Kinji Hakari adalah siswa tahun ketiga yang sempat bersekolah di Sekolah Jujutsu Tokyo. Ia sendiri sempat keluar bersama Kirara pada saat insiden serangan Geto dan memilih membangun bisnisnya sendiri.
Sekarang, Hakari menjadi salah satu peserta Culling Game bersama para juniornya.
Apa saja fakta menariknya? Berikut pembahasannya!
Jika Yuji dan Momo dikenal karena suka aktor luar negeri, Hakari justru dibuat Gege Akutami berdasarkan karakter film terkenal.
Hakari sendiri diciptakan berdasarkan karakter Tyler Durden dari film Fight Club. Mereka sendiri memiliki beberapa kesamaan.
Salah satunya adalah outfit yang mereka gunakan saat pertama kali debut dan juga profesi keduanya sebagai pemilik tempat klub tarung ilegal.
Seperti yang kita tahu, cabang Tokyo awalnya memiliki semua siswa di seluruh tingkatan tahun.
Namun saat Yuji dan Nobara masuk, sekolah itu tak lagi memiliki siswa tahun ketiga. Hal itu dikarenakan Hakari dan Kirara dikeluarkan dari sekolah saat insiden serangan Geto terjadi.
Berdasarkan informasi resminya, Hakari di-skors karena menghajar tetua. Namun menurut Kirara, alasan sebenarnya siswa satu ini dikeluarkan karena teknik kutukannya yang benar-benar di luar pemahaman para petinggi jujutsu.
Pasca keluar dari sekolah, Hakari mulai membangun bisnisnya sendiri dan menamainya dengan sebutan Gachinko Fight Club.
Klub satu ini bukan tempat perjudian biasa karena kebanyakan petarungnya merupakan para penyihir jujutsu seperti Yuji dan Panda. Tempat satu ini tergolong sangat ketat karena banyaknya CCTV dan penjaga yang mengawasi.
Ditambah lagi, tempat ini juga susah didekati secara sembarangan karena pengaruh teknik kutukan Kirara yang menjauhkan semua penganggu.
Seperti yang kita tahu, Gojo Satoru adalah penyihir terkuat di dunia jujutsu dan tak pernah kalah sampai insiden Shibuya terjadi.
Meskipun demikian, Gojo pernah menyebut beberapa nama muridnya yang bisa melampauinya di masa depan. Salah satunya adalah Kinji Hakari.
Tidak hanya Gojo, Yuta juga pernah menyebutkan bahwa Hakari jauh lebih kuat dari dirinya pada saat tertentu. Hal itu sendiri terkait dengan teknik kutukan yang ia miliki.
Banyak yang sudah mengetahui kalau Yuji sendiri bisa dibilang seperti monster dalam segi kekuatan fisik.
Sejauh ini hanya ada beberapa karakter yang bisa melawan tanpa mengandalkan kekuatan kutukan seperti Todo, Gojo dan juga Hakari.
Menurut Yuji sendiri, jotosan dari Hakari terasa seperi hantaman dari tongkat bisbol berpaku.
Tidak seperti kebanyakan juniornya yang teknik kutukannya gampang dipahami, milik Hakari terasa anti-mainstream karena mengambil tema manga romantis.
Nama tekniknya saja diambil dari salah satu manga terkenal yang ada di dunia Jujutsu Kaisen, yaitu Private Pure Love Train yang bercerita tentang karakter tokoh utama dan heroine yang bertemu karena ketinggalan kereta.
Dengan teknik tersebut, Hakari bisa memanifestasikan pintu kereta yang akan menjepit targetnya.
Sedangkan Domain Expansion miliknya, Idle Death Gamble memasukkan unsur pachinko di mana setiap Hakari mendapatkan tiga angka yang sama, ia memiliki bonus jackpot yang membuat kemenangannya naik seratus persen.
Awalnya, Hakari diperlihatkan sebagai sosok yang manipulatif dan hanya percaya pada hasratnya sendiri. Ia bahkan sempat berkata untuk memanfaatkan situasi Jepang saat ini untuk membuat klub miliknya diakui.
Namun saat bertemu Yuji, pemikirannya mulai berubah. Ia mulai sadar bahwa "demam"nya naik setelah melihat kegigihan juniornya saat meyakinkannya untuk membantu para penyihir menghentikan Kenjaku.
Hal itu ditegaskan Kirara yang berkata bahwa demam Hakari justru naik saat ia membantu rekan-rekannya dari sekolah jujutsu.
Itulah fakta-fakta menarik tentang Kinji Hakari, siswa tahun ketiga yang dianggap lebih kuat dari Yuta.
Bagaimana pendapat kalian? Jangan lupa tulis di kolom komentar!