terelakkan.
Yang mengharukan: menjelang sirnanya Escanor, pujaan hatinya sempat memberinya ciuman terakhir. Merlin tampaknya tergerak menyadari Escanor merasakan dosa yang diderita Merlin selama ini.
Walau tubuh Escanor terbakar, Merlin tetap mencium Escanor. Meski ciuman itu menyisakan bekas terbakar di bibir dan mulut Merlin, Merlin mengatakan kalau ia tidak merasa sakit.
Yang mengharukan dari kematian Escanor adalah: bila dia tidak mau, dia sebenarnya masih bisa hidup. Ia bisa saja membiarkan Mael yang mewakilinya untuk bertempur melawan Raja Iblis.
Tapi demi membantu sahabat-sahabatnya, Escanor bersedia mengorbankan nyawanya dan memperoleh lagi Sunshine. Ia bahkan menggunakannya melampaui batasannya, dan benar-benar berjasa menghajar Raja Iblis dalam pertempuran terakhir.
Gimana menurut kamu soal kematian Escanor di Nanatsu no Taizai 333 ini?