TUTUP

Pembahasan Dragon Ball Super 94: Kebangkitan Kembali Golden Frieza

Sebetulnya sih episode ini tergolong masih filler. Namun kebangkitan Frieza dan reuni Android No. 18 dan No. 17 membuat episode ini tetap menarik diikuti!

Setelah negosiasi di episode sebelumnya, Dragon Ball Super 94 memperlihatkan Frieza telah bangkit. Dan ia akan langsung menguji kekuatannya!

[page_break no="1" title="Rencana Universe 4 dan 9"] [duniaku_baca_juga] Di episode sebelumnya, salah satu yang membuat penasaran penonton adalah rencana Quitela. Mendengar kebangkitan Frieza membuat Dewa Kehancuran dari Universe 4 ini memikirkan akal licik untuk menyingkirkan Universe 7. Jadi, apa sebetulnya yang ingin Quitela lakukan? Apakah membuat Universe 7 didiskualifikasi karena menggunakan pembunuh massal? [read_more id="315143"] Ternyata rencana Quitela lebih sederhana lagi. Dia menyarankan mengirim pembunuh untuk mengatasi Frieza. Dengan liciknya, bahkan bukan ia yang bergerak untuk melakukan itu. Ia memprovokasi Sidra agar Universe 9 yang mengirim pembunuh. Sidra yang peragu harus berunding dulu dengan Ro, sang Supreme Kai Universe 9. Tapi mengingat Ro sendiri termasuk Supreme Kai paling busuk di semua Universe saat ini, sudah jelas Ro bersedia. Masalahnya ya... apa mereka tidak punya rencana yang lebih baik selain mengirim pembunuh? Sudah jelas Frieza akan memanfaatkan para pembunuh ini sebagai ajang latihan. [page_break no="2" title="Reuni 17 dan 18"] [duniaku_adsense] Sudah jelas Android 17 dan 18 pada akhirnya akan kembali bertarung bersama. Tapi baru di Dragon Ball Super 94 inilah kedua Android ini saling bertemu kembali. Harus ada yang menjaga pulau yang diawasi Android 17 sementara ia bertarung di turnamen. Akhirnya, Trunks dan Goten yang mendapat tugas tersebut. Krillin sendiri ditugasi Goku untuk mengantarkan Goten dan Trunks sekaligus menjemput 17. Walau sudah lama menikahi Android 18, Krillin rupanya segan untuk berjumpa dengan 17. Mungkin karena, jelas, Android 17 sempat memiliki hubungan dekat dengan 18. Walau baik di Cell Saga maupun masa Future Trunks hubungan 17 dan 18 selalu lebih terlihat seperti teman dan bukannya pacar. [read_more id="315780"] Menurut penulis sih adegan ini bagian terbaik dari Dragon Ball Super 94. Kocak rasanya melihat interaksi antara Android 17 dan 18. Pasangan yang di masa Future Trunks memusnahkan hampir seluruh pahlawan bumi ini berinteraksi dengan dingin. 18 bahkan mengancam untuk membunuh 17 saat 17 salah sebut nama Marron. Lalu ada juga Krillin, yang berusaha untuk memecahkan ketegangan dan gagal. Hanya Marron saja yang bisa membuat 17 bereaksi positif.
 

Tentu, bukan itu saja momen menarik dari Dragon Ball Super 94. Cek halaman kedua untuk membaca lanjutan pembahasan episode ini!

[page_break no="3" title="Jabat Tangan Android 17 dan Piccolo"] [duniaku_baca_juga] Saat Android 17 dan Piccolo bertemu, ada ketegangan di antara mereka. 17 menyingsingkan lengan dan Piccolo melepas serban, seakan siap untuk bertarung. Ingatan penulis terhadap interaksi mereka sebelum ini agak kabur. Tapi di canon utama Dragon Ball, salah satu momen terheboh Piccolo adalah saat dia bertarung seru dengan 17 di Cell Saga. Pertarungan itu sendiri lalu diinterupsi oleh Cell. Tampaknya percikan konflik dalam konfrontasi mereka kali ini adalah sisa dari duel di masa lalu tersebut. Yang mengejutkan, alih-alih bertarung Piccolo malah menawarkan jabat tangan ke 17, yang menerimanya. [read_more id="315736"] Sebelum ini, Gohan sang kapten tim mencoba menyampaikan kalau kerja sama akan sangat penting di turnamen. Vegeta mengabaikan itu dan menegaskan kerja sama tidak perlu kalau ia bisa menamatkan semua musuh sendirian. Itu sikap khas Vegeta yang rasanya tidak akan pernah hilang. Namun saat Piccolo memutuskan menjabat tangan 17, makhluk keturunan Namek ini menegaskan ia mendukung Gohan. Bahkan tanpa kata-kata langsung pun sekali lagi Piccolo menunjukkan kalau sebagai figur ayah untuk Gohan, dia bahkan lebih baik dari Goku yang merupakan ayah kandung Gohan. [page_break no="4" title="Kebangkitan Kembali Golden Frieza"] [duniaku_adsense] Setelah negosiasi di episode sebelumnya, akhirnya Frieza kembali datang ke dunia. Setidaknya untuk jangka waktu 24 jam saja, kecuali Universe 7 bisa menang. Walau situasi memaksa mereka untuk bersatu, jelas Frieza dan Goku sebenarnya saling membenci satu sama lain. Frieza yang merupakan penjahat sejati menunjukkan ini dengan meninju perut Goku. Serangan itu sakit, terbukti dari reaksi Goku. Tak mau kalah, Goku lalu balas meninju Frieza. Kalau saja tidak ada turnamen, mereka mungkin sudah akan bertarung habis-habisan saat itu juga. Tapi ada kesempatan lain bagi Frieza untuk menyalurkan hasrat membunuhnya. Masih ingat rencana Universe 9? Mengingat Universe yang satu itu kekurangan petarung tangguh (terakhir terlihat mereka hanya memiliki Trio De Dangers) tak heran kalau mereka tidak bisa hanya mengirim satu-dua petarung saja. Ro dan Sidra mengirim satu pasukan pembunuh. Di dunia nyata sih satu pasukan bisa dengan mudah mengatasi dua target. Masalahnya ini bukan dunia nyata. Ini adalah semestanya Dragon Ball. Dan target mereka adalah Frieza, yang sebelum ini sudah pernah memusnahkan planet Vegeta dengan luar biasa mudah. Para pasukan pembunuh ini terancam hanya akan di-bully oleh Frieza untuk melemaskan ototnya. Frieza juga tidak main-main. Dia langsung membangkitkan wujud Golden Frieza untuk menghadapi penyerangnya. Apakah Frieza akan menang mudah? Seharusnya sih demikian. Di preview episode 95 sih salah satu pembunuh bisa mengejutkan Frieza. Tapi Frieza toh memang sering terkejut, bahkan di Frieza Saga dulu. Tetap saja sulit untuk menyingkirkannya secara permanen.
  Hanya memperlihatkan interaksi para karakter, dan bahkan belum menunjukkan pertarungan Frieza menghadapi pembunuh yang mengincarnya, Dragon Ball Super 94 memang terasa sebagai filler. Tapi momen seperti interaksi Android 17 dan 18 juga cara Goku dan Frieza saling menyapa membuat episode ini tetap menghibur untuk disaksikan. Bagaimana menurutmu nasib Frieza, yang nekat melawan pasukan pembunuh yang mengincarnya? Sampaikan di kolom komentar!