TUTUP

Review Naruto Shippuden Episode 459, dari Filler Kembali ke Filler

Episode yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Namun minggu depan kita harus bertemu filler lagi. Kok bisa?

Setelah cukup lama ditunggu-tunggu, akhirnya Naruto Shippuden kembali dengan cerita canon. Bagaimanakah episode perdana dari arc Otsutsuki Kaguya yang telah lama ditunggu-tunggu para penggemar Naruto ini? Simak review Naruto Shippuden episode 459 kami berikut!

Sebenarnya jika diperhatikan cerita canon tidak sepenuhnya dimulai pada Naruto Shippuden episode 459 ini. Pada episode sebelumnya separuh durasi dari episode 458 telah kembali pada cerita canon. Namun, jangan khawatir karena sebagian adegan dari episode sebelumnya kembali ditampilkan pada episode ini. Sebuah hal yang cukup mubazir, namun juga sangat membantu bagi kalian yang tidak mau repot untuk menonton episode sebelumnya yang sebagian masih berisi akhir dari arc Itachi Shinden.

Tapi bukan berarti bahwa Naruto Shippuden episode 459 sepenuhnya canon, ada beberapa adegan tambahan yang diselipkan. Tidak hanya itu dari preview episode selanjutnya pun sepertinya kita akan kembali bertemu dengan episode filler minggu depan.

Episode ini sendiri dimulai dengan saat dimana Zetsu menyerang Madara yang tengah menggunakan Infinite Tsukuyomi. Pada episode sebelumnya sendiri Zetsu menjelaskan pada Madara bahwa ia telah mengubah isi dari prasasti yang ditinggalkan oleh Rokudo Sennin. Sesungguhnya Infinite Tsukuyomi, bukanlah sekedar jutsu untuk memerangkap setiap orang dalam genjutsu dimana mereka bisa hidup dalam dunia ideal mereka. Namun, merupakan ritual untuk membangkitkan kembali Kaguya. Madara yang menyerap seluruh chakra dari orang-orang yang terjebak dalam Infinite Tsukuyomi pun berbuah menjadi Kaguya.

Kaguya pun kemudian memindahkan arena pertarungan ke dimensi lain yang bagaikan sebuah gunung berapi aktif. Di sini perbedaan Naruto dan Sasuke yang bagaikan matahari dan bulan kembali diperlihatkan. Seperti biasa Sasuke hanya berfikiran pendek dengan menganggap hanya dirinya dan Naruto yang harus selamat demi menyegel Kaguya. Ia bahkan menyebut alasan menyelamatkan Kakashi dan Sakura dari Tsukuyomi hanya karena kebetulan Naruto juga ada di dekat mereka. Naruto mengatakan bahwa kata-kata rivalnya ini tidak salah, namun kata-kata tersebut juga hanyalah caranya menutupi kepeduliannya pada orang lain.

Secara visual Naruto Shippuden episode 459 ini memang di atas rata-rata. Paling tidak [outbound_link text="visual art" link="http://www.duniaku.net/2016/04/26/visual-arc-terbaru-naruto-shippuden/"] yang ditampilkan sebelumnya hanyalah sekedar media promosi dan bukan visual sesungguhnya untuk arc ini. Berbagai efek dan adegan-adegan pertarungan pun ditampilkan dengan visual yang memanjakan mata. Walaupun secara screenplay secara keseluruhan terasa sangat lambat sekali. Bahkan ketika selesai menonton episode ini seolah kita baru menonton 10 menit saja, padahal durasinya sendiri sekitar 20 menit. Beberapa flash back yang ditampilkan pun seolah terasa hanya untuk memenuhi durasi dan bukan untuk keutuhan cerita di episode ini. Belum lagi dengan banyaknya adegan yang berisi frame-frame statis membuat alur cerita terasa semakin lambat.

[read_more id="249774"]Kengerian Kaguya pun kurang bisa tersampaikan, tidak seperti di manganya yang langsung terasa sejak awal kemunculannya. Sebaliknya, Kaguya justru lebih menonjol sebagai sosok Ibu yang telah didurhakai oleh kedua anaknya. Kemunculan Kaguya melalui celah dimensi di belakang Naruto dan Sasuke yang seharusnya terlihat menegangkan justru terasa nanggung sekali. Pemotongan penjelasan mengenai hubungan Kaguya dengan Juubi rasanya menjadi faktor utama hilangnya kengerian Kaguya. Mungkin hal ini disengaja karena dalam episode selanjutnya akan ada filler mengenai kisah masa lalu Kaguya. Bagian ini memang tidak secara detail diceritakan dalam manga, sehingga cukup menarik untuk disaksikan.

Namun cara transisisi dari arc Itachi Shinden ke arc Otsutsuki Kaguya sendiri harus diakui terasa sangat natural dan seolah tidak dipaksakan. Satu hal yang banyak gagal dilakukan oleh judul-judul anime dengan jumlah episode yang juga sama banyaknya. Namun lambatnya alur dan pertarungan di episode ini justru membuat adegan-adegan dengan visual yang keren terasa terbuang sia-sia.