TUTUP

5 Momen Konyol Tsubasa Sebelum Gabung Tim Nankatsu. Masih Inget Enggak?

Kamu masih inget enggak hal absurd apa aja yang pernah dialami Tsubasa waktu kecil?

Banyak momen-momen unik yang terjadi dalam manga Captain Tsubasa. Bahkan sebelum gabung tim Nankatsu, Tsubasa telah melalui beragam hal yang tidak masuk akal. Berikut 5 momen konyol Tsubasa sebelum menjadi pemain Nankatsu.

Siapa yang tak kenal Tsubasa Oozora? Seorang bakat sepakbola terhebat yang pernah lahir di dunia animanga. Diciptakan oleh Yōichi Takahashi pada tahun 1981, manga Captain Tsubasa langsung mencuri perhatian. Menceritakan seorang anak bernama Tsubasa Oozora yang punya mimpi untuk menjadi pesepakbola terhebat dan membawa Jepang menjadi juara Piala Dunia.

Tentu untuk mencapai tujuannya tersebut, Tsubasa harus melalui beragam rintangan dan petualangan seru. Dan seperti cerita manga pada umumnya, banyak keajaiban dan hal gak logis yang turut mengiringi perjalanan Tsubasa. Mulai dari tendangan jarak jauh yang benar-benar merobek jaring gawang sampai menahan tendangan macan dari Hyuga.

Sebenarnya, sebelum bermain di tim Nankatsu dan Jepang pun, Tsubasa sudah mengalami kejadian-kejadian ajaib yang tak masuk akal. Nah berikut ini lima momen konyol Tsubasa sebelum bergabung dengan tim Nankatsu.

[page_break no="1" title="Selamat dari Tabrakan Mobil"]

Tsubasa kecil sempat mengalami insiden yang hampir merenggut nyawanya. Ketika itu, ia hampir mati ditabrak oleh sebuah truk yang sedang melaju kencang. Beruntung, Tsubasa berhasil selamat karena terlindung dari sebuah bola yang ia peluk.

Momen super ajaib itu akhirnya menjai cikal bakal mengapa Tsubasa sangat mencitai sepakbola. Bahkan menurut Tsubasa, bola adalah teman. Teman yang telah menyelamatkannya dari kematian.

[page_break no="2" title="Menendang dari Atas Bukit"]

Momen konyol Tsubasa selanjutnya adalah saat ia melakukan tendangan jarak jauh dari atas bukit.

Ceritanya, Tsubasa yang baru saja berkenalan dengan salah satu anggota tim Nankatsu, Ishizaki, ingin menantangan kehebatan penjaga gawang sekolah Shuutetsu, Genzo Wakabayashi. Uniknya, untuk menantangan Wakabayashi, Tsubasa melakukannya dengan cara yang tak masuk akal.

Bersama Ishizaki, Tsubasa mendaki bukit. Di sana, ia menuliskan sebuah pesan tantangan di sebuah bola. Kemudian bola itu ditendang Tsubasa ke arah rumah Wakabayashi yang berada jauh di bawah bukit. Secara ajaib, bola tersebut sampai tepat ke arah Wakabayashi yang sedang berlatih bersama pelatih Tatsuo Mikami.

[page_break no="3" title="Lawan 11 Pemain Shuutetsu"]

Mungkin kamu tak akan pernah bisa melihat Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo meliuk-liuk di atas lapangan sambil melawan 11 pemain musuh seorang diri! Tapi bagi Tsubasa pahlawan kita semua, itu bukan sesuatu yang mustahil.

Ia sukses mengalahkan 10 pemain Shuutetsu ditambah kiper Wakabayashi dalam sebuah pertandingan 1 lawan 11! Sejak saat itu, Wakabayashi yang dikenal angkuh mulai mengawasi kekuatan Tsubasa bersama Nankatsu.

[page_break no="4" title="Meniru Jurus Roberto Hongo"]

Selain mengalahkan 11 pemain Shuutetsu, keajaiban Tsubasa selanjutnya adalah saat ia berhasil meniru tendangan salto Roberto Hongo.

Roberto Hongo merupakan seorang pemain profesional asal Brazil yang terpaksa pensiun dini karena gangguan penglihatan yang dideritanya.

Saat melakukan pengobatan di Jepang, ia bertemu dengan Tsubasa. Di sana, ia mengajarkan beberapa teknik kepada Tsubasa. Termasuk tendangan salto dari rebound bola yang mengenai tiang gawang.

[page_break no="5" title="Klub Favoirt Tsubasa"]

Sebagai penggemar sepakbola, tentu Tsubasa juga mempunyai pemain dan klub favorit. Seperti terlihat di dalam kamarnya, Tsubasa menyimpan beberapa poster pemain dan klub sepakbola favorit. Terlihat ada sebuah poster legenda sepakbola Diego Maradona yang sedang menggiring bola.

Uniknya, di kamar Tsubasa juga terpajang beberapa logo klub sepakbola yang kurang begitu populer di era sekarang. Sebut saja seperti Hamburg SV, FC Koln, Nottingham Forrest, dan FC Nurnberg.

Jika melihat sekarang, tentu ini merupakan sebuah momen konyol Tsubasa di mana ia mengidolakan tim-tim medioker. Tapi mungkin, di tahun 1980-an ketika manga Tsubasa diciptakan, tim-tim tersebut merupakan tim yang disegani di Eropa.