Ini 5 Spesifikasi Xiaomi Mi6 yang Bakal Bikin Geger Dunia Smartphone Android 2017
Xiaomi Mi5 dengan CPU 4 core saja hasil benchmark-nya mencapai 130 ribuan, bagaimana Xiaomi Mi6 dengan CPU 8 core yang diklaim jauh lebih irit baterai ini ya? Semoga saja casingnya tidak seperti Xiaomi Mi5 yang begitu mudahnya dipatahkan!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tahun segera berganti, dan itu artinya vendor smartphone sudah menyiapkan seri baru untuk meramaikan pasar setahun ke depan. Seperti Xiaomi, yang tidak akan menahan terlalu lama usia flagship mereka di pasaran. Walaupun mereka baru beberapa bulan lalu mengenalkan
Diantararanya adalah penggunaan prosesor jenis baru, Kryo 200 dengan delapan inti prosesor (yang sayangnya, kecepatannya belum diungkapkan), mendukung format storage eMMC 5.1 atau UFS 2.1 (sebelumnya hanya eMMC 5.1 atau UFS 2.0 saja), kemudian prosesor Snapdragon 835 ini juga dibangun pada manufaktur berteknologi terkecil pada saat ini: proses CPU 10 nm, memungkinkan prosesornya dirancang di atas silikon yang berbeda dari yang pernah ada sebelumnya.
[read_more id="277180"]
Mereka juga menggunakan desain yang revolusioner Fin Field Effect Transistors (FinFET), yang notabene teknologi milik Samsung. Hasilnya, membuatnya lebih efisien hingga 30%, memberikan kinerja penuh dengan perkiraan 27% lebih baik dari prosesor sebelumnya, sekaligus mengurangi konsumsi daya hingga 40% dibandingkan Snapdragon 821.
[page_break no="2" title="Didukung Quick Charge 4, Pengisian Baterai Super Cepat"]
Snapdragon 835 juga menjadi yang pertama mendukung pengisian baterai super cepat Quick Charge 4.0 (QC4) yang berbasis pada USB Power Delivery (USB-PD milik Google yang digunakan pada smartphone Pixel) dan USB Type-C. QC4 ini merupakan salah satu fitur terbaik Snapdragon 835, yang bahkan diklaim lebih baik dari USB-PD. Menurut Qualcomm, mekanisme fast charging yang mereka terapkan untuk QC4 kali ini menggunakan sistem yang disebut Intelligent Negotiation for Optimum Voltage (INOV).
Maksudnya, QC4 secara cerdas bisa mengatur kecepatan pengisian baterai lebih efisien, sambil mempertimbangkan juga suhu baterai. Dengan demikian bisa dicapai suhu baterai yang lebih dingin, setidaknya 5 derajat di bawah tipikal baterai yang mendukung QC3. Penjelasan ini tentu bisa lebih "mendinginkan" suasana pasca musibah meledaknya
Lebih lanjut, Qualcomm mengatakan jika QC4 lebih cepat 20% dibandingkan QC3 dalam hal pengisian baterai, meskipun menggunakan charger QC3 yang mampu mengakomodasi daya hingga 18W. Efisiensi QC4 ini juga diklaim meningkat 30%, yang artinya, kalian bisa mengisi baterai lebih cepat dibandingkan QC3, dengan gambaran lima menit pengisian baterai nampu memberi waktu pengoperasian hingga 5 jam. Perlu dicatat, figur tersebut, seperti tipikal mekanisme fast charging lainnya, hanya akan mengeluarkan kecepatan pengisian tertinggi saat kondisi baterainya nyaris habis.
[read_more id="275258"]
Semua perangkat yang dilengkapi Snapdragon 835 bisa memanfaatkan tiga tingkatan kecepatan QC4 (sama seperti pada QC3). Chipset ini sendiri baru tersedia awal tahun depan, sehingga juga tidak heran jika Xiaomi Mi6 diperkirakan baru akan dijual Maret-April 2017 mendatang, karena tingginya permintaan atas CPU ini, sehingga vendor smartphone pun harus anrti mendapatkannya.
[page_break no="3" title="Graphic Card Mobile Terbaru, Mendukung Vulkan 1.0"]
Ini bukan yang pertama, sudah ada beberapa GPU Adreno yang digunakan Qualcomm mendukung
Vulkan sendiri merupakan API grafis 3D yang pertama kali diumumkan selama Game Developers Conference 2015 oleh Khronos Group. Vulkan mengambil basis dari AMD Mantle API, yang didonasikan AMD ke Khronos sebagai bagian pondasi pengembangan low-level API agar bisa menjadi standar industri seperti halnya OpenGL.
[read_more id="274985"]
Seperti OpenGL, Vulkan menarget aplikasi grafis 3D berkinerja tinggi seperti game dan media interaktif di semua platform (baik Android, Windows dan Linux), serta menawarkan kinerja yang lebih tinggi namun dengan kebutuhan CPU yang rendah. Semacam Direct3D 12 dan Mantle. Selain penggunaan CPU yang lebih rendah, Vulkan juga mampu mendistribusikan kebutuhan komputasinya pada semua core CPU dengan merata, berbeda dengan OpenGL, yang selama ini hanya menggunakan pemrosesan satu core CPU saja. Padahal, prosesor pada perangkat mobile saat ini sudah multi-core, sehingga akan lebih ringan dan hemat daya jika kebutuhan komputasinya didistribusikan ke semua core yang ada.
Lanjut ke halaman 2...
[page_break no="4" title="Jenis Memory Baru, Juga Mendukung Resolusi 8K"]
Satu lagi yang menarik dari Snapdragon 835 adalah penggunaan teknologi memory LPDDR4X berkecepatan 2400 MHz, yang mendukung penerapan RAM hingga kapasitas 16GB. LPDDR4X yang diproduksi Samsung Semiconductor ini sebenarnya sama seperti LPDDR4, dengan bandwidth yang sama, namun di atas kertas akan lebih hemat baterai. Dengan semua peningkatan kinerja yang diberikan tersebut, Snapdragon 835 juga diklaim mampu memancarkan visual berkualitas 8K pada 60 bingkai per detiknya.
[read_more id="270025"]
[page_break no="5" title="Spesifikasi Xiaomi Mi6 Meningkat Drastis"]
Dengan penggunaan Snapdragon 835 tersebut, sudah memberi banyak kemungkinan beberapa fitur lainnya yang mungkin diterapkan Xiaomu di sini. Jatah memory / RAM-nya, tentu akan meningkat. Jika sebelumnya 3GB RAM menjadi pilihan untuk varian standar dan 4GB untuk yang Pro, maka kini kita akan mendapati 4GB untuk yang standar, dan 6GB atau bahkan 8GB untuk yang varian teratasnya. Terlebih LPDDR4X yang didukung Snapdragon 835 sendiri mampu menerima memory hingga 16GB!
Kemudian untuk kapasitas baterainya, dikabarkan akan meningkat menjadi 4000-mAh. Layarnya juga diduga masih sama, 5.2-inchi dengan resolusi Full HD, ada sensor fingerprint pada tombol Home, kamera utamanya ada dua, dengan sensor menggunakan Sony Exmor RS IMX 3×8, ada dua sensor 20MP di punggungnya.
Untuk kamera selfie, sepertinya masih mempertahankan kamera Ultrapixel seperti pada seri sebelumnya. Spesifikasi Xiaomi Mi6 juga langsung menjalankan Android Nougat 7.1 dengan balutan MIUI8, yang nantinya akan diperbarui ke MIUI9 pada pertengahan 2017, serta akan ditawarkan dengan pilihan warna hitam yang baru.
[read_more id="270087"]
Apa yang lebih penting, semoga dari sisi materialnya lebih baik dari Xiaomi Mi5, khususnya yang bukan berbahan keramik. Begitu mudahnya Xiaomi Mi5 bengkok dan patah casingnya meskipun menggunakan rangka metal. Lihat saja pengujiannya melalui artikel ini. Xiaomi memang memperbaiki kualitas casing flagshipnya tersebut melalui Xiaomi Mi5s dan Mi5s Plus, dan semoga mereka mempertahankannya pada Xiaomi Mi6 nantinya.