11 Fakta Yuji Itadori, Wadah Raja Kutukan dari Jujutsu Kaisen

Sejak SMP, Yuji sendiri terkenal sebagai Harimau dari SMP Barat karena kekuatan fisiknya melampaui manusia pada umumnya.

Ia mampu berlari pada jarak 50 meter hanya dalam waktu 3 detik dan berhasil melempar bola peluru sejauh 23 meter lebih. Selain itu, Yuji juga mampu menjebol dinding tebal hanya dengan tangan kosong.

Tak heran jika Yuji sering diincar klub-klub olahraga di sekolahnya. Bahkan salah satu guru pembina pun rela menantang Yuji agar bisa membawannya ke perlombaan.

Meskipun memiliki keterampilan olahraga setara atlet professional, nyatanya Yuji malah tak pernah sedikitpun tertarik untuk masuk ke klub manapun.

Alasannya sendiri karena ia harus menjaga kakeknya di rumah sakit sehingga harus tiba sebelum jam lima. Oleh karena itu, Yuji pun mencari eskul yang sekiranya mengijinkan ia pulang lebih awal.

Pilihannya pun jatuh pada klub penelitian gaib karena hanya mereka yang mengijinkan Yuji pulang lebih awal. Selain itu, pemuda tersebut rupanya cukup tertarik pada cerita-cerita berbau mistis.

Pada suatu hari, Iguchi dan Sasaki yang tak sengaja membawa jari Sukuna diserang makhluk kutukan. Untungnya, Megumi dan Yuji datang tepat waktu sehingga berhasil menyelamatkan keduanya.

Namun, makhluk kutukan lain yang jauh lebih besar datang menyerang Megumi. Alhasil, Yuji berinisiatif menolongnya meski tahu ia tak memiliki kekuatan kutukan. Di saat terakhir itulah, ia pun menelan jari Sukuna dan berhasil memperoleh kekuatan kutukannya.

Gara-gara itulah, Megumi pun hampir saja hendak mengeluarkan Mahoraga jika Gojo Satoru tak segera mampir ke situ.

Awalnya, Yuji agak minder saat berada di sekolah jujutsu mengingat hanya ia yang tak memiliki teknik kutukannya sendiri.

Ia pun dilatih Gojo Satoru dengan belajar mengendalikan energi kutukannya terlebih dahulu. Dan benar saja, cara itu berhasil sehingga Yuji telah menemukan tekniknya sendiri untuk melawan kutukan: Divergent Fist yang memiliki efek pukulan ganda pada setiap serangan.

Jurus itu pun diperlihatkan pada saat Yuji dan Nanami membasmi makhluk yang ternyata adalah korban manusia yang diubah oleh Mahito.

Teknik manipulasi jiwa milik Mahito dikenal sangat mematikan karena manusia terkena akan merasakan perubahan jiwanya.

Nanami pun berkata bahwa teknik kutukan 7:3 miliknya pun tak berguna karena bentuk jiwa Mahito yang terus berubah. Mantan karyawan itu juga pernah menyerah saat terseret ke dalam Domain Expansion milik Mahito.

Satu-satunya yang bisa menangani Mahito tanpa masalah hanya Yuji seorang karena ia diibaratkan dua jiwa dalam satu tubuh. Ditambah lagi, Sukuna juga tak segan menyerang Mahito karena dianggap sudah lancang telah menyentuh jiwanya.

Teknik Black Flash aslinya merupakan jurus kutukan yang bisa dikuasai siapa saja tanpa memandang garis keturunan. Oleh karena itu, Yuji yang awalnya rakyat biasa pun bisa mempelajarinya.

Akan tetapi, jurus ini sangat sulit dilakukan karena butuh konsentrasi tingkat tinggi sehingga mustahil mengeluarkannya berkali-kali dalam satu pertarungan.

Oleh karena itu, pencapaian Yuji yang berhasil menggunakan sebanyak empat kali di debut pertamannya bisa dibilang luar biasa karena mampu menyamai rekor milik Kento.

Pasca arc Shibuya, Yuji pun berhasil melewati Kento dengan jumlah sembilan kali Black Flash.

Jumlah ini bertambah lagi di pertempuran akhir. 

Dunia jujutsu pun terkenal akan kekejamannya di mana penyihir yang tak waspada akan mati di tangan buruannya sendiri. Hal itu pun sempat dialami oleh Yuji.

Pada saat itu, ia hampir tewas saat melawan Finger Bearer jika tak segera bertukar dengan Sukuna. Pasca pertukaran tersebut, Yuji malah tak segera kembali sehingga tubuhnya pun diambil alih sang raja kutukan.

Dengan alasan tertentu, Sukuna malah mencabut jantung Yuji dan baru membiarkan pemilik aslinya kembali sehingga ia pun mengalami kematian untuk pertama kalinya. Secara mengejutukan, pemuda itu baru hidup kembali dengan terikat pada sumpah yang disetujuinya dengan Sukuna.

Pasca insiden Shibuya, Yuji pun sempat diburu oleh Okkutsu dan terbunuh agar sumpah murid Gojo pada para petinggi terpenuhi.

Beruntungnya, Yuji berhasil dihidupkan kembali dengan teknik kutukan pembalik.

Sebenarnya hal ini masih menjadi misteri. Namun beberapa petunjuk seolah menyiratkan bahwa Yuji punya ikatan kuat dengan Kenjaku.

Saat koma akibat serangan Okkutsu, Yuji melihat masa kecilnya di mana ibunya memiliki bekas luka yang sama dengan milik Geto yang sudah ditumpangi Kenjaku. Hal itu juga diperkuat oleh insting Choso yang merasa bahwa Yuji juga merupakan salah satu adiknya.

Ditambah lagi Kenjaku sendiri pernah berkata bahwa ia pernah membuat perjanjian dengan Sukuna di masa lalu, yang diduga adalah membuat wadah yang cukup kuat untuk menampung jiwa sang raja kutukan.

Ada juga perkataan Kenjaku yang pernah berterimakasih pada Sasaki karena telah berteman akrab dengan putranya. Kemungkinan yang dimaksud putranya ya Yuji sendiri.

Wujud asli Sukuna mirip Yuji.

Apakah itu kebetulan?

Ternyata... Yuji memang punya hubungan dengan Sukuna, meski hubungannya itu agak unik. 

Jadi Sukuna sebenarnya punya saudara dalam satu rahim ibunya. Namun di masa lampau ia memakan kembarannya itu untuk bisa bertahan hidup.

Setelah itu jiwa saudara kembar si Sukuna bereinkarnasi. Reinkarnasinya yang diketahui adalah Jin Itadori, ayah Yuji. 

Setelah pertempuran panjang, Yuji yang berhasil mendaratkan serangan terakhir ke Sukuna (dibantu oleh Nobara).

Serangan puncak itu membuat Megumi (yang sempat digunakan wadah Sukuna) terpisah dari Sukuna.

Yuji lalu sempat bicara dengan sisa-sisa Sukuna, mengatakan bahwa meski tidak ada yang mau menerimanya, Yuji bersedia hidup dengannya.

Namun Sukuna tampaknya memilih musnah saja. 

Pengisi suara Itadori adalah Junya Enoki.

Sosok yang pernah jadi pengisi suara untuk Caelus di Honkai: Star Rail, Pannacotta Fugo di JoJo's Bizarre Adventure: Golden Wind, Jack di Beastars, dan lain-lain.

Itu 11 fakta Yuji Itadori Jujutsu Kaisen.

Gimana menurutmu? Sampaikan di kolom komentar! 

Artikel pertama terbit tanggal 17 Oktober 2021 dirilis ulang tanggal 2 September 2024.