Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjadi kreator manga itu sulit. Mau manga-nya rilis mingguan seperti One Piece, atau bulanan seperti Attack on Titan, para kreator ini harus berkutat dengan deadline dan ekspektasi pembaca. Dalam program dokumenter Jonetsu Tairiku (yang juga memperlihatkan gambar panel terakhir Attack on Titan), terungkap kesulitan-kesulitan Hajime Isayama mengerjakan Attack on Titan. Program tersebut menyebutkan Isayama terbebani dari keinginan untuk memuaskan ekspektasi fan, namun juga melawan ekspektasi tersebut. Isayama juga mengaku kalau dia merasa sangat lelah. Terungkap kalau Isayama rutin bangun jam empat sore karena malamnya dia kerja begadang demi deadline. Program ini menyebutkan kalau kesulitan terbesar Isayama adalah menggambar name, alias draft kasar dari manga-nya. Untuk menggambar name, Isayama dikatakan hanya memandang kosong selama setengah jam sebelum akhirnya menguap. "Setiap hari seperti ini. Kekhawatiran saya tidak bisa membuat name yang bagus membuat saya tidak bisa tidur. Lalu saya lapar, jadi saya tidak bisa menggambar. Lalu setelah saya makan saya jadi mengantuk dan tidak bisa menggambar."
Wah, wah. Sepertinya walau Attack on Titan sukses besar, Hajime Isayama juga merasakan tekanan dalam mengerjakan manga ini ya. Gimana pendapat kamu soal perjuangan Hajime Isayama mengerjakan Attack on Titan ini? Sampaikan di kolom komentar! Jangan lupa like fan page Duniaku.net biar kamu tak ketinggalan info terbaru soal Attack on Titan! Sumber: Anime News Network