TUTUP

Analisis Cowboy Bebop: Mengungkap Makna di Balik Ending yang Ambigu

Satu hal yang belum jelas dari Cowboy Bebop adalah endingnya yang ambigu. Analisis ini akan menjawab pertanyaan tersebut. Peringatan: spoiler.

Cowboy Bebop memiliki ending yang ambigu. Berikut ini saya membagi analisis Cowboy Bebop ke dalam tiga bagian. Dua bagian sisa bisa kamu klik lewat tautan berikut ini. Artikel ini adalah analisis Cowboy Bebop bagian III. Peringatan: spoiler berat. Analisis Cowboy Bebop (Bagian I): Seri Klasik yang Jadi Gerbang Bagi yang Ingin Kenal Anime Analisis Cowboy Bebop (Bagian II): Berdamai dengan Masa Lalu ala Koboi Antariksa


Cowboy Bebop punya turning point yang emosional ketika memasuki episode ke-24, Hard Luck Woman. Di dalam episode ini, cerita mulai memasuki babak akhir, terutama dengan kepergian Faye, Ed, dan Ein. Ya, mereka pergi meninggalkan Bebop, meninggalkan Spike dan Jet sendirian seperti episode pertama. Ed akhirnya bertemu dan ikut ayah kandungnya. Ein juga turut serta ikut bersama Ed. Hubungan Ein dan Ed semakin dekat karena hanya Ed satu-satunya kru Bebop yang tampak mengakui kecerdasannya. Kepergian Ed dan Ein ini menandakan hilangnya comic relief dalam Cowboy Bebop. Semakin sedikit ruang untuk tawa, bersiap-siap untuk digantikan oleh melankoli dan kesedihan. Faye akhirnya menemukan kepingan dirinya sendiri yang hilang dan telah ia cari-cari selama ini. Ia tahu dari mana ia berasal; ia juga tahu apa yang terjadi dengan dirinya dulu sehingga harus di-peti-es-kan. Faye juga menemukan temannya dulu semasa remaja, Sally Yung, yang sekarang sudah nenek-nenek berkursi roda. Namun, saat semuanya terasa sudah benar-benar ia dapatkan, di episode selanjutnya, The Real Folk Blues (Part 1), Faye sadar bahwa ia merasa belum lengkap. Faye merasa belum lengkap sebab ia telah kehilangan satu-satunya keluarga yang ia punya sekarang, yakni grup Bebop. Ia sadar bahwa masa lalunya telah lewat bertahun-tahun lamanya, orang tuanya telah mati, dan teman-temannya dulu sudah menua dan sudah punya keluarga masing-masing. Faye Valentine saat meninggalkan Bebop agar bisa pulang ke rumahnya yang dulu.[/caption] Saya membayangkan bagaimana sulitnya keadaan Faye, terbangun dari kematian 54 tahun di masa depan, tanpa ada siapa pun yang menemani. Faye akhirnya memahami arti keluarga. Ia akhirnya punya sesuatu yang penting untuk diperjuangkan sekaligus rumah untuk pulang. Semua itu dicapai Faye lewat pergumulan panjang selama berepisode-episode Cowboy Bebop. Artinya, ada perubahan dalam karakter Faye; kita menyaksikannya berubah semakin baik. Bagi saya, Faye bukan lagi karakter bom seks yang diciptakan hanya sebagai fanservice, tapi Faye telah menjadi manusia seutuhnya. Saya bersimpati padanya. Di tempat lain, Jet sudah menyelesaikan masa lalunya lewat episode Ganymede Elegy dan Black Dog Serenade. Ia akhirnya melepas apa yang telah membebaninya selama ini. Jet menjadi lebih bijak dan penyayang setelah berhasil berdamai dengan masa lalunya. Saat semua orang sudah rekonsiliasi dan mendapat pelajaran dari prosesnya, tersisalah Spike seorang diri.... See You, Space Cowboy Swordfish II, pesawat kesayangan Spike, terbang sendirian di antara apartemen kumuh.[/caption] Bagian paling powerful dari keseluruhan Cowboy Bebop adalah dua episode akhir yang berjudul Real Folk Blues (Part 1 dan Part 2). Episode ini adalah kulminasi potongan-potongan kisah yang sebelumnya sudah diceritakan. Episode ini memperjelas alasan mengapa masa lalu Spike begitu darurat sehingga harus segera ia tuntaskan. Dalam percakapan personalnya dengan Jet, Spike menyebut bahwa ia telah menemukan seorang wanita yang sangat ia sayangi, seolah-olah wanita tersebut mengisi kekosongan dalam dirinya. Spike jarang bicara serius, apalagi curhat tentang masa lalunya bahkan pada rekan terdekatnya, Jet. Julia adalah masa lalu yang membebani Spike selama ini. Julia adalah satu-satunya kepingan diri Spike yang hilang. Tanpa Julia, hidup Spike tidak pernah lengkap. Namun berbeda dengan mantan kekasih Jet yang minta pisah karena alasan tertentu, Spike tidak pernah bisa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada Julia sehingga ia tidak muncul di hari itu. Spike dan Julia.[/caption] Kita bisa mengatakan, “Sudahlah, terima saja masa lalumu.” pada Jet, namun tidak pada kasus Spike. Bagaimana bisa Spike menerima masa lalunya ketika masa lalu tersebut pun belum tuntas? Episode Real Folk Blues mengambil kisah Vicious, antagonis utama Cowboy Bebop. Vicious adalah sahabat Spike saat masih di Sindikat dan kini menjadi musuh bebuyutan. Vicious berencana mengkudeta Sindikat dan gagal. Para petinggi mafia marah besar dan berencana mengeksekusi Vicious serta orang-orang yang pernah berhubungan dengannya, termasuk Spike dan Julia. Namun sebelum dieksekusi, Vicious berhasil membalikkan keadaan dan membunuh para petinggi mafia dan antek-anteknya. Spike akhirnya bertemu dengan Julia setelah bertahun-tahun tanpa kabar. Mereka bertemu di pemakaman, tempat di mana mereka seharusnya bertemu dahulu untuk kabur dari Sindikat bersama-sama. Kini, di saat Sindikat sedang karut-marut, keduanya kembali pada rencana awal: lari dan hidup bahagia berdua tanpa bayang-bayang mafia. Kisah Spike dan Julia sepertinya tidak asing... ya, Asimov dan Katerina dari episode pertama. Kesamaan ini juga datang dengan tragedi; Julia tewas dalam baku tembak. Jagoan kita, Spike yang baru saja bertemu dengan kekasihnya, harus menelan pil pahit perpisahan. Tidak ada tangis-tangisan. Spike kemudian kembali ke pesawat Bebop untuk minta makan pada Jet sambil menikmati tawa. Keduanya bercanda seperti hari-hari biasanya, padahal di balik tawa tersebut tersembunyi pengertian Jet akan kesedihan yang dialami Spike. Keduanya sama-sama mengalami pergulatan emosi yang kuat, hanya saja mereka menolak tunduk pada drama menye-menye. Spike kemudian dilabrak Faye yang tidak ingin ia pergi. Faye baru saja kembali ke Bebop dan kini harus merelakan Spike pergi. Pada momen inilah Spike bercerita tentang matanya yang sebelah melihat masa sekarang dan sebelahnya lagi masih terjebak melihat masa lalu. Diam-diam, Faye ternyata menyimpan rasa pada Spike. Spike pergi sebab ia berencana menemui Vicious dalam pertarungan hidup-mati. Pada akhirnya, keduanya sama-sama mati. Mengapa Spike berencana membunuh Vicious padahal menyerang Sindikat sama saja bunuh diri? Cari tahu jawabannya di kelanjutan analisis Cowboy Bebop di halaman sebelah. See You Space Cowboy Part II Alasan Spike ternyata jauh dari balas dendam. Ia pergi membunuh dirinya sendiri karena ia telah kehilangan Julia, kepingan diri Spike yang hilang dan telah ia cari-cari selama ini. Julia adalah alasan Spike untuk bangun pagi keesokan harinya. Oleh karena Julia telah tiada, Spike kehilangan tujuan hidup sekaligus identitasnya, lalu sebuah pertanyaan retoris: apa gunanya lagi hidup? “Aku hanya ingin tahu apakah aku benar-benar masih hidup,” ujar Spike pada Faye tentang mengapa ia harus pergi membunuh Vicious, menyiratkan apakah pencariannya akan Julia selama ini mimpi atau nyata, saking tragisnya jalan yang mereka tempuh. Spike akhirnya pergi menemui Vicious. Dalam pertarungan satu lawan satu, koboi melawan samurai, keduanya akhirnya tewas. Pada saat inilah gambar ikonik "Bang!" berikut ini muncul sebelum Spike terkapar di tangga. Alasan Spike sebenarnya tidak seegois itu. Sindikat yang kini dipimpin Vicious setelah berhasil membunuh tetua mafia punya kode etik untuk membunuh siapa saja yang melawan Sindikat sampai akar-akarnya. Jika Vicious masih hidup, nyawa anggota grup Bebop akan terancam. Tujuan Spike membunuh Vicious adalah untuk mengakhiri segalanya, baik demi Julia maupun demi keselamatan keluarga barunya: Jet, Faye, hingga Ed serta Ein. Ending Cowboy Bebop ini pun memancing perdebatan hingga sekarang. Cowboy Bebop merupakan seri anime yang diisi oleh metafora dan filosofi. Banyak pesan-pesan tersembunyi dan ambigu yang menunggu untuk kita temukan dan diskusikan di setiap episodenya. Salah satu perdebatan yang tidak kunjung usai adalah apakah Spike masih hidup di akhir episode. Jawabannya bisa ya bisa juga tidak. Cowboy Bebop menyajikan ending yang terbuka untuk kita interpretasikan sendiri. Banyak pertanda yang menyiratkan Spike memang mati. Pertama, pada momen saat Spike kembali ke Bebop dan bersama Jet menikmati tawa terakhir sebagai partner, Spike bercerita tentang kisah kucing. Spike bercerita tentang seekor kucing belang yang berulang kali reinkarnasi dan berganti-ganti pemilik. Suatu ketika, kucing itu akhirnya bebas menjadi kucing liar. Setelah mendengarkan cerita kucing, Jet menikmati tawa terakhirnya bersama Spike.[/caption] Ia bertemu dengan seekor betina putih dan menghabiskan hidup mereka bahagia bersama. Suatu hari, kucing putih itu pun mati dan kucing belang menangis jutaan kali sehingga akhirnya mati juga, kecuali kali ini, ia tidak pernah reinkarnasi lagi. Pesan tersiratnya jelas, kucing belang itu adalah Spike yang pernah memalsukan kematiannya sebelum ini dan beberapa kali juga nyaris tewas. Sementara kucing putih adalah Julia. Spike menceritakan kisah ini sebagai balasan cerita Jet sebelumnya tentang cerpen The Snows of Kilimanjaro karya Ernest Hemingway. Cerpen itu berkisah tentang seorang penulis yang tersesat saat sedang safari di afrika. Suatu ketika, kaki penulis itu terluka dan ia tidak mengobatinya sehingga infeksi. Saat menjelang ajal, si penulis itu mengingat penyesalan-penyesalan di masa lalunya hingga saat sakaratul maut, ia tertidur dan bermimpi pesawat penyelamat datang dan membawanya ke puncak Gunung Kilimanjaro. Cerita Jet itu menyiratkan bahwa manusia hanya melihat masa lalunya saat mereka hendak mati. Manusia itu adalah Spike. Namun pertanda yang paling jelas adalah ramalan dukun saat Jet meminta bantuan untuk mencari Spike di episode akhir. Dukun berkata bintang-bintang di langit padam dan selalu digantikan oleh bintang baru sehingga berkelanjutan. "Saat suatu bentuk kehidupan berakhir, bintangnya akan jatuh dan menghilang," ramal seorang dukun yang ditemui Jet.[/caption] “Bintangnya (Spike) akan jatuh,” kata si dukun. Sementara itu, alasan terkuat mengapa Spike justru tidak mati adalah Cowboy Bebop tidak pernah menunjukkan mayat Spike seperti halnya Asimov dan antagonis lain. Watanabe—yang mungkin lelah ditanya ini terus-menerus—justru sedikit menggoda bahwa Spike masih hidup. Alasannya adalah sebuah sketsa di gambar-gambar terakhir episode terakhir. Setelah lagu Blue mengumandang, kita ditunjukkan sketsa Spike yang sedang tidur sambil tersenyum. "Jangan lupa gambar terakhir Cowboy Bebop, Spike mungkin sedang tidur," kata Watanabe. Sketsa paling akhir dari episode terakhir Cowboy Bebop menunjukkan Spike tertidur sambil tersenyum.[/caption] Meskipun masih ramai perdebatan tentang mati atau tidaknya Spike, saya meyakini Spike memang mati sebab Spike memang HARUS mati. Anime ini butuh Spike mati agar cocok dengan tema dan cerita yang dibawakan, yaitu pencarian dan kehilangan arti hidup. Bayangkan saja seandainya Spike masih hidup, tentu akan antiklimaks. Belum lagi potensi adanya sekuel atau semacamnya. Cowboy Bebop sudah sempurna seperti ini, dan kematian Spike adalah bagian dari kesempurnaan itu. It may not be the ending we want, but it’s the ending we need. You’re Gonna Carry That Weight Di akhir episode pamungkas ini, kita kemudian ditunjukkan sebaris frasa: "You’re gonna carry that weight (Kamu pasti bisa menanggung beban itu)". Cowboy Bebop rutin menampilkan frasa-frasa seperti ini di akhir setiap episode, umumnya "See you, space cowboy". Buat kamu yang waktu kecil pernah menonton seri atau film seperti Ultraman atau Power Rangers, mungkin pernah berlagak seolah-olah Ultraman atau Ranger Merah. Kita melihat tokoh-tokoh fiksi tersebut sebagai idola, lalu berperan sebagai karakternya ketika bermain gulat bersama teman. Begitulah anime Cowboy Bebop memandang penontonnya. Spike dkk. adalah space cowboy yang sebenarnya, namun anime ini ingin kita menjadi mereka. Frasa "See you, space cowboy" berarti Spike dkk. undur diri karena episodenya sudah usai, pun juga berarti anime ini mengucapkan sampai jumpa pada kita, para penonton yang membayangkan dirinya serupa koboi pemburu hadiah. Maka, hal yang sama juga terjadi pada frasa "You’re gonna carry that weight". Beban dalam frasa tersebut merujuk pada masa lalu. Spike dkk. punya masa lalu yang masing-masing tragis, begitu juga dengan semua orang di dunia ini, meskipun tidak harus tragis. Pesan inilah yang ingin disampaikan Cowboy Bebop lewat 26 episodenya. Ia ingin kita berdamai dengan masa lalu masing-masing, seperti halnya Spike dkk. dengan cara yang juga masing-masing. Bahwa hanya dengan menerima apapun yang terjadi di masa lalulah kita bisa menemukan arti hidup tanpa harus terus melihat ke belakang. Watanabe dalam sekali waktu menyatakan frasa ini terinspirasi dari album terakhir grup band The Beatles ketika hendak bubar. “Selama ini The Beatles memanggung beban berat dari penggemar, sekarang penggemarlah yang harus menanggung beban (pembubaran) itu,” ujar Watanabe. Saya menangis lega ketika frasa ini muncul sebab anime ini seolah menepuk punggung, sebagai dukungan dan ajakan untuk tetap hidup. Hidup di sini bukan hanya dalam artian makan dan bernapas saja, tapi juga soal pencarian jati diri. Kamu pasti bisa menerima masa lalumu; cari dan jalani arti hidupmu sendiri, begitu kata Cowboy Bebop.
Demikian analisis Cowboy Bebop. Bagaimana pendapatmu sendiri tentang anime klasik ini? Analisis Cowboy Bebop (Bagian I): Seri Klasik yang Jadi Gerbang Bagi yang Ingin Kenal Anime Analisis Cowboy Bebop (Bagian II): Berdamai dengan Masa Lalu ala Koboi Antariksa