Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebenarnya, siapa sih yang memberi sensor televisi Indonesia? Apakah KPI, LSI, atau... Illuminati? Berikut ini penjelasannya serta contoh bahwa sensor dalam anime/kartun bisa dilakukan tanpa asal main blur.
[read_more id="239372"] Belakangan ini, ramai kembali sensor yang dilakukan terhadap
Versi Jepang∇
Hal yang sama juga pernah diterapkan oleh Amerika Serikat terhadap Doraemon supaya anime tersebut jadi lebih cocok untuk dikonsumsi anak-anak disana. Untuk animasi dan kartun, contoh-contoh diatas jelas jauh lebih baik daripada asal blur. Masalah bisa atau tidaknya stasiun televisi untuk melakukan sensor seperti diatas, itu masalah mereka karena memang itu pekerjaan mereka.
Mungkin terdengar egois, tapi itu sudah menjadi tanggung jawab pihak stasiun televisi yang bersangkutan. Lalu bagaimana jika pihak televisi memutuskan untuk tidak menayangkan anime karena mereka tidak mau rugi (baca: tidak mau repot) mengeluarkan biaya untuk melakukan sensor? Berarti mereka memang sejak awal tidak memikirkan penonton. Sederhana.
Gambar: Kaskus, Rocketnews