TUTUP

Dragon Ball Z The Fall of Men - Cell Saga Rasa Hollywood!

Film garapan fans ini memiliki sejumlah perbedaan dari cerita aslinya, tapi plot dan visualnya cukup menarik!

Kamu fans Dragon Ball? Kalau begitu, coba cek Dragon Ball Z The Fall of Man, film garapan fans yang disajikan dengan kualitas Hollywood!
[youtube_embed id="HM20wwzl4Ds"] Kualitas Hollywood yang dimaksud di atas bukan hanya dari efek-efeknya saja, melainkan dari berbagai hal lain. Termasuk di antaranya adalah modifikasi visual dan penambahan sentuhan "realisme," seperti yang diperlihatkan juga di film fans Power Ranger garapan Adi Shankar. Keseluruhan film terkesan memiliki unsur kelam dan dewasa gaya Hollywood modern. Apakah itu hal baik atau buruk? Kalau itu sih tergantung tanggapan penonton. Deskripsi resmi untuk filmnya, The World isn’t like it’s supposed to be. Something happened along the way. With these words TRUNKS reminds himself the arrival of CELL, the loss of his friends and his training for combat. While he knows he doesn’t have any chance, he will try to make the difference and bring back the lost hope. This Fan Fiction was born from our desire to adapt DRAGON BALL Z into a film, while adopting a dramatic and realistic approach. THE FALL OF MEN is set in different future, inspired by characters of the DBZ saga, this untold story pays tribute to AKIRA TORIYAMA’s universe [read_more id="230631"][clearboth] Filmnya mengambil latar di masa Future Trunks. Namun, seperti yang bisa kamu baca dalam deskripsi resmi di atas, latar Dragon Ball Z The Fall of Men berbeda dengan masa Future Trunks di manga. Di sepanjang film tak terlihat tanda-tanda keberadaan Cyborg 17 dan 18, musuh bebuyutan Future Trunks versi manga. Keduanya digantikan oleh ancaman Cell. Wujud Cell sendiri seperti gabungan dari wujud sempurnanya (tubuh humanoid tegak dan atletis) dengan tidak sempurna (bentuk mulutnya). Jadi... entah ini sebenarnya Cell wujud yang mana. Selain perbedaan itu, film ini pun sudah diberi perlakuan Hollywood dari segi desain karakter. Bukannya sekedar menampilkan karakter dalam kostum sempurna, seperti kebanyakan film garapan fans lain, kebanyakan karakter di film yang satu ini terlihat seperti sekumpulan orang bule dengan atribut karakter. Sebagai contoh, bandingkan saja wujud Trunks di sini... Dengan versi aslinya. Setidaknya film ini masih menampilkan wujud super saiya, walau wujudnya pun sangat sederhana. Jadi, bagaimana kualitas filmnya sendiri? Menurut penulis pribadi, film ini dikemas dengan baik. Lebih baik dari Dragon Ball Evolution, yang seharusnya dilengkapi dengan modal lebih besar. Hanya saja... visual "realisme Hollywood" yang disajikan di sini membuktikan kalau Dragon Ball tidak cocok dengan gaya orang barat. Karakter-karakternya terkesan kurang menonjol. Latarnya pun, meski dilengkapi bangunan-bangunan khas Dragon Ball, terasa sangat biasa. Kesimpulannya? Mungkin Dragon Ball bukan franchise yang tepat untuk dibuat live action-nya. Apa lagi dengan gaya Hollywood.