Bagaimana Bakugou dan kawan-kawan menghadapi anak-anak SD? Simak pembahasannya berikut ini!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
My Hero Academia 166 memperlihatkan bagaimana para superhero muda ini menghadapi musuh terbesarnya, yaitu ... anak-anak SD! Bagaimana mereka bisa mengajarkan arti kepahlawanan pada anak-anak?!
[duniaku_adsense]
My Hero Academia 166 sudah muncul tapi tentu ada sebagian dari kalian yang belum membacanya, bukan? Jika kalian tidak menyukai
spoiler, tidak dianjurkan untuk melanjutkan membaca artikel ini dan mundur mencari artikel lain saja.
SPOILER ALERT!!!
[duniaku_baca_juga] [page_break no="1" title="Masih SD Tapi Quirk Luar Biasa!"]
Bakugou dan kawan-kawan tengah menjalani latihan untuk mendapatkan Lisensi Hero, dan latihan yang mereka lakukan adalah menghadapi anak-anak SD Kota Masegaki yang bandelnya minta ampun. Mereka bahkan tak ragu-ragu menyerang orang dewasa dengan Quirk yang mereka miliki.
My Hero Academia 166 memperlihatkan sebagian Quirk mereka dan memang sebagian besar dari mereka punya kemampuan yang tak bisa dianggap remeh. Bahkan Present Mic, guru dari SMA U.A. yang juga hadir di sana merasa heran dengan kemampuan anak sekarang. Satu dari mereka sampai bisa menghancurkan topeng Bakugou, menunjukkan bahwa kekuatan mereka bukan main-main. [read_more id="362091"] [page_break no="2" title="Perkembangan Zaman Berarti Perkembangan Kekuatan?"]
Seperti yang disebut sebelumnya, Present Mic tampak terheran-heran dengan kemampuan anak-anak SD tersebut. Menurutnya, kemampuan anak sekarang berada di atas generasinya saat mereka masih seusia anak-anak itu baik secara fisik, mental, maupun secara hukum. Hal ini kemudian ditanggapi oleh hipotesa Seiji. Seiji mengatakan bahwa seiring perkembangan zaman maka Quirk akan terus bercampur dan semakin rumit di tiap generasinya. Hal ini membuat kekuatan-kekuatan super mereka semakin kuat sampai-sampai hampir tak mungkin dikendalikan. Jika digambarkan dengan grafik, maka garisnya akan meningkat ke atas. Teori ini mungkin bisa dibuktikan dengan keberadaan Eri, anak kecil yang diselamatkan oleh Izuku Midoriya dan Mirio Togata di
arc sebelumnya. Eri ini memiliki Quirk bernama
Rewind yang mampu mengembalikan apapun yang disentuhnya atau ada di sekitarnya kembali seperti semula, bahkan sampai ke sebelum mereka lahir (atau dengan kata lain, melenyapkan mereka). Eri yang tak bisa mengendalikan Quirk miliknya ini tentu sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Seiji perihal Quirk yang makin lama makin susah dikendalikan seiring pergantian generasi. Apakah ini petunjuk dari Horikoshi Kohei? Mungkinkah konflik yang akan dihadapi tokoh utama
My Hero Academia nantinya akan berhubungan dengan Quirk yang tak bisa dikendalikan?
Lalu bagaimana perosotan bisa mengambil hati anak-anak SD Kota Masegaki? Cek halaman kedua untuk lanjutan pembahasan My Hero Academia 166!
[page_break no="3" title="Perosotan!"]
[duniaku_adsense] Ternyata perkelahian melawan anak-anak SD ini pun telah direncanakan oleh mereka! Dari awal Todoroki dan kawan-kawan memang tidak berniat membuat anak-anak SD itu tunduk. Para calon superhero ini membuat anak-anak SD Kota Masegaki berpikir bahwa senior superhero mereka memang kuat, tanpa merendahkan kekuatan anak-anak itu sendiri. Bagaimana caranya? Todoroki dengan jenius membuatkan perosotan dari es yang diciptakannya. Tak hanya itu, ia mengatakan pada anak-anak tersebut bahwa Todoroki hanya bisa membuat perosotan tersebut karena dibantu oleh benda-benda hasil Quirk anak-anak SD tadi sebagai pondasinya. Hal ini membuat anak-anak tersebut menganggap Todoroki dan yang lain adalah orang yang keren, tanpa merasa kalah. [read_more id="352799"] [page_break no="4" title="Bakugou Jadi Makin Dewasa!"]
My Hero Academia 166 ini memperlihatkan perkembangan karakter Bakugou. Bakugou menasehati pemimpin anak-anak SD tadi dengan kata-kata yang mungkin ingin ia sampaikan pada dirinya di masa lalu. Dulu, Bakugou juga seperti anak ini yang selalu meremehkan siapapun yang ada di sekitarnya. Bakugou di masa kecil juga adalah anak sombong yang menjadi pemimpin teman-temannya di sekolah, termasuk Midoriya. Saking sombongnya Bakugou bahkan tak memikirkan kemungkinan dirinya akan dikalahkan, atau bahkan diselamatkan oleh Midoriya. Tapi Bakugou yang sekarang sadar, jika yang ia lakukan hanya meremehkan orang lain maka Bakugou tidak akan bisa menyadari kelemahan dirinya sendiri. Itu juga yang Bakugou katakan pada si anak sombong tadi, menyuruhnya untuk mengingat-ingat terus wejangan yang disampaikan oleh Bakugou tersebut sebagai senior di bidang superhero. [read_more id="362626"] [page_break no="5" title="Endeavor, Jawabannya Sederhana!"]
Di akhir cerita All Might kembali diperlihatkan berdiskusi dengan Endeavor. Endeavor sebelumnya sempat menanyakan soal Simbol Kedamaian yang selama ini diemban oleh All Might sebagai superhero. Ia merasa sebagai superhero nomor satu, dirinya juga seharusnya berusaha menjadi simbol kedamaian itu sendiri. Tapi All Might di bab sebelum ini menyarankan Endeavor untuk menemukan jalannya sendiri sebagai superhero. Dan di akhir
My Hero Academia 166 All Might mengungkapkan soal alasan kenapa manusia dianugerahi kekuatan berupa Quirk yang beraneka rupa. Jawabannya, menurut All Might, seharusnya sangat sederhana dan dia yakin Endeavor tahu apa itu.
Itu dia kejadian-kejadian besar yang patut digarisbawahi di
My Hero Academia 166! Bagian mana yang paling menarik menurut kalian? Jawab di kolom komentar, ya!