Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semenjak dimulai pada Record of Ragnarok bab 78, akhirnya pertarungan antara Leonidas dan Apollo mencapai titik akhir pada bab 83. Hasil kemenangan salah satu pihaknya juga telah diperlihatkan pada cerita terbarunya kali ini.
Bagaimana situasi pertarungannya? Simak pembahasannya berikut ini!
Baca Juga: Record of Ragnarok 81: Leonidas Mulai Membalikkan Situasi!
1. Apollo mengeluarkan teknik terhebatnya, Moonlight of Artemis
Setelah didesak habis-habisan oleh Leonidas, Apollo pun kembali menunjukkan kecemerlangannya dengan teknik terhebatnya.
Ia menguraikan semua benang yang menjadi sarung tinjunya dan memanggil sebuah patung raksasa pun dari belakang.
Patung itu dipanggil sebagai Moonlight of Artemis, senjata terhebat milik Apollo yang terakhir dipakai pada saat perang Gigantomachia.
2. Apollo menciptakan anak panah yang berhasil menembus tubuh Leonidas
Salah satu fitur dari patung tersebut langsung diperlihatkan.
Saat Apollo hendak menyerang, patung tersebut langsung membuatkan dewa matahari itu sebuah busur panah raksasa.
Nah, saat Apollo menarik tali busurnya, sebuah anak panah besar langsung tercipta.
Begitu dilepaskan, panah Apollo seketika berhasil melubangi dada Leonidas hingga sampai menembus dinding di bangku penonton. Alhasil, raja Sparta itu langsung dibuat muntah darah oleh serangan tersebut.
Menurut Hermes, teknik Apollo satu ini bisa dibilang merupakan yang tercepat sepanjang sejarah para dewa. Saking hebatnya jurus tersebut, konon hanya dewa tingkat tinggi seperti Zeus saja yang mungkin bisa bertahan dari serangan panah itu.
3. Secara mengejutkan, Leonidas berhasil menangkis panah emas Apollo
Mengetahui serangan Apollo berhasil mengenainya, Leonidas cuma berkata kalau itu benar-benar menyakitkan.
Apollo pun langsung merespon dengan melepaskan jurus hujan panahnya yang bernama Apollo Epikairus. Alhasil, beberapa serangan panah tersebut ada yang mengenai Leonidas dan ada juga yang malah menyasar ke arah penonton.
Dan secara mengejutkan, Leonidas pun dengan penuh amarah langsung menangkis panah yang mengarah ke dirinya. Gara-gara itu, panah Apollo berbalik melukai dewa itu sendiri dan menembus patung Artemis.
Hal itu sontak membuat para dewa kaget karena tak menyangka serangan Apollo berhasil dipantulkan. Zeus menyadari kalau pengalaman Leonidas selama di medan perang membuatnya bisa melakukan hal itu.
4. Percakapan terakhir Leonidas dan Apollo
Ketika kedua pihak mulai mencapai batasnya, Leonidas langsung mengeluh soal perkataan dewa yang selalu ingin mengatur hidup manusia.
Apollo pun membalas kalau itu benar-benar sesuai dengan Leonidas. Ia mengakui membenci orang seperti itu namun tak bisa menyangkal keindahan yang tersimpan pada sosok Leonidas.
Leonidas sendiri juga mengakui kalau Apollo benar-benar terlihat seperti pria sejati.
Nah, saat ditanya Apollo soal alasannya bertarung, Leonidas berkata ia melakukan itu bukan demi dendam atau demi umat manusia. Ia hanya ingin bertarung mengikuti jiwanya dan memilih cara hidup dan kematiannya sendiri.
Baginya itulah cara hidup Sparta yang diinginkannya selama ini.
Apollo pun tak bisa berkata apapun selain mengagumi cara pandang Leonidas.
5. Leonidas melepaskan mode senjata terakhirnya
Mendengar perkataan terakhir rajanya, para Spartan pun menunjukkan perisai mereka sebagai tanda penghormatan.
Leonidas pun meresponnya dengan mengaktifkan mode terakhir Volundr-nya, Shield of Truth. Sesuai namanya, bentuknya benar-benar seperti perisai normal.
Menurut Brunhilde, itu adalah pertanda bahwa Leonidas kembali ke akarnya sebagai prajurit Sparta yang mengandalkan teknik Phalanx sebagai cara menerobos pertahanan musuh.
6. Serangan terakhir Apollo berhasil menembus Leonidas
Melihat tekanan dari Leonidas, Apollo pun meresponnya dengan membuat Moonlight of Artemis menjadi busur, sedangkan dirinya sendiri memposisikan dirinya menjadi anak panah.
Yah, kali ini Apollo mengerahkan teknik terakhirnya yang pernah ia pakai untuk menembus tembok Argo.
Perisai manusia, Phalanx Lambda dan panah dewa, Soul Piercing Sillver Arrow pun akhirnya saling beradu satu sama lain. Hasilnya, panah perak Apollo terlihat hancur terlebih dahulu. Namun tak lama berselang, perisai Leonidas juga ikut pecah.
Tubuh Leonidas juga sampai berlubang akibat serangan Apollo dan hancur tepat sebelum ia mendaratkan pukulan terakhir ke wajah dewa tersebut.
Dan seperti yang ditebak, Leonidas pun akhirnya harus menerima kekalahannya dan lenyap bersama pasangan Valkyrie-nya tersebut.
Apollo sendiri yang melihat hal itu sampai memberi pujian terbaiknya yang menganggap Leonidas adalah puncak dari keindahan yang pernah dilihatnya selama ini.
Adegan itu pun secara resmi membuktikan pihak dewa kembali mendominasi dengan skor 5-4 berkat kemenangan Apollo.
Itulah pembahasan akhir dari duel Leonidas dan Apollo di ronde ke-9.
Bagaimana pendapat kalian? Jangan lupa tulis di kolom komentar!
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku
Baca Juga: Opini: 5 Petarung Manusia yang Bisa Lawan Apollo Record of Ragnarok!