TUTUP

Summer 2011 Anime Preview

Musim sekolah telah dimulai. Musim panas juga telah dimulai di Jepang. Itu sekali lagi berarti waktunya untuk gelombang anime baru. Sekali lagi saya akan membahas mana yang patut anda perhatikan.

Filosofi saya mengenai peran seorang reviewer adalah sebagai penyortir. Idealnya, seseorang menilai sendiri sesuatu dengan mencobanya sendiri, namun tidak semua orang mempunyai waktu dan sumber daya untuk itu. Di sinilah reviewer masuk, menilai berbagai karya yang ada dan memberikan penilaian apakah sesuatu itu layak beli atau layak perhatian. Review yang bagus akan membuat pembacanya mengerti apakah karya tersebut menarik baginya bahkan bila sang reviewer tak menganggapnya bagus. Namun apa yang saya tulis di sini tidak saya sebut sebagai review, namun preview yang mendasarkan penilaian hanya berdasarkan episode pertama. Meski memiliki tujuan yang sama, preview saya bilang kurang bernilai. Tidak jarang, sesuatu yang menarik di episode pertama menjadi semakin tidak jelas, begitu pun sebaliknya. Ending yang mengecewakan juga merupakan sesuatu yang secara khusus sering pada anime. Meski begitu, sesuatu yang baru selalu menarik lebih banyak perhatian. Karena itulah saya mengambil tugas untuk menunjuk seri mana dari musim baru anime yang berpotensi untuk diikuti.

Usagi Drop

Daikichi adalah seorang bujang umur 30 tahun (bukan penggangguran). Saat mengikuti pemakaman kakeknya, dia menemukan bahwa pada umur 79 tahun, kakeknya memiliki anak siri bernama Rin yang masih berumur 6 tahun. Ibunya pun kabur meninggalkannya sehingga Rin sendirian. Di tengah keengganan semua anggota keluarganya mengurus Rin, Daikichi memutuskan untuk membesarkan Rin. Setelah melihat banyak karakter anak kecil yang terlalu dibuat-buat, mudah untuk melupakan betapa imutnya anak kecil yang normal tanpa elemen moe.  Daikichi juga merupakan karakter yang menarik dengan ketegasannya dalam keputusan membesarkan Rin.  Yang luar biasa di sini adalah tempo, di mana Rin secara perlahan-lahan mengambil hati Daikichi. Perilaku Rin juga begitu meyakinkan sebagai seorang anak kecil di tengah situasi tersebut (sebagai catatan, Rin disuarakan oleh anak umur 9 tahun). Segi teknis pun sangat solid sesuai harapan dari anime yang berada di bawah slot noitaminA dan garapan Production I.G. dengan visual yang dengan warna pastel sederhana tetapi menarik dan musik yang  indah. Ke depannya, harapkanlah cerita realistis yang menarik tentang membesarkan seorang anak kecil Rating:

Ikoku Meiro no CroiséeMawaru Penguindrum

No. 6 Episode pertama No. 6 terlihat hanyalah merupakan prolog dari sesuatu yang lebih besar. Umur para karakternya terlihat lebih muda dari di adegan opening dan ending menunjukkan hal ini. No. 6 mengambil setting di dunia futuristis. Karakter utamanya Shion sepertinya merupakan semacam anggota masyarakat elit yang mengikuti semacam kelas spesial. Hidupnya berubah ketika dia bertemu dengan Nezumi, seorang pemuda yang sepertinya. Dari tadi saya menggunakan kata sepertinya, karena belum jelas bagaimana aturan di dunia futuristis tersebut. Tanda-tanda menunjukkan bahwa dunia tersebut merupakan sesuatu yang terlihat sebagai utopia namun sebetulnya dystopia, seperti gabungan antara karya George Orwell dan Aldous Huxley. Segi teknis pun sangat solid, yang seperti Usagi Drop juga merupakan anime yang berada di bawah slot noitaminA, bedanya yang ini digarap studio Bones.  Setting dunia futuristis betul-betul terasa.  Belum terlihat akan ke mana arah ceritanya, namun anime sci-fi seperti ini merupakan sesuatu yang jarang dan potensinya sangat besar. Rating:

 

The Idolm@ster

Kamisama Dolls Kamisama Dolls dimulai dengan adegan kehancuran yang jelas merupakan sesuatu yang baru akan jelas di pertengahan cerita. Cerita kemudian mulai dengan Kyouhei, seorang anak kuliah, ikut dalam pesta angkatan dan mencoba mendekati Hibino, cewek yang berasal dari desa yang sama.  Mood cerita berganti ketika secara tidak terduga mereka menemukan mayat, dan kemudian Kyouhei bertemu dengan dua orang dari desanya, Utao, adiknya, dan teman lamanya Aki yang kabur dari desa. Keduanya merupakan ‘seki’, istilah untuk manusia yang memiliki kemampuan mengendalikan ‘kukuri’, semacam robot yang dianggap dewa. Desa dengan kekuatan misterius merupakan salah satu pola yang sering dipakai dalam anime. Kamisama Dolls mencoba mencampur romansa, misteri, aksi, dan humor dalam satu paket. Hasilnya cukup berhasil.  Beberapa poin yang menarik adalah Kyouhei sebagai karakter utama terlihat menyembunyikan sisi yang lebih gelap dari kelihatannya, dan kemunculan ‘kukuri’ diikuti dengan suara nyanyian anak-anak  yang terkesan  angker. Satu-satunya masalah mungkin hanya proporsi badan Hibino yang terlalu mengalihkan perhatian. Rating:

Kamisama no Memo-cho

Blood-C Seri Blood tidak pernah sangat populer, namun sepertinya cukup populer bagi Production I.G. untuk kembali membuat seri baru, kali ini dengan cerita dan desain karakter dari CLAMP. Kali ini Saya digambarkan tidak sebagai pembunuh berdarah dingin atau gadis dengan emosi yang labil, tapi sebagai gadis kuil berkacamata yang baik. Namun episode pertama di sini tidak memberikan petunjuk apa-apa ke mana arah cerita. Apa yang terjadi hanyalah Saya pergi ke sekolah, kemudian Saya disuruh oleh ayahnya untuk membasmi iblis. Setelah pertarungan, semuanya kembali baik-baik saja. Desain karakter di sini benar-benar sesuai dengan CLAMP seperti di XXXHoliC, dengan anggota gerak yang panjang dan badan yang kurus. Poin menarik lainnya adalah animasi pertarungan yang solid sesuai harapan dari Production I.G. Selain itu, sulit menilai bagaimana prospek anime ini selanjutnya, namun yang jelas episode pertama ini belum begitu menarik. Rating:

Sacred Seven

Uta no Prince-sama Maji Love 1000% Dengan subjudul seperti "Love 1000%", anime satu ini tidak kedengaran sebagai sesuatu yang spesial. Memang tidak, Uta no Prince-sama merupakan cerita reverse harem standar dengan karakter utama hime yang meski tidak memiliki kelebihan yang spesial mampu menari perhatian banyak cowok ganteng. Mengambil setting di sekolah musik, pribadi para cowok itu pun sesuai dengan ekspektasi, si kaya, si 'cool', si ceria, dan sejenisnya. Meski begitu, anime ini tidak ada aspek tertentu yang bisa dibilang buruk, dan keeksentrikan sang kepala sekolah yang disuarai Norio Wakamoto cukup menarik. Anime ini hanya merupakan anime reverse harem penuh bishonen. Tidak kurang, tidak lebih. Rating:

R-15

Itsuko Tenma Kuro Usagi Memberikan misteri yang banyak di awal cerita dapat memiliki dua efek, membuat penonton penasaran, atau membuat penonton bingung. Hal ini tergantung pada kemampuan pencerita dalam menyuguhkan idenya. Anime ini lebih cenderung ke yang kedua daripada yang pertama. Mungkin alasan utama kenapa demikian adalah karakter-karakternya yang tidak menarik. Di sini ada seorang remaja bernama Taito yang saat kecil melakukan janji dengan semacam vampir cewek bernama Himea. Saat ini dia mengalami kehidupan sekolah secara biasa saja bersama teman masa kecilnya Haruka, sampai dia mengalami kecelakaan yang seharusnya membunuhnya, namun dia tidak mati dan teringat janjinya dengan Himea. Taito tidak memiliki keunikan dan seperti mayoritas tokoh utama remaja cowok, Haruka di sini sebagai teman masa kecil yang baik, dan Himea pun belum terlihat kepribadiannya. Juga ada karakter bernama Gekkou sebagai sang ketua OSIS yang menganggap rendah orang lain. Mayoritas dari apakah sebuah cerita menarik atau tidak bukan hanya dari ide utamanya, namun juga dari eksekusinya. Dan anime satu ini gagal dalam aspek itu. Rating:

Ro-Kyu-Bu!

Yuruyuri Sepertinya sekarang satu musim anime tak akan lengkap tanpa anime slice-of-life tentang kehidupan sehari-hari sekelompok cewek imut. Kelompok cewek itu kali ini adalah kelompok 'klub santai' yang menghabiskan waktunya tidak melakukan apa-apa. Seperti bisa ditebak dari judulnya, anime ini menonjolkan yuri. Kyoko, yang merupakan penggemar anime mahou shoujo, terus melakukan pendekatan ke Chinatsu yang memiliki kemiripan dengan tokoh anime favoritnya, sementara Chinatsu sendiri tertarik kepada Yui yang bersikap netral. Sementara Akari sang tokoh utama tidak begitu diperhatikan sampai sebagian episode membahas bagaimana membuat Akari lebih diperhatikan. Jika dibandingkan dengan anime sejenis, Yuruyuri tidaklah buruk, namun juga bukan termasuk kelas atas dalam jenisnya. Kecuali anda benar-benar haus akan genre ini, lebih baik tontonlah contoh kelas atas genre ini seperti Azumanga Daioh dan K-on. Rating:

Mayo Chiki!

Blade Merupakan salah satu dari proyek kerja sama Marvel dengan Madhouse, sekali lagi karakter Marvel pergi ke Jepang. Karakter kali ini adalah Blade, seorang pemburu vampire yang dirinya sendiri setengah vampire. Blade sendiri telah diadaptasi menjadi 3 film. Film-film tersebut digolongkan sebagai film kelas B, yaitu film yang memiliki aspek yang bagus dengan ganti aspek lain tidak begitu bagus. Dalam kasus Blade, aspek yang bagus adalah adegan laganya. Itulah yang menjadi masalah di adaptasi anime satu ini. Adegan laga di anime ini mungkin akibat kekurangan budget, namun tidak menegangkan akibat banyaknya freeze-frame. Tanpa adegan laganya, Blade tidak merupakan sesuatu yang spesial. Jalan ceritanya sendiri pun bisa ditebak, Blade pergi ke Jepang untuk memburu sekelompok vampire. Ada karakter pemburu vampire Jepang di sini bernama Makoto, namun karakter ini tidak begitu menarik dengan motivasi yang itdak begitu jelas. Rating:

Kaitō Tenshi Twin Angel Menit-menit pertama saya melihat anime ini, saya separuh berpikir ini adalah sebuah parodi. Anime mahou shoujo yang ditujukan untuk otaku sering diparodikan sebagai 'anime dalam anime' seperti di Genshiken, OreImo, Azazel-san, dan lain-lain. Saya pikir para pembuat anime tidak begitu bodohnya dan otaku tidak sebegitu tidak sadar diri sampai anime parodi semacam itu benar-benar ada. Rupanya saya salah. Ada dua gadis SMP Haruka, si ceria berambut merah dan Aoi, si pintar berambut biru yang bertarung melawan kejahatan. Masih belum menggelengkan kepala? Lawan mereka menggunakan senjata seperti gas yang mampu membuat orang menjadi manusia kucing, ya, model manusia dengan kuping dan ekor kucing yang imut. Dan jika terdesak mereka dibantu oleh seorang pahlawan bertopeng bernama Misty Knight yang muncul dan hilang seperti angin. Mungkin hal ini bisa dimaafkan jika anime ini untuk anak-anak. Tapi tidak. Antara manusia kucing yang disebut di atas dan penekanan yang berlebih pada bagian atas badan Aoi, ini terlalu 'mesum' untuk anak-anak. Ini juga terlalu mengikuti klise sehingga tidak bisa dibilang sebuah parodi. Apakah otaku sebegitu rendahnya untuk menyukai hal seperti ini? Jika jawabannya tidak, saya ingin tahu anime ini untuk siapa. Rating: