Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebelumnya, Jujutsu Kaisen bab 149 memperlihatkan akhir riwayat dari ayah Maki dan Mai di tangan putrinya sendiri. Tanpa banyak perlawanan, kepala Ogi seketika terpotong begitu Maki keluar dengan senjata baru yang merupakan ciptaan terakhir dari Mai. Yang membuat merinding, Maki sudah membulatkan tekadnya untuk menghabisi klan Zenin tanpa sisa.
Seperti apakah sepak terjangnya kali ini? Simak saja pembahasannya!
1. Situasi darurat mulai melanda klan Zenin
Kematian Ogi di bab sebelumnya langsung menyebar ke seluruh anggota klan Zenin saat itu juga begitu bel peringatan berdering kencang. Kabar itu juga disampaikan oleh Ranta ke Jinichi dan Naoya yang masih mengobrol mengenai konspirasi untuk menyingkirkan Maki, Mai dan Megumi.
Pihak Zenin pun seketika membuat langkah dengan mengirim unit Kukuru untuk mengatasi Maki yang mulai menggila. Namun, di sini Nobuaki selaku kapten unit membuat kesalahan fatal dengan memutuskan untuk menangkap gadis itu hidup-hidup.
Perlu diketahui, unit Kukuru sendiri berisi para petarung yang tidak menggunakan teknik kutukan, namun dilatih untuk menggunakan senjata kutukan. Maki ternyata dulu juga pernah bergabung ke unit ini sebelum minggat ke sekolah jujutsu Tokyo.
Baca Juga: Setara Toji! Inilah 5 Fakta Menarik Maki Zenin dari Jujutsu Kaisen
2. Seluruh petarung mulai terbantai satu persatu
Unit Kukuru yang telah berhasil mengepung Maki pun tak bisa berbuat banyak. Satu persatu dari mereka harus menerima sabetan dari teknik kombinasi dua pedang Dragon Bone dan pedang ciptaan Mai. Darah bercecaran diiring banyak potongan tubuh yang termutilasi oleh tebasan Maki yang mengamuk.
Setelah unit Kukuru habis, kini unit Hei mulai unjuk gigi. Hei sendiri dikenal sebagai unit elit yang berisi para pengguna teknik kutukan tingkat atas. Tiga personil Hei dibantu Nobuaki pun langsung bersatu hanya untuk menangkap Maki hidup-hidup.
Tapi malang tak dapat ditolak. Maki benar-benar tak terhentikan di sini, dia masih sanggup bergerak cepat meski baru dihantam teknik manipulasi bumi oleh Chojuro. Bahkan, gadis ini sempat menikam leher Nobuaki dan Chojuro tanpa ampun sampai keduanya tewas.
3. Kebenaran terungkap! Klan Zenin hidup karena belas kasihan Toji di masa lalu
Melihat Nobuaki dan Chojuro telah gugur, Ranta pun seketika membelenggu pergerakan Maki demi memberi waktu pada Jinichi agar bisa menghabisi gadis tersebut. Dari sini, Ranta juga mengungkapkan bahwa alasan mengapa klan Zenin masih ada karena Toji yang hampir saja memusnahkan klan tersebut malah mengampuni mereka dengan alasan mood-nya sedang bagus.
Hal itu tentu saja tak terulang lagi mengingat Maki benar-benar berserk setelah ditinggalkan oleh saudari kembarnya. Jinichi tentu saja tak mau membuang peluang emas tersebut dengan menghujani Maki dengan rententan energi kutukan yang membentuk tinju raksasa.
Sayangnya, usaha Ranta gagal ketika Maki justru berjalan keluar dari debu sambil menenteng kepala Jinichi dan membuangnya ke kolam ikan. Pada saat itulah, Maki mulai berhadapan dengan Naoya yang mempertanyakan ke mana hati nuraninya.
Sang gadis jelmaan Toji itu hanya menjawab bahwa hati nuraninya sudah diambil sejak awal. Akankah Naoya akan terbantai dengan mudah seperti unit Hei lain? Atau malah dia malah mampu memberikan perlawanan sengit ke Maki? Mungkin itu baru terjawab di bab mendatang.
Itulah pembahasan Jujutsu Kaisen bab 150. Jika ada tambahan atau kritik, silahkan utarakan di kolom komentar, yah!
Baca Juga: Jago Tembak! Inilah 5 Fakta Menarik Mai Zenin dari Jujutsu Kaisen