TUTUP

Mafia Kajita dan Tomomi Isomura Membicarakan Tentang Persona 5

Mafia Kajita (penulis freelance) dan Tomomi Isomura (seiyuu) berkesempatan membicarakan tentang Persona 5 dalam sebuah talkshow di hari Minggu kemarin.

Mafia Kajita (penulis freelance) dan Tomomi Isomura (seiyuu) berkesempatan membicarakan tentang Persona 5 dalam sebuah talkshow di hari Minggu kemarin. Seperti yang kita tahu sebelumnya, hari Minggu kemarin menjadi hari penting bagi penggemar seri Persona, karena Atlus memberikan pengumuman besarnya mengenai seri tersebut. Mereka mengkonfirmasikan empat game baru, antara lain Persona Q: Shadow of the Labyrinth (game dungeon crawling di 3DS yang menghadirkan karakter Persona 3 dan Persona 4 dalam bentuk chibi), Persona 4: Dancing All Night (game dancing rhythm dancing di PS Vita), versi port Persona 4: The Ultimax Ultra Suplex Hold ke PlayStation 3, dan tentunya yang paling dinanti, yakni Persona 5. Pengumuman tersebut diikuti dengan talkshow yang dipandu oleh seorang seiyuu, Tomomi Isomura, dan seorang penulis freelance, Mafia Kajita, yang membicarakan tentang Persona 5. “Akhirnya, judul utama (seri Persona),” ucap Mafia Kajita ketika memulai diskusi mengenai Persona 5. “Saya sangat menantinya, dengan latar belakang warna merah. Setelah biru dan kuning, kita akan mendapatkan merah, seperti yang telah kamu perkirakan sebelumnya. Tapi kita masih belum benar-benar tahu seperti apa game ini nantinya. Dilihat secara visual, kita dapat melihat ungkapan “You are a slave. Want emancipation?” bersamaan dengan gambar kursi sekolah, jadi kita bisa mengetahui idenya dari sana.” Kajita menyebutkan kalau dia selalu merasa seperti seorang tawanan ketika duduk di bangku sekolah, jadi dia merasa kalau teaser tersebut bisa jadi adalah sebuah simbol yang mirip seperti itu, tapi berada jauh di atas itu. Tomomi Isomura juga menambahkan kalau jumlah kursinya mungkin menjadi fokus cerita yang melibatkan lima karakter yang menjadi “tawanan” atau bisa jadi memang benar-benar menjadi simbol angka “5” seperti judulnya. Menurut Kajita, saat dirinya memainkan game-game Persona, dia teringat kembali dengan masa belajarnya di sekolah. Saat pertama memainkan Persona 3, dirinya seolah merasa menghadapi Persona-nya sendiri, karena game tersebut seolah menjadi cerminan bagi dirinya sendiri ketika bermain. Persona 3[/caption] Kemudian keduanya berbicara tentang warna utama di Persona 5. “Tidakkah kamu pikir kalau warna merah bisa jadi melambangkan kepribadian yang kejam atau brutal?” tanya Kajita. “Hingga saat ini, kita telah memainkan Persona 3, yang memiliki nuansa kematian di dalamnya, dan Persona 4 dengan suasana yang ceria dan nuansa “pop” cerah. Mungkin Persona 5 menggambarkan suasana yang berkesan penuh emosional dan menggambarkan kemarahan?” “Persona 4 memang game yang ceria, jadi saya pikir mereka (Atlus) mungkin tidak akan membuatnya menjadi lebih ceria dari itu. Jadi saya setuju, mungkin tidak perlu terlalu gelap, tapi saya yakin game tersebut akan membawa suasana keseluruhan yang lebih gelap,” ucap Isomura. Persona 4[/caption] Kajita juga membicarakan mengenai setting keseluruhan game ini, di mana dia menyebutkan kalau Persona 3 mengambil setting perkotaan (sama seperti Odaiba di Tokyo), sedangkan Persona 4 memiliki setting yang lebih bernuansa pedesaan. Dia yakin kalau Atlus tidak akan kembali mengambil setting bernuansa pedesaan seperti sebelumnya, sehingga dia mengira-ngira mungkin di Persona 5 akan mengambil setting di luar negeri. Pekan ini majalah Dengeki PlayStation menampilkan sedikit detail setting Persona 5. Bagaimana menurutmu, setting apa yang tepat dan ingin kamu lihat di Persona 5 ini? Atlus akan merilis Persona 5 untuk PlayStation 3 di Jepang pada akhir tahun 2014 mendatang. [ Sumber : Siliconera ]