Pembuat manga tentu juga manusia biasa, mereka pernah melakukan kesalahan dalam hidupnya.
Beberapa dari mereka melakukan kesalahan yang sampai membuat mereka bermasalah dengan hukum Jepang!
Siapa saja mereka? Yuk simak pembuat manga yang sempat terjerat hukum berikut ini.
Nobuhiro Watsuki adalah pembuat manga kelahiran 1970 yang cukup legendaris di Jepang karena sudah membuat manga sejak 1994.
Judul manganya juga sangat populer dan kamu semua pasti minimal tahu, meskipun belum pernah membacanya yaitu Rurouni Kenshin.
Nobuhiro Watsuki pada tahun 2017 sempat ditahan setelah kedapatan memiliki beberapa konten pornografi anak di bawah umur (di bawah 18 tahun di Jepang) dan Rurouni Kenshin: Hokaido Arc sempat berhenti.
Di tahun 2018 Nobuhiro Watsuki bebas setelah membayar jaminan sebesar 200 ribu Yen dan di tahun 2018 juga manga Rurouni Kenshin: Hokaido Arc dilanjutkan sampai sekarang.
Meskipun tidak sepopuler Rurouni Kenshin, tapi manga Act-Age juga rilis di majalah mingguan Shonen Jump, tahukah kamu kalau mangakanya juga sempat bermasalah dengan hukum?
Pembuat manganya yaitu Tatsuya Matsuki ditahan kepolisian Jepang karena melakukan pelecehan seksual ke anak SMP dan setelah diinvestigasi dari CCTV, benar pelakunya adalah Matsuki.
Karena hal itu, majalah mingguan Shonen Jump langsung menghentikan perilisan manga Act-Age pada 2020 lalu di majalah mereka.
Mitsutoshi Shimabukuro sudah membuat banyak serial sejak 1996 seperti Seikimatsu Leader den Takeshi! dan Ring, namun karyanya yang terkenal adalah Toriko.
Ketika membuat Seikimatsu Leader den Takeshi!, serialisasinya berlangsung panjang dari 1997 hingga 2002, namun di tahun 2002 dia terjerat masalah hukum.
Pada saat itu dia diketahui terlibat kasus prostitusi anak di bawah umur dan salah satu kasus terbesarnya adalah dia diketahui membayar anak 16 tahun untuk berhubungan badan dengannya.
Dia dipenjara dua tahun setelah ditangguhkan dari empat tahun dan manga Seikimatsu Leader den Takeshi! pun hiatus. Tahun 2008 ia membuat Toriko.
Nah itu dia daftar pembuat manga yang sempat terjerat hukum di Jepang, bagaimana menurutmu?