Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat para Shinigami sibuk melawan Quincy yang tersisa, grup Yhwach sendiri telah menjejakkan kakinya di area istana Soul King. Di sana, mereka telah disambut oleh para anggota Divisi 0.
Bagaimana kelanjutan cerita di Bleach: Thousand-Year Blood War episode 24? Simak pembahasannya berikut ini!
Baca Juga: 11 Hal Menarik di Bleach: Thousand-Year Blood War Episode 23!
1. Pertemuan Yhwach dan Ichibe di masa lalu
Episode kali ini dimulai dengan adegan original yang tak ada di versi manganya.
Yup, itu adalah pertemuan pihak Shinigami yang diwakili Ichibe dengan Yhwach selaku representasi dari para Quincy.
Anggota Divisi 0 itu datang dengan maksud menawarkan pakta non-agresi, di mana Shinigami dibiarkan bertugas menjaga keseimbangan tiga dunia, sedangkan Yhwach dan para Quincy tetap bisa melanjutkan hidup mereka di Lichtreich tanpa ikut campur dari Soul Society.
Akan tetapi, Yhwach menolak usulan tersebut hingga Ichibe pun langsung mengeluarkan kartu asnya yang ternyata adalah tangan Soul King.
Dari situlah, Raja Quincy tersebut mendapat penglihatan bagaimana sosok tersebut berakhir menjadi penjaga keseimbangan ketiga dunia.
Yhwach merasa jijik dan langsung berpindah ke tempat duduk Ichibe sambil mencengkeram tangan tersebut. Namun, tangan Soul King tersebut tiba-tiba terlihat membesar dan menelan Yhwach.
Pada saat itulah, mata Yhwach yang semula memiliki dua pupil kini berubah menjadi mata normal, pertanda kalau kemampuan The Almighty-nya terkunci.
2. Tim Ichigo meluncur ke istana Soul King
Setelah menyelesaikan persiapan, tim Ichigo pun meluncur ke istana Soul King bersama Ganju yang baru bergabung.
Di situ mereka membicarakan Soul King yang sudah dianggap sebagai dewa yang memerintah Soul Society, Hueco Mundo dan juga dunia manusia.
Dari situ, Sado berpikir kalau Yhwach ingin menggantikan posisi tersebut. Akan tetapi, Ichigo berpendapat kalau Soul King adalah fondasi penopang dunia yang tak mungkin bisa digantikan semudah itu.
3. Nianzol tewas akibat jahitan Shutara
Duel pembuka pun dimulai dengan Jugram yang memanggil para Soldat. Sedangkan Shutara memanggil prajuritnya yang disebut sebagai Pedang Soul King.
Pertarungannya berlangsung singkat di mana para Pedang Soul King langsung membantai Soldat dengan begitu mudahnya. Setelah itu, Yhwach pun maju ke arah prajurit Shutara tersebut.
Namun saat para Pedang Soul King mencoba menusuk Yhwach, mereka mendapat serangannya tak mampu mencapai Raja Quincy tersebut.
Rupanya, pelaku di balik anomali tersebut adalah seorang Sternritter bernama Nianzol Weizol yang memiliki kemampuan The Wind. Dengan Schrift tersebut, ia mampu membengkokkan ruang sehingga tak ada serangan yang mampu mengenai Yhwach.
Untungnya, Shutara bergerak cepat dengan membuat kostum Nianzol menjadi alat eksekusinya tanpa disadari Quincy tersebut. Alhasil, pria berlidah dua itu pun tewas oleh kostumnya sendiri.
4. Munculnya para anggota Schutzstaffel!
Setelah Nianzol gugur, Yhwach pun mengeluarkan para pengawal terbaiknya, Schutzstaffel!
Yang pertama adalah Lille Barro, Quincy yang mendapat Schrift X dan menggunakan senapan Reishi sebagai senjata utamanya. Daya serangannya sendiri mampu menghancurkan masing-masing kota tempat para anggota Divisi 0 tinggal dan membuat kepala Shutara berlubang.
Lalu ada Gerard Valkyrie yang memiliki Schirft M, personil yang tubuhnya paling besar dan juga bersemangat setiap mendapat misi. Satu tebasan pedangnya bahkan berhasil menghancurkan jarum milik Shutara.
Kemudian ada Pernida Parnkgjas yang memiliki Schrift C. Kekuatannya mampu meremukkan tubuh musuhnya tanpa kontak sama sekali.
Lalu yang terakhir adalah Askin Nakk Le Vaar, Sternritter biasa yang terpilih menjadi anggota baru oleh Yhwach.
5. Divisi 0 vs Schutzstaffel
Secara mengejutkan, upaya Lillie dan rekan-rekannya tadi sia-sia karena Shutara telah menjebak mereka dengan membuat pemandangan istana Soul King palsu. Jadi, pemandangan tewasnya Shutara barusan juga merupakan ilusi yang dibuatnya.
Alhasil, para Quincy pun berakhir terjebak dalam kurungan buatan Kirio yang disebut sebagai Cage of Life.
Selain Kirio dan Shutara, Kirinji dan Nimaiya pun ikut muncul dalam pertempuran tersebut.
Ichibe sendiri tak ikut muncul karena sedang menyembunyikan istana yang asli.
6. Nimaiya membantai para Schutzstaffel
Dari semua personil Divisi 0, Nimaiya sendiri yang pertama maju.
Saat diserang Gerard, Nimaiya berhasil membuatnya tumbang dengan satu tebasan Sayafushi miliknya.
Ia juga berhasil memotong peluru Lillie menjadi dua dan menebas sniper tersebut berikut dengan senapannya.
Yang lebih gila lagi, Nimaiya berhasil bereaksi lebih cepat dari kemampuan Pernida dan berhasil melukai Quincy bertudung itu terlebih dahulu. Setelah itu, barulah ia menghabisi Askin.
Setelah itu, barulah Nimaiya menjelaskan Zanpakuto-nya, Sayafushi yang dianggap produk gagal. Rupanya alasan kenapa pedangnya disebut gagal karena ia terlalu tajam dan mulus sehingga ujungnya tak pernah terkelupas meski berulang kali dipakai.
Alhasil, Nimaiya pun harus membuat tangki khusus karena tak ada sarung pedang yang bisa menahan tajamnya Sayafushi.
7. Yhwach berhasil mencapai lokasi Ichibe
Melihat para bawahannya tumbang, Yhwach justru memakai trik untuk keluar dari Cage of Life.
Ia langsung melempar medalinya keluar dan lalu berteleportasi ke luar kurungan tersebut dengan menukar posisinya dengan medalinya yang malah kembali lagi ke dalam Cage of Life.
Berkat itu, ia pun bisa menuju ke lokasi Ichibe yang telah menunggunya.
Itulah daftar hal menarik yang ada di episode 24 anime Bleach: Thousand-Year Blood War.
Bagaimana pendapat kalian?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku
Baca Juga: 5 Anggota Schutzstaffel Bleach yang Diketahui Sejauh Ini!