Siapa yang Membunuh Akaza Kalau di Manga Kimetsu no Yaiba?
Pertarungan lawan Akaza ini unik
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Akaza adalah salah satu iblis yang mungkin berkesan bagi penonton Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba, terutama setelah alur Mugen Train.
Akaza sih masih hidup di akhir alur Mugen Train. Siapa yang akhirnya membunuh Akaza?
Kalau kamu penasaran sih, ini situasi kematian Akaza di versi manga.
1. Yang melawan Akaza akhirnya adalah Tanjiro dan Giyu
Dalam Infinity Castle arc, yang melawan Akaza adalah Tanjiro Kamado dan Giyu Tomioka.
Akaza awalnya sangat sulit dikalahkan. Lalu di tengah pertarungan, Tanjiro mulai bisa melihat See-Through World atau Dunia Tembus Pandang.
Di bab 152, saat Giyu hampir menerima pukulan dari Akaza, tiba-tiba Tanjiro bisa memotong tangan Akaza tanpa diantisipasi iblis itu.
Di mata Akaza, Tanjiro seakan tak lagi memiliki semangat pertempuran di bab itu. Teknik Compas Needle/Jarum Kompas Akaza seharusnya akan mengantisipasi semangat pertempuran musuhnya, semakin besar semangat pertempuran musuh semakin mudah Akaza mengantisipasi.
Namun dengan semangat pertempuran Tanjiro tak terdeteksi, Akaza sama sekali tak bisa mengantisipasi gerakan Tanjiro. Bahkan ada satu momen di bab 152 dimana Akaza mengira Tanjiro sudah mati, padahal Giyu melihat Tanjiro jelas-jelas berdiri di belakang Akaza.
Situasi ini berujung pada leher Akaza akhirnya bisa ditebas Tanjiro. Saat Akaza mencoba mempertahankan kepalanya, Giyu melempar pedangnya ke kepala Akaza, membuat kepala itu jatuh.
Baca Juga: 5 Karakter Kimetsu no Yaiba yang Membunuh Anggota 12 Kizuki Sendirian
2. Uniknya? Akaza sebenarnya membantu kematiannya sendiri
Meski kepalanya sudah terputus, tubuh Akaza kemudian masih bisa bertarung dan menyerang balik di bab 153.
Tanjiro merasakan Akaza ingin membuat kepalanya bukan lagi jadi titik lemahnya.
Akaza benar-benar hampir jadi iblis yang tidak mati meski lehernya sudah ditebas. Bahkan, meski kepalanya yang sudah terlepas telah sirna, kemudian muncul kepala baru dari leher Akaza.
Namun, Akaza teringat masa lalu tragisnya sebagai Hakuji, identitasnya saat masih jadi manusia dulu. Bab 154 dan 155 diisi dengan kilas balik masa lalu sedih Hakuji.
Kemudian, ada momen di bab 156 dimana Tanjiro mencoba menyerang Akaza, tapi pedangnya terlepas dari tangannya. Jadi Tanjiro hanya bisa meninju Akaza.
Tinju Tanjiro itu membuat Akaza mengingat kalau dia membenci orang lemah, seperti orang yang meracuni sumur yang digunakan tunangan dan gurunya untuk minum.
Lalu Akaza juga mengingat dia sudah membunuh orang dengan tinjunya, dia telah menodai gaya Soryuu gurunya, dan dia tidak bisa menghormati kata-kata terakhir ayahnya.
Kemudian Akaza mengeluarkan tekniknya untuk menghancurkan dirinya sendiri. Ia sempat tersenyum pada Tanjiro sebelum kepalanya hancur lagi.
Tubuh Akaza masih mencoba beregenerasi, tapi justru Akaza sendiri yang meminta tubuhnya untuk tidak beregenerasi, dan dia mengatakan pertarungan sudah berakhir dengan kekalahannya.
Bagi Akaza di bab 156, dia sudah kalah sejak lehernya tertebas Tanjiro di bab 152.
Setelah sempat berinteraksi dengan jiwa ayahnya, gurunya, dan tunangannya, tubuh Akaza sirna di akhir bab 156.
3. Jadi, siapa yang membunuh Akaza di manga?
Situasi kematian Akaza di manga Kimetsu no Yaiba unik memang.
Tanjiro adalah yang memotong leher Akaza di bab 152. Akaza kemudian mengakui di bab 156 kalau dia sudah kalah di momen itu.
Kemudian, Giyu yang melempar pedangnya ke kepala Akaza, hingga kepala sang iblis jatuh.
Meski begitu, melihat Akaza sebenarnya masih mampu beregenerasi setelah lehernya dipotong, rasanya kematian Akaza justru disebabkan Akaza sendiri.
Mulai dari cara dia merusak tubuhnya di bab 156, hingga saat dia meminta tubuhnya tak lagi beregenerasi.
Nah, itu situasi soal siapa yang membunuh Akaza di manga Kimetsu no Yaiba.
Gimana kalau menurut kamu? Sampaikan di kolom komentar!
Diterbitkan pertama 20 Januari 2022, diterbitkan kembali 17 Juli 2024.
Baca Juga: Siapa yang Membunuh Gyutaro Kalau di Manga Kimetsu no Yaiba?