Sejak bulan Maret lalu, santer terdengar kabar bahwa Hooq tengah menjalani proses likuidasi. Kabarnya, layanan streaming video ini sulit menghasilkan keuntungan dalam operasionalnya sehingga harus dilikuidasi oleh induknya yaitu SingTel.
Lalu bagaimana nasib Hooq di Indonesia? Rupanya layanan Hooq Indonesia pun turut dihentikan. Mulai bulan Mei ini, Hooq tak bisa lagi diakses dari website dan aplikasinya.
Likuidasi Hooq berdampak pada layanannya di Indonesia. Tanggal 30 April menjadi hari terakhir layanan Hooq bisa digunakan di Indonesia. Pada saat artikel ini ditulis, website Hooq sudah tidak bisa diakses.
Sistem langganan Hooq pun sudah dihentikan, namun Hooq tidak bisa melakukan refund untuk langganan yang telanjur dibayar sebelum pengumuman penutupan Hooq.
Di media sosial, banyak user Hooq yang menyayangkan penutupan layanan streaming tersebut. "Hua sedih padahal pas banget ini nonton Hooq buat ngisi liburan plus bored, seru-seru filmnya," tulis akun @belia.02. "Eh ini kenapa... Padahal orang-orang di rumah doang kan harusnya jadi lebih sering nonton... Kok malah...?" tanya akun @amailala.
User lainnya pun kecewa karena mereka tidak bisa melakukan refund. "Hadeeh... Padahal sudah langganan setahun dan baru jalan 4 bulan," tulis @gema.whydi. "Terus bagaimana yang sudah terlanjur langganan? Apa ada pengembalian?" tanya @harrywisnutama.
Sementara itu, salah satu mitra Hooq yaitu Telkom sudah memblokir Hooq di aplikasi video mereka, Maxstream. Telkom pun bersiap untuk mencari penggantinya, namun belum mau menyebutkan apa aplikasi pengganti Hooq. "Untuk jenis konten penggantinya akan diinfokan lebih lanjut setelah ditetapkan," ungkap Arif Prabowo, Vice President Corporate Communication Telkom.
Apakah kamu merupakan pengguna Hooq? bagaimana tanggapan kamu tentang penutupan layanan streaming ini?