Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
For
You

Inilah 5 Film Hollywood Adaptasi Anime! Mayoritas Jelek!

Pagi ini, fan anime dunia dihebohkan dengan kabar adaptasi

My Hero Academia

jadi anime.

Di tahun 2015 juga ada kabar kalau

Naruto

akan mendapat film Hollywood juga, meski yang itu sudah tiga tahun tidak ada perkembangan.

Namun setiap kabar ini tidak disambut dengan rasa suka cita seperti kalau

superhero

Marvel atau DC memperoleh adaptasi film. Soalnya rekam jejak Hollywood memang buruk.

Dalam daftar film Hollywood adaptasi anime ini, penulis fokus membahas film saja (jadi tidak ada

Deathnote

Netflix, soalnya itu serial) dan judulnya memang sudah pernah menjadi anime.

Gimana hasilnya? Ini nih daftarnya!

sumber: worldfilmgeek.com[/caption]

Kalau kamu kurang akrab dengan judul

Fist of the North Star,

mungkin kamu lebih kenal judul Jepangnya:

Hokuto no Ken

.

Yep, kisah Kenshiro di dunia

post-apocalypse

sudah pernah diadaptasi jadi film Hollywood sebelum ini, di tahun 1995.

Usut punya usut, film yang satu ini ternyata dirilis langsung ke video waktu di Amerika.

Tak mengherankan. Kebanyakan aktor film ini bisa dibilang adalah aktor kelas B (termasuk Gary Daniels sang pemeran Kenshiro). Nama paling terkenal yang bisa penulis temukan hanya Chris Penn (pengisi suara Pulaski di

GTA San Andreas

) dan Malcolm McDowell (pemeran Alex di

A Clockwork Orange

).

Dana produksinya juga terlihat murah sekali, sampai latar film terlihat terlalu seadanya.

Menariknya sih film ini dulu pernah tayang di Indonesia, di stasiun televisi Lativi.

sumber: ingridrichter.info[/caption]

Crying Freeman

adalah manga yang sempat diadaptasi jadi anime dalam format OVA.

Manga aslinya menceritakan Yo Hinomura, yang dicuci otak menjadi pembunuh oleh organisasi Triad.

Tipe plot

Crying Freeman

mungkin termasuk yang cukup mudah untuk diadaptasi jadi

live-action

. Namun film ini ditanggapi buruk oleh sejumlah pihak.

Beyond Hollywood

pernah mengomentari kalau akting di film ini di bawah standar, dan hubungan Yo serta Emu yang merupakan duo pasangan sentral di cerita terasa bodoh.

sumber: medium.com[/caption]

Pembaca

Duniaku.net

mungkin pernah ingat

Maha Go,

anime balapan yang pernah tayang di TV7 dulu?

Maha Go

adalah anime yang kemudian di-Amerikanisasi menjadi

Speed Racer.

Karenanya,

Speed Racer movie

pun masih masuk ke dalam daftar ini.

Mengesampingkan visual yang terasa terlalu silau, penulis sebenarnya berpendapat kalau

Speed Racer

tetap asyik untuk dinikmati dan merupakan adaptasi yang lumayan oke. Meski sayangnya unsur-unsur yang diambil di film ini lebih banyak dari versi Amerika ketimbang dari

Maha Go

.

Sayangnya, film ini gagal menarik perhatian penonton saat tayang di bioskop.

Speed Racer

adalah salah satu film paling merugi dalam sejarah Hollywood.

sumber: io9.gizmodo.com[/caption]

Ada tiga judul anime yang sampai sekarang masih populer di seluruh dunia:

Naruto, One Piece

, dan

Dragon Ball

.

Sutradara James Wong memiliki kesempatan untuk mengadaptasi

Dragon Ball

ke layar lebar. Lalu apa yang terjadi?

Yang terjadi adalah film luar biasa jelek ini.

Dunia fantastis Toriyama hilang, plotnya ngaco, dan karakternya seperti ditulis oleh orang yang sama sekali tidak paham

Dragon Ball.

Sungguh fantastis sekali.

Film ini bahkan begitu membekas, hingga setiap penulis mendengar soal proyek film Hollywood adaptasi anime, yang pertama terlintas di kepala adalah kualitasnya akan seperti

Dragonball Evolution

.

Konyolnya, masih ada dampak bagus dari

Evolution

. Toriyama pernah mengaku kalau dia sudah siap meninggalkan

Dragon Ball,

namun dia begitu marah karena

Evolution

hingga dia jadi terlibat di produksi

movie

Battle of the Gods

. (Kamu bisa membaca pengungkapan ini di

Comicbook.com

).

Toriyama pun kemudian masih terlibat mengomentari

Dragon Ball Super,

tidak seperti

Dragon Ball GT

yang ia tinggalkan.

Jadi yep,

Dragonball Evolution

mendorong Toriyama untuk kembali terlibat dalam

Dragon Ball

.

sumber: youtube.com[/caption]

Jujur, visual

Ghost in the Shell

bisa dibilang luar biasa.

Namun pengolahan plot film ini dan tempo ceritanya terasa lamban dan membosankan.

Itu bukan hal yang baik saat filmnya sudah terlebih dahulu membangkitkan kontroversi karena pemilihan Scarlett Johansson sebagai tokoh utama.

Ujung-ujungnya, pendapatan film yang satu ini pun tidak memuaskan.


Nah, itulah lima film Hollywood adaptasi anime yang penulis temukan.

Kebanyakan terasa jelek, sementara satu yang lumayan (

Speed Racer

) tetap rugi besar.

Tampaknya film Hollywood adaptasi anime masih harus berjuang untuk dapat diakui ya. Padahal sebelum ini ada film Hollywood adaptasi

light novel

Jepang yang tergolong lumayan sukses dan disukai kritikus, yakni

Edge of Tomorrow.

Adakah judul film Hollywood adaptasi anime yang penulis lewatkan? Sampaikan saja di kolom komentar!

Oh, jangan lupa like fan page Duniaku.net untuk terus mendapat update soal film dan anime!

Share
Topics
Editorial Team
Fachrul Razi
EditorFachrul Razi
Follow Us