Sebagai pengguna teknik kutukan Ten Shadows, Megumi memiliki bermacam-macam shikigami yang akan membantunya bertarung di cerita Jujutsu Kaisen.
Namun ada satu shikigami kuat yang sampai sekarang belum berhasil ia jinakkan, Mahoraga.
Apa saja fakta menarik dari shikigami Mahoraga?
Nama lengkap dari Mahoraga sendiri adalah Eight-Handled Sword Divergent Sila Divine General Mahoraga.
Ia sendiri adalah satu-satunya shikigami dengan kekuatan yang mampu melampaui shikigami lain dan bahkan para pengguna teknik kutukan sekalipun.
Dalam sejarah klan Zenin, tak ada seorang yang berhasil menjinakkan Mahoraga. Jika dipanggil, makhluk itu akan menghajar siapapun termasuk pemanggilnya selama masih liar.
Saat melawan Shigemo, Megumi sempat teringat cerita gurunya tentang perseteruan klan Gojo dengan Zenin di masa lalu.
Satoru sendiri berkisah bahwa selama perseteruan berlangsung, perwakilan klan Gojo yang bertarung adalah pemilik SIx Eyes seperti halnya Gojo Satoru. Sedangkan perwakilan klan Zenin adalah pengguna Ten Shadows seperti Megumi.
Dari situ Megumi sadar bahwa Mahoraga adalah senjata liar yang memungkinkan perwakilan klan Zenin melawan pengguna SIx Eyes tersebut.
Jika shikigami lain bisa dipanggil melalui gerakan tangan yang membentuk motif tertentu, maka hal itu berbeda dengan Mahoraga.
Untuk memanggilnya, Megumi tinggal melantunkan mantera "dengan harta ini, aku memanggil ..." dengan posisi tangan saling mengepal.
Jika berhasil, Mahoraga akan muncul diiringi lolongan beberapa ekor anjing.
Meskipun belum berhasil dijinakkan, Mahoraga diketahui masih bisa dipanggil jika pengguna Ten Shadows cukup percaya diri untuk menjinakkannya.
Masalahnya, orang lain yang kebetulan di area pemanggilan Mahoraga juga akan terseret dalam ritual penjinakan shikigami itu. Ritual baru berhenti jika Megumi atau orang lain berhasil mengalahkan makhluk tersebut.
Hal ini yang disadari Megumi. Mengingat bahwa ia saja belum berhasil menjinakkan Mahoraga, pemuda itu sering memanfaatkannya sebagai kartu liar untuk menghabisi musuh.
Hal ini sempat terjadi pada Shigemo yang kala itu dipaksa ikut menghadapi Mahoraga yang dipanggil.
Salah satu alasan kenapa Mahoraga ditakuti adalah pedang yang menyatu dengan tangan kanannya.
Pedang tersebut adalah Sword of Extermination. Sesuai namanya, senjata itu mampu membasmi semua kutukan termasuk yang level spesial sekalipun.
Sword of Extermination sendiri diimbuhi dengan energi positif sehingga akan sangat berbahaya jika sampai mengenai kutukan.
Sukuna bahkan mengakui jika saat itu tak memiliki tubuh Yuji, ia akan tewas terkena tebasan pedang tersebut.
Jika senjatanya saja sudah cukup berbahaya, maka kemampuan bawaan shikigami satu ini bisa dibilang jauh lebih parah.
Yup, kemampuan tersebut adalah adaptasi tanpa batas. Setiap Mahoraga terkena serangan dan berhasil bertahan hidup, roda di belakangnya akan berputar sehingga makhluk tersebut berhasil bangkit dengan imunitas mutlak terhadap serangan tersebut.
Parahnya, kekebalan yang dimiliki Mahoraga sendiri tidak hanya mampu menahan serangan yang telah mengenainya namun semua teknik yang bertema hampir sama dengan jurus tersebut.
Hal itu disadari Sukuna saat melihat bagaimana Mahoraga beradaptasi dengan teknik tebasannya.
Oleh karena itu, satu-satunya jalan untuk mengalahkan Mahoraga adalah memberi serangan fatal yang belum pernah dialami sama sekali olehnya.
Meski punya kemampuan adaptasi tak tertandingi, Mahoraga sendiri pernah dikalahkan oleh satu orang.
Yup, orang tersebut tak lain adalah sang raja kutukan, Sukuna. Ia melawan entitas tersebut karena tak mau Megumi tewas.
Sukuna dan Mahoraga bertarung sangat sengit. Hingga akhirnya, sang raja kutukan berhasil mengakhiri riwayat shikigami tersebut dengan tembakan panah api yang membuat makhluk itu lenyap menjadi abu.
Itulah fakta menarik Mahoraga, shikigami kuat yang tak bisa dikendalikan Megumi.
Bagaimana pendapat kalian?
Artikel pertama diterbitkan 4 Februari 2023, diterbitkan kembali 2 Agustus 2024.