Kenjaku menambah dua aturan baru untuk mengakhiri Culling Game ( Dok. Shueisha / Jujutsu Kaisen )
Adegan bab 220 dibuka dengan negosiasi aturan baru antara Kenjaku dan Kogane.
Kenjaku berencana menambah aturan bahwa pemain baru kali ini tak bisa mengikuti Culling Game. Akan tetapi, hal itu tetap ditolak oleh Kogane.
Di situlah, Kenjaku pun menjelaskan bahwa Jepang memiliki banyak penghalang utama yang disebut Jokai. Nah, ada 4 penghalang yang disebut paling utama, yaitu di istana kekaisaran, makam bintang tempat persemayaman Tengen, Yamakuni no Misasagi yang berada di Kyoto dan gunung Hida Reizan.
Nah, Kenjaku juga menambahkan bahwa Culling Game adalah Bonkai, versi lebih hebat dari Jokai yang dibuat oleh Tengen sendiri. Makanya, Kenjaku sampai mengatakan bahwa Tengen adalah master game sesungguhnya meskipun ia dipilih secara sepihak oleh penjahat tersebut.
Dengan itu, Kenjaku mengancam akan membuat Tengen yang kini ia berhasil kontrol untuk menghancurkan semua Jokai sehingga permainan akan dihentikan secara paksa. Dengan demikian, Kogane pun terpaksa menerima dua aturan baru.
Yang pertama, pemain baru tidak diperkenankan masuk ke dalam permainan. Lalu, permainan akan berakhir ketika semua peserta mati kecuali Suguru Geto dan Fushiguro Megumi masih hidup.
Kenjaku sendiri sengaja melakukan itu untuk mencegah kemungkinan penghalang yang dipakai untuk penyatuan dengan Tengen ikut lenyap jika permainan berakhir.