TUTUP

8 Fakta Giant Killing, Anime Sepak Bola yang Realistis!

Bisa jadi referensi buat kamu yang tertarik jadi pelatih!

Giant Killing adalah sebuah serial olahraga sepak bola yang bercerita tentang upaya seorang pelatih dalam mengembalikan masa kejayaan suatu tim yang sedang berada di masa terpuruknya.

Tentu saja, serial ini berbeda dengan serial sepak bola lainnya yang pernah ada. Apa yang membuatnya berbeda? Coba simak pembahasan fakta Giant Killing berikut, yuk!

1. Anime garapan Studio Deen

dok. Studio Deen/ Giant Killing

Serial anime Giant Killing mulai ditayangkan pada 4 April hingga 26 September 2010. Anime yang berjumlah sebanyak 26 episode ini merupakan garapan Studio Deen di bawah arahan sutradara Yuu Kou.

Baca Juga: 20 Anime Terbaik 2022: Komedi, Romance, hingga Action!

2. Berawal dari manga

dok. Kodansha/ Giant Killing

Sebelum hadir dalam versi anime, Giant Killing awalnya adalah manga yang dipublikasikan oleh Kodansha. Manga karya Masaya Tsunamoto yang diilustrasikan oleh Tsujitomo ini pertama kali terbit 11 Januari 2007 lalu. Hingga kini, statusnya masih ongoing dan telah sampai pada volume 50 chapter 494.

3. Karakter utamanya adalah pelatih, bukan pemain

dok. Studio Deen/ Giant Killing

Hal umum yang kerap muncul dalam serial bergenre olahraga adalah sang karakter utama yang merupakan pemain dari olahraga tersebut. Namun, berbeda dengan Giant Killing. Takeshi Tatsumi sebagai karakter utama diperkenalkan sebagai seorang pelatih. Meski dulunya dia juga merupakan pemain dari tim sepak bola yang diasuhnya tersebut, yakni East Tokyo United (ETU).

4. Tak ada jurus-jurus tendangan

dok. Studio Deen/ Giant Killing

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, Giant Killing adalah serial sepak bola yang dibuat sangat realistis. Kamu tak akan menemukan atau mendengar istilah-istilah aneh yang diberikan karakter pada permainan sepak bolanya. Tentu berbeda dengan Captain Tsubasa dan Inuzama Eleven!

5. Belajar jadi pelatih lewat karakter Takeshi Tatsumi

dok. Studio Deen/ Giant Killing

Ada yang berminat berkarier menjadi pelatih sepak bola? Atau sekadar penasaran dengan sudut pandang seorang pelatih sepak bola? Nah, serial Giant Killing bisa memberikan kamu gambaran yang sedikit mewakili.

Kamu akan diajak melihat bagaimana kinerja seorang pelatih yang mati-matian membangun sebuah tim yang lemah dan tentunya hal tersebut bukanlah hal mudah. Apalagi, dalam serial ini, Takeshi Tatsumi dianggap sebagai pengkhianat, sebab dulunya dia adalah andalan tim yang saat ini menjadi anak didiknya.

6. Tim ETU dalam Giant Killing adalah gambaran FC Tokyo

dok. Studio Deen/ Giant Killing

Sepanjang periode tahun 2005 hingga 2007, FC Tokyo sempat mengalami kemunduran dalam salah satu ajang sepak bola bergengsi di Jepang, yaitu J-League. Nah, tim East Tokyo United (ETU) dalam Giant Killing adalah representasi FC Tokyo tersebut.

Tak hanya FC Tokyo, beberapa tim yang berlaga dalam ajang J-League juga dihadirkan dalam serial Giant Killing ini. Namun, nama-namanya sedikit diubah, seperti tim Javelin Iwata (Jubilo Iwata), Nagoya Grand Palace (Nagoya Grampus), Gunners Osaka (Gamba Osaka), Yokohama Mariners (Yokohama Marinos), dan lain-lain.

7. Hadirkan dialog berbagai bahasa

dok. Studio Deen/ Giant Killing

Umumnya, karakter dalam serial anime tetap dihadirkan dengan dialog bahasa Jepang meskipun karakter tersebut diceritakan berasal dari negara lain. Namun, dalam Giant Killing, kamu akan mendengar beberapa dialog dalam berbagai bahasa selain Jepang, seperti Inggris, Belanda, hingga Prancis. Hal ini tentunya disesuaikan dengan karakter-karakter yang dikisahkan berasal dari luar negeri, ya!

8. Pernah tayang di stasiun tv Indonesia

dok. Studio Deen/ Giant Killing

Tak hanya Captain Tsubasa, kisah Takeshi Tatsumi dan tim kecil yang diasuhnya ini juga pernah ditayangkan di stasiun tv swasta Indonesia pada tahun 2014, loh! Stasiun tv yang menyiarkannya adalah RTV (Rajawali Televisi). Sudah tahu, belum?

Nah, itulah beberapa fakta Giant Killing yang tentunya menarik untuk diketahui. Jika kamu lelah dengan serial olahraga yang kerap menunjukkan aksi di luar nalar, Giant Killing bisa menjadi alternatif buat kamu. Bagaimana, tertarik?

 

Penulis: Viky Nursyafira

Baca Juga: 9 Anime Bagus 2022 yang Terasa Underrated di Indonesia!