(Dok. Webtoon/The Regressed Mercenary Has a Plan)
Jujur, saya jarang menemukan manhwa vertical scroll dengan penggambaran pertarungan yang benar-benar sesuai selera saya.
Sering kali, pertempuran terasa terlalu cepat—jelas, karena durasi pertarungan dalam format ini tidak bisa sepanjang shonen manga. Detail gerakan sering kurang ditonjolkan, sehingga daya tarik pertarungan lebih banyak bertumpu pada efek visual yang heboh.
Selain itu, ketika tokoh utama terlalu kuat, pertarungan cenderung kehilangan tensi dan lebih terasa sebagai ajang mempermalukan musuh ketimbang duel yang benar-benar menarik.
Namun, The Regressed Mercenary Machinations berbeda. Aksinya luar biasa. Para karakternya awamnya tidak terasa digambar sekadar mengayunkan pedang asal-asalan. Setiap teknik yang diperlihatkan terasa memiliki dasar yang solid, bahkan mengingatkan saya pada teknik-teknik HEMA (Historical European Martial Arts), meskipun tetap dengan sentuhan fantasi.
Bukan hanya dalam adegan pedang, bahkan dalam pertarungan tangan kosong pun perhatian terhadap detail tetap terasa.
Misalnya, di bab 9, ketika karakter utama menggunakan tinju melawan musuh yang bersenjata. Gerakan tubuhnya digambarkan dengan baik, pukulannya pun digambar dengan begitu baik hingga memberi kesan memiliki bobot, hingga momen ketika musuh menyebalkan itu dihajar terasa benar-benar memuaskan.
Jadi, bahkan di momen tokoh utama memiliki keunggulan yang besar atas musuhnya, cara pertarungan disajikan tetap sangat menghibur.
Yang membuat saya takjub adalah detail pertarungan yang sampai seperti ini tidak saya temukan di versi novelnya. Ini terasa sebagai kreasi dari sang ilustrator, dan dia mengeksekusinya dengan menakjubkan.