(Dok. Shueisha, Koyoharu Gotouge/Kimetsu no Yaiba)
Logikanya, kalau Inosuke dibesarkan oleh babi hutan, maka dia tidak bisa bahasa manusia.
Tapi sejak awal ketemu Tanjiro, Inosuke tergolong lancar bicara. Dia tidak bicara dengan bahasa kaku dan aneh seperti Tarzan atau semacamya.
Kenapa begitu?
Ada cerita ekstra Kimetsu no Yaiba berjudul Bangaihen Inosuke Otogi Zōshi yang menjelaskan ini.
Jadi, sejak kecil Inosuke ternyata berinteraksi dengan manusia bernama Takaharu dan kakeknya si Takaharu.
Takaharu adalah orang biasa, yang tinggal berdua bersama kakeknya. Sehari-harinya dia awamnya bekerja keras.
Suatu hari, Takaharu pulang dan mendapati kakeknya memberi makan "hewan" aneh. Sosok dengan kepala babi hutan tapi tubuhnya ya bayi manusia yang mengenakan popok.
Tentu saja sosok itu adalah Inosue kecil.
Kakek Takaharu kemudian sempat membacakan Inosuke buku puisi, yang membuat Takaharu marah dan mengusir Inosuke lagi.
Takaharu kemudian melihat pula bagaimana kakeknya membaca nama yang tertulis pada kain popok Inosuke, (tertulis "Inosuke Hashibira").
Setelah Takaharu marah lagi sesudah kejadian tadi, Inosuke justru menghajar Takaharu. Ketika menghajar Takaharu itu Inosuke bicara.
Jadi intinya, interaksi Inosuke dengan Takaharu dan kakeknya Takaharu yang membuat Inosuke bisa bahasa Jepang meski dia dibesarkan babi hutan.
Memang, kakek Takaharu yang diperlihatkan membacakan buku puisi ke Inosuke... tapi ada indikasi kalau Inosuke bisa bicara bukan hanya karena bimbingan kakek Takaharu namun juga karena dia mendengarkan cara bicara kasar Takaharu setiap mengusirnya.
Soalnya gaya bicara Inosuke yang kasar lebih mendekati Takaharu ketimbang si kakek.