Gadis yang pernah ditolong All Might, dan All Might sendiri. mangaplus.shueisha.co.jp/My Hero Academia
Nah, ini yang menarik.
Stain kemudian memperlihatkan kepada All Might gadis yang rutin membersihkan patungnya.
Gadis itu adalah orang terakhir yang diselamatkan All Might.
Kepada All Might, Stain lalu mengatakan bahwa dalam situasi terkelam, All Might tetap mempertahankan senyumnya dan mengerahkan seluruh kemampuannya untuk menolong orang.
"Ini tak ada hubungannya dengan kekuatan atau Quirk," kata Stain.
All Might merasa bahwa hasil akhir dari semua upayanya adalah kehancuran dari One For All. Namun Stain merasa sisa-sisa semangat All Might masih bertahan dan dipelihara oleh orang-orang tertentu, yang tidak menyerah dalam situasi sulit. Sisa bara All Might itu lalu bisa saja menjadi nyala api baru.
Intinya begini: Stain mengatakan kepada All Might bahwa dia telah menginspirasi banyak orang. Inspirasi All Might ini tidak akan pudar.
All Might terlihat menitikkan air mata melihat upaya gadis yang pernah dia selamatkan itu.
Ini menarik memang. Pada akhirnya, sepertinya Stain yang berhasil membangkitkan semangat heroisme dari All Might.
Yang perlu diperhatikan juga adalah saat All Might dibawa oleh Stain, All Might merasa sejak awal Stain tidak memancarkan nafsu membunuh.
Ini berarti memang sejak mereka bertemu di bab ini, Stain sama sekali tidak berniat mengincar untuk menyerang All Might.
Mungkin karena Stain pun sudah tahu dia berurusan dengan All Might, meski di awal dia mengatakan kalau All Might bukan All Might. Seperti yang bisa kamu rasakan dari ucapan Stain sebelum dia menyerahkan info ke All Might.