Siapa bilang orang Indonesia hanya bisa jadi penikmat anime, tanpa bisa berkarya? Coba tonton anime ini! Studio nya bahkan berada di Indonesia!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Bukan hal aneh lagi melihat banyaknya orang Indonesia yang menggemari Anime. Karena hal ini, banyak yang beranggapan bahwa orang Indonesia hanya bisa sekedar menikmati tanpa berkarya. Pendapat ini didukung pula dengan kondisi dunia animasi Indonesia yang mengenaskan. Tapi jangan salah kira, ternyata orang Indonesia tidak hanya bisa menikmati Anime saja, tetapi juga ikut dalam tim pembuatannya. Nggak percaya? Coba lihat screenshot yang di ambil dari ending anime populer yang satu ini.
[read_more id="218533"]
Screenshoot diatas diambil dari Anime yang sedang populer kini, Charlotte. Adalah Creators in pack, Studio Anime yang berpusat di Jepang ini ternyata memiliki beberapa cabang di Indonesia. Ada total sebanyak delapan cabang yang dimiliki Creators In Pack, dua diantaranya adalah Yogyakarta dan Jakarta. Jika menilik postingan dari Official Fanpage-nya, kedua cabang di Indonesia ini baru dibuka pada tahun 2014 dengan beranggotakan tiga tim, yaitu Yoga, Arianti, dan Musa. [embed_FB urlpost="https://www.facebook.com/creatorsinpack/posts/733412233401243?hc_location=ufi" width="600"] Charlotte sendiri bercerita tentang seorang remaja bernama Yuu Otosaka yang memiliki kekuatan
esper untuk merasuki tubuh orang selama 5 detik, dengan kemampuan itu dia merasuki murid-murid pintar saat ujian sehingga membuat menjadi murid terpintar dan populer di sekolah. Namun semua berubah setelah pertemuannya dengan Nao Tomoori dan kenyataan bahwa dia bukanlah satu-satunya yang memiliki kemampuan merasuki orang. Nah, ternyata Charlotte bukan satu-satunya Anime populer yang melibatkan Creators in Pack cabang Indonesia. Ada beberapa anime lain yang juga melibatkan Creators in Pack cabang Indonesia, dua diantarannya adalah Gangsta dan Grisaia no Kajitsu.
Gangsta adalah sebuah bercerita tentang Nick (disuarakan oleh Kenjiro Tsuda) dan Worick (disuarakan oleh Junichi Suwabe), dua orang pria yang mendapat pekerjaan dari mafia dan polisi kota Ergastulum, yang merupakan akar dari kota yang penuh berisi dengan mafia, penjahat, polisi-polisi kotor, dan masih banyak lagi.
Grisaia no Kajitsu bercerita tentang Akademi Mihama, sekolah yang tampak seperti sekolah tertutup untuk membesarkan anak-anak dengan masalah sosial. Dimana sebenarnya Mihama adalah sebuah penjara yang dipakai oleh para “buah yang jatuh terlalu jauh dari pohonnya”. Menyimpan 5 siswi dengan alasan masing-masing yang misterius, yang ditambah dengan kehadiran sang protagonis yang tak kalah misteriusnya Kazami Yuuji yang tiba-tiba pindah kesana. Meski hanya terlibat dalam pengerjaan bagian tertentu, hal ini tetap harus kita berikan dukungan. Apalagi baru-baru ini kita terbukti bisa memproduksi film animasi
Battle Of Surabaya. Semoga kedepannya lebih banyak lagi anak Indonesia yang memasuki pasar kreatif seperti ini, lalu akhirnya bisa membuat perubahan agar televisi Indonesia bisa menayangkan tayangan yang lebih berkualitas. Ayo sebarkan berita ini! Kalau punya informasi lain terkait anime yang melibatkan orang Indonesia dalam pembuatannya tulis di kolom komentar ya!