Di anime sih mereka tersingkir dengan heroik. Di manga, Toyotaro bikin Tien dan Krillin keluar dari arena dengan memalukan banget!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Manga Dragon Ball Super 34 menampilkan kelanjutan Tournament of Power. Seperti bab sebelumnya, ada sejumlah perbedaan menarik dari versi anime-nya. Termasuk... ya... cara eliminasi Krillin dan Tien. Mari kita lihat satu-satu perbedaaan (dan persamaan) dari manga Dragon Ball Super 34! Yang mengeliminasi Krillin sebenarnya sama: Frost. Kejadiannya pun mirip, Krillin terdistraksi lalu diserang oleh Frost dari belakang. Bedanya adalah timing dan momen. Penulis naskah anime masih memberi kesempatan bagi Krillin untuk unjuk diri dulu. Dia sempat menyelamatkan istrinya, 18, dari eliminasi dini. Lalu dia sempat memberi assist yang memudahkan 18 untuk menyingkirkan musuh. Bahkan dia sendiri sempat mengeliminasi musuh. Nah, baru setelah itu Krillin lengah dan diserang diam-diam oleh Frost. Di manga Dragon Ball Super 34, Toyotaro tidak basa-basi. Tahu-tahu saja dia sudah tersingkir tanpa sempat melakukan aksi dramatisnya. Dia pun jadi kelihatan lebih payah. Tien pun tidak tereliminasi dengan mudah di anime Dragon Ball Super. Ahli bela diri yang satu ini sangat berjasa saat menghadapi Harmira/Hermilla, sang sniper dari Universe 2. Pada akhirnya, dia berhasil menggunakan teknik-teknik khasnya untuk mendekati dan menghajar sang sniper. Tien sebenarnya sudah menang, namun Harmira berhasil membuat petarung Universe 7 itu keluar arena. Untung clone Tien sempat meraih Harmira juga, sehingga mereka keluar turnamen sama-sama. Nah, di manga Dragon Ball Super 34, yang mengeliminasi Tien bukanlah Harmira melainkan Frost. Frost berhasil menghindari Shin Kikoho, lalu dengan mudah menyingkirkan Tien. Tien pun kalah memalukan.
Hal menarik lain dari manga Dragon Ball Super 34 bisa kamu baca di halaman kedua! Jujur, penulis kurang suka melihat Toyotaro menyingkirkan Tien dan Krillin dengan terlalu mudah. Padahal dua petarung itu sempat mendapat momen keren sebelum harus keluar arena untuk versi anime. Namun di sisi lain, penulis benar-benar suka Toyotaro memutuskan untuk menyorot petarung dari semesta selain Universe 7 menjadi eliminator banyak petarung. Di anime sih kalau seorang petarung bukan dari Universe 7, mereka kerap kali seperti hanya mendapat eliminasi karena kebetulan saja. (Kecuali petarung itu benar-benar kuat, seperti Kale, Hit, dan Jiren). Di sini, Toyotaro memberi kesempatan bagi Frost untuk menggila. Tidak tanggung-tanggung, bukan hanya Krillin dan Tien saja korbannya. Banyak petarung Universe 9 keluar ring karena ulahnya. Pada gambar di atas, dia mengejutkan Comfrey dengan ledakan, sehingga manusia ikan itu bisa tersingkir.
Sayangnya, Frost bernasib sama seperti anime. Saat dia lengah karena kelelahan, Frieza - yang tadinya menawarkan diri jadi sekutu - justru mendorongnya keluar arena. Tapi di sini taktik Frieza juga terasa lebih masuk akal. Di anime, Frost hanya menjadi ancaman bagi petarung yang sudah lemah atau lengah. (Seperti Master Roshi dan Krillin). Di sini, kalau dibiarkan Frost bisa benar-benar memberi kejutan kalau dia dibiarkan. Frieza memutuskan untuk berpura-pura bersekutu dengannya pun jadi terasa bisa diterima. Oh, di manga
Dragon Ball Super 34 ini juga Frost tidak langsung nekat mencoba membunuh Frieza dari tribun. Akibatnya ia tidak langsung dimusnahkan duo Zen-Oh seperti di anime.
Yang beda dari nasib para petarung Universe 9 hanya mereka tidak disingkirkan oleh Goku dan Vegeta. Justru Frieza dan Frost yang bertanggung jawab atas kemusnahan mereka. Tapi sama saja seperti di anime, semesta ini akhirnya jadi yang pertama dilenyapkan oleh duo Zen-Oh.
Reaksi Mojito, sang malaikat Universe 9, juga berbeda. Di sini dia diperlihatkan menghela nafas. Di anime sih dia jelas-jelas diperlihatkan tersenyum senang melihat Sidra dan Ro yang tidak kompeten dimusnahkan bersama semua isi semestanya.
Itulah perbedaan-perbedaan menonjol dari manga
Dragon Ball Super 34. Sejauh ini Toyotaro mengambil pendekatan yang benar-benar menarik: dia akan mengorbankan tokoh yang sudah disorot di anime, dan sebagai gantinya justru menyorot tokoh yang kurang tampil maksimal di sana. Frost ini contohnya. Sementara Tien dan Krillin tersingkir memalukan, Frost justru sempat bertarung dengan mantap sebelum dikhianati Frieza. Toyotaro juga tampaknya bertekad tidak akan melulu menyorot Goku. Universe 9 saja kebanyakan disingkirkan oleh Frost dan Frieza, bukannya Goku dan Vegeta. Kejutan apalagi ya yang akan Toyotaro sajikan? Mari kita nantikan bersama! Gimana kalau menurut kamu? Apa kamu lebih suka kejadian versi anime atau manga? Sampaikan di kolom komentar!